Ethyl Epa: Informasi Manfaat dan Cara Kerja

Dipublish tanggal: Apr 11, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 2 menit

Ethyl EPA atau Ethyl eicosapentaenoic acid merupakan kandungan yang terdapat dalam suplemen minyak ikan. Ethyl EPA terjadi secara alami dari EPA asam lemak omega-3 dalam bentuk trigliserida. Minyak ikan dengan kandungan Ethyl EPA memiliki manfaat yang baik bagi tubuh, di antaranya dalam mengobati gejala depresi, iskemia fokal serebral, dan disleksia.

Karena tubuh tidak dapat menghasilkan asam lemak omega 3, maka Anda bisa mendapatkannya dari sumber makanan alami seperti ikan berlemak (salmon, makarel, sarden, tuna, dan hati ikan kod), biji ramin, dan kacang-kacangan terutama kacang kenari.

Jika Anda tidak ingin makan dari sumber alami, Anda mungkin dapat mempertimbangkan untuk mengonsumsi minyak ikan dengan kandungan Ethyl EPA secara lebih praktis dalam bentuk kapsul yang sudah banyak dijual di pasaran.

Mengenai Ethyl EPA

Golongan

Suplemen minyak ikan

Kemasan

Kapsul

Kandungan

Asam eikosapentaenoat (EPA)

Efek samping Ethyl EPA

Efek samping utama yang terkait dengan penggunaan Ethyl EPA adalah karakteristik trigliserida omega-3 dan kaitannya dengan GI seperti refluks, eruktasi, mual, muntah, sakit perut, distensi, dan sembelit. 

Sementara efek samping penggunaan Ethyl EPA yang paling umum adalah:

  • diare atau buang air besar
  • nyeri sendi
  • rasa sakit di mulut atau tenggorokan

Manfaat Ethyl EPA

Minyak ikan dengan kandungan omega-3 Ethyl EPA dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung. Menurunkan trigliserida yang sangat tinggi juga dapat mengurangi peradangan pada tubuh seperti risiko peradangan pankreas yang disebut pankreatitis.

Dosis Ethyl EPA

Dalam menangani gejala depresi: Gunakan Ethyl EPA (1 g/hari) ditambah dengan fluoxetine (20 mg/hari) selama 8 minggu dan akan lebih efektif bila digunakan secara tambahan dengan antidepresan.

Minyak ikan dengan kandungan omega-3 Ethyl EPA sebaiknya tidak dikonsumsi ketika perut kosong atau dengan makanan rendah lemak karena terdapat perbedaan efek yang menyebabkan Ethyl EPA bekerja kurang baik.

Interaksi Ethyl EPA

Saat ini belum ditemukan adanya interaksi minyak ikan yang mengandung omega-3 Ethyl EPA dengan obat lain.

Perhatian

  • Hati-hati dalam penggunaan minyak ikan dengan kandungan omega-3 Ethyl EPA bagi ibu hamil dan menyusui. Diskusikan terlebih dahulu dengan dokter Anda sebelum penggunaan.
  • Jika Anda menderita alergi ikan dan kerang, sebaiknya menghindari penggunaan Ethyl EPA atau penggunaannya harus sangat diperhatikan.
  • Penggunaan minyak ikan yang mengandung omega-3 Ethyl EPA bersamaan dengan obat antikoagulan seperti Coumadin (warfarin) atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti aspirin dan ibuprofen dapat berisiko untuk waktu pendarahan yang lama.

4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Murck, Harald & Manku, Mehar. (2007). Ethyl-EPA in Huntington disease—Potentially relevant mechanism of action. Brain research bulletin. 72. 159-64. 10.1016/j.brainresbull.2006.10.020.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/6454054_Ethyl-EPA_in_Huntington_disease-Potentially_relevant_mechanism_of_action)
Puri, Basant & Leavitt, B & Hayden, Michael & Ross, CA & Rosenblatt, A & Greenamyre, J. & Hersch, Steven & Vaddadi, Krishna & Sword, A & Horrobin, D & Manku, M & Murck, Harald. (2005). Ethyl-EPA in Huntington disease - A double-blind, randomized, placebo-controlled trial. Neurology. 65. 286-92. 10.1212/01.wnl.0000169025.09670.6d.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/7701470_Ethyl-EPA_in_Huntington_disease_-_A_double-blind_randomized_placebo-controlled_trial)
Ethyl-EPA Uses, Benefits & Dosage. Drugs.com. (https://www.drugs.com/npp/ethyl-epa.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app