Ephedra: Informasi Manfaat dan Cara Kerja

Dipublish tanggal: Apr 10, 2019 Update terakhir: Mar 18, 2021 Waktu baca: 4 menit

Ephedra merupakan ramuan alami yang telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional Cina untuk membuat obat dan dikenal juga sebagai Ma huang. Bagian ephedra yang sering digunakan dalam pengobatan adalah cabang dan puncak tanaman, begitupun dengan akar dan seluruh bagian lainnya. Meski bermanfaat bagi kesehatan, tetapi penggunaan ephedra di Amerika Serikat telah dilarang terkait masalah keamanan.

Mengenai Ephedra

Golongan

Ramuan tradisional

Kemasan

-

Kandungan

Alkaloid ephedrine dan pseudoephedrine

Manfaat Ephedra

Ephedra mengandung bahan kimia yang disebut efedrin sehingga ephedra dapat menstimulasi jantung, paru-paru, dan sistem saraf. Ephedra juga mungkin efektif apabila digunakan untuk membantu menurunkan berat badan ketika dilakukan bersamaan dengan olahraga dan diet rendah lemak. Ephedra mungkin juga dapat mengurangi lemak tubuh, menurunkan “kolesterol buruk” LDL dan meningkatkan “kolesterol baik” HDL.

Ephedra memiliki kegunaan untuk menurunkan berat badan dan obesitas serta meningkatkan kinerja atletik terutama bagi para atlet. Ephedra juga dapat digunakan untuk mengatasi alergi dan demam, kedinginan, flu, hidung tersumbat, dan kondisi gangguan saluran pernapasan seperti bronkospasme, asma, dan bronkitis.

Selain itu, ephedra juga bisa digunakan untuk mengatasi pilek, flu babi, kedinginan, sakit kepala, ketidakmampuan untuk berkeringat, nyeri sendi dan tulang, dan sebagai "pil air" untuk meningkatkan jumlah cairan yang dikeluarkan dari tubuh melalui urin.

Dosis Ephedra

Saat ini belum ada informasi ilmiah yang cukup untuk menentukan kisaran dosis yang tepat untuk ephedra. Dosis penggunaan ephedra yang tepat akan bergantung pada beberapa faktor, seperti usia pengguna, riwayat kesehatan, dan beberapa kondisi lainnya. 

Perlu diingat bahwa produk alami tidak selalu aman dan penyesuaian dosis penting dilakukan. Pastikan untuk mengikuti petunjuk yang relevan pada label produk dan konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan ephedra.

Efek samping Ephedra

Ephedra dapat menyebabkan efek samping yang cukup ringan seperti pusing, gelisah, mudah marah, jantung berdebar-debar, sakit kepala, diare, kehilangan nafsu makan, mual, muntah, dan lain-lain.

Penggunaan ephedra dengan dosis tinggi dalam jangka waktu panjang juga memiliki kaitan dengan risiko tekanan darah tinggi, serangan jantung, gangguan otot, kejang, stroke, detak jantung tidak teratur, kehilangan kesadaran, bahkan kematian.

Namun, ephedra juga dapat menyebabkan efek samping yang serius bahkan pada orang sehat yang mengikuti arahan dosis sekalipun. Hal ini dimungkinkan karena ephedra memiliki kandungan yang tidak aman bagi orang dewasa ataupun anak-anak sehingga berisiko menyebabkan kondisi berbahaya dan mengakibatkan kelumpuhan serta ancaman jiwa.

Interaksi Ephedra

  • Jangan gunakan ephedra dengan stimulan lain seperti kafein karena dapat meningkatkan kemungkinan menimbulkan efek samping yang mengancam jiwa. Sumber kafein termasuk kopi, teh, kacang kola, dan guarana.
  • Obat-obatan yang dapat menyebabkan detak jantung yang tidak teratur dapat berinteraksi dengan ephedra. Karena ephedra dapat meningkatkan kecepatan detak jantung. Beberapa obat yang dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur termasuk amiodarone (Cordarone), disopyramide (Norpace), dofetilide (Tikosyn), ibutilide (Corvert), procainamide (Pronestyl), quinidine, sotalol (Betapace), thioridazine (Mellaril).
  • Methylxanthines dapat berinteraksi dengan ephedra. Karena ephedra dapat menstimulasikan dan merangsang tubuh yang menyebabkan efek samping seperti gelisah, gugup, detak jantung yang cepat, tekanan darah tinggi, dan kecemasan. Methylxanthine termasuk aminofilin dan teofilin.
  • Obat stimulan dapat berinteraksi dengan ephedra. Karena obat perangsang dan ephedra dapat mempercepat sistem saraf yang membuat Anda merasa gelisah dan mempercepat detak jantung. Selain itu juga dapat menyebabkan masalah serius termasuk peningkatan denyut jantung dan tekanan darah tinggi. Beberapa obat stimulan termasuk diethylpropion (Tenuate), epinefrin, phentermine (Ionamin), pseudoephedrine (Sudafed).
  • Dexamethasone (Decadron) dapat berinteraksi dengan ephedra. Tubuh memecah deksametason (Decadron) untuk menyingkirkannya. Ephedra dapat meningkatkan kecepatan tubuh memecah deksametason (Decadron) dan ephedra dapat menurunkan efektivitas deksametason.
  • Derivatif Ergot berinteraksi dengan ephedra karena penggunaannya secara bersamaan dapat meningkatkan tekanan darah. Beberapa turunan ergot ini termasuk bromocriptine (Parlodel), dihydroergotamine (Migranal, DHE-45), ergotamine (Cafergot), dan pergolide (Permax).
  • Obat untuk depresi (MAOIs) berinteraksi dengan ephedra. Jika digunakan bersamaan dapat menyebabkan efek samping yang serius termasuk detak jantung yang cepat, tekanan darah tinggi, kejang, dan gugup. Beberapa obat yang digunakan untuk depresi termasuk fenelzin (Nardil), tranylcypromine (Parnate).
  • Obat untuk diabetes (obat antidiabetes) berinteraksi dengan ephedra karena ephedra dapat meningkatkan gula darah sementara obat diabetes digunakan untuk menurunkan gula darah, sehingga ephedra dapat menurunkan efektivitas obat diabetes. Beberapa obat yang digunakan untuk diabetes termasuk glimepiride (Amaryl), glburida (DiaBeta, Glynase PresTab, Micronase), insulin, pioglitazone (Actos), rosiglitazone (Avandia), chlorpropamide (Diabinese), glipizide (Glucotrol), tolbutamide (Orinase).
  • Obat yang digunakan untuk mencegah kejang (Antikonvulsan) berinteraksi dengan ephedra. Kedua obat tersebut dapat mempengaruhi bahan kimia di otak sehingga ephedra dapat menurunkan efektivitas obat yang digunakan untuk mencegah kejang. Beberapa obat yang digunakan untuk mencegah kejang termasuk fenobarbital, primidon (Mysoline), asam valproat (Depakene), gabapentin (Neurontin), carbamazepine (Tegretol), phenytoin (Dilantin).

Perhatian

  • Hati-hati dalam menggunakan kombinasi ephedra karena dapat menyebabkan perubahan kecil pada tekanan darah dan denyut jantung.
  • Ibu hamil dan menyusui dilarang mengonsumsi ephedra karena sangat tidak aman.
  • Ephedra dapat menstimulasi jantung dan memperburuk nyeri dada sehingga penderita penyakit jantung tidak boleh meggunakan ephedra.
  • Penggunaan ephedra dosis besar dapat membuat kecemasan semakin buruk.
  • Ephedra dapat mengganggu kontrol gula darah, meningkatkan tekanan darah tinggi, dan meningkatkan masalah sirkulasi sehingga tidak disarankan untuk menggunakan ephedra.
  • Penderita anoreksia nervosa atau bulimia harus menghindari ephedra karena mempengaruhi nafsu makan.
  • Ephedra tidak boleh digunakan setidaknya dua minggu sebelum atau setelah operasi/pembedahan.
  • Ephedra tidak boleh digunakan oleh para penderita penyakit berikut karena dapat memperburuk kondisi:
    • gangguan gerakan tremor esensial
    • tiroid yang terlalu aktif dan kondisi terkait
    • batu ginjal
    • glaukoma sudut sempit
    • tumor kelenjar adrenal (pheochromocytoma)
    • gangguan kejang

5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Ephedra Uses, Benefits & Dosage. Drugs.com. (https://www.drugs.com/npp/ephedra.html)
Ephedra (Ma Huang): Weight Loss, Dangers, and Legal Status. Healthline. (https://www.healthline.com/nutrition/ephedra-sinica)
Why the FDA banned ephedra. Harvard Health. (https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/ephedra-ban)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app