ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
Ditulis oleh
ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Divalproex Sodium: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Okt 14, 2020 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 4 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Divalproex sodium adalah antikonvulsan digunakan untuk mengatasi kejang dan gangguan kejiwaan seperti fase manik gangguan bipolar;
  • Manfaat divalproex sodium juga dapat membantu mencegah migrain, tapi tidak untuk ibu hamil maupun yang sedang program hamil;
  • Dosis divalproex sodium disesuaikan dengan usia, jenis penyakit, dan tipe obat yang digunakan;
  • Efek samping divalproex sodium adalah mengantuk, pusing, mual muntah, tremor, hingga pandangan buram atau penglihatan ganda;
  • Tidak untuk anak usia < 2 tahun, ibu hamil, pasien gangguan hati yang sudah parah, atau orang yang hipersensitif terhadap divalproex sodium;
  • Klik untuk mendapatkan divalproex sodium atau obat saraf & otak lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD.

Divalproex sodium adalah obat yang biasa digunakan untuk mengatasi kejang dan sejumlah gangguan kejiwaan tertentu, seperti fase manik gangguan bipolar. Selain itu, obat ini juga dapat dimanfaatkan untuk mencegah sakit kepala migrain.

Divalproex sodium termasuk antikonvulsan alias obat anti kejang. Obat ini bekerja dengan meningkatkan GABA, bahan kimia di otak yang menghalangi rangsangan pada sistem saraf. Hal inilah yang akan membantu mengurangi frekuensi kejang dan episode manik pada penderita gangguan bipolar.

Mengenai Divalproex Sodium

Golongan

Resep dokter

Kemasan

  • Tablet lepas cepat
  • Tablet lepas lambat
  • Kapsul

Kandungan

Divalproex sodium

Manfaat Divalproex Sodium

Divalproex sodium dapat digunakan untuk kondisi-kondisi berikut:

  • Mengatasi kejang, termasuk kejang parsial kompleks, kejang absans sederhana maupun kompleks, dan beberapa jenis kejang yang mencakup kejang absans;
  • Mengatasi fase manik pada gangguan bipolar;
  • Membantu mencegah migrain;

Obat ini dapat digunakan secara tunggal maupun dikombinasikan dengan obat-obatan lainnya. Karena hanya bisa didapatkan dengan resep dokter, maka Anda harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.

Kontraindikasi

  • Anak usia < 2 tahun;
  • Ibu hamil atau sedang merencanakan kehamilan;
  • Pasien yang hipersensitif terhadap divalproex sodium, valproate sodium, atau asam valproat;
  • Pasien dengan gangguan hati yang sudah parah.

Efek samping Divalproex Sodium

Sama seperti obat pada umumnya, penggunaan divalproex sodium dapat menimbulkan efek samping. Akan tetapi, reaksinya bisa jadi berbeda-beda, tergantung dari dosis obat, usia, dan daya tahan tubuh masing-masing orang.

Sejumlah efek samping divalproex sodium yang mungkin terjadi antara lain:

  • Mengantuk;
  • Pusing;
  • Mual muntah;
  • Sakit kepala;
  • Kelemahan;
  • Tremor;
  • Sakit perut;
  • Pandangan buram atau penglihatan ganda;
  • Diare;
  • Nafsu makan bertambah atau justru hilang;
  • Berat badan naik atau turun;
  • Rambut rontok;
  • Gangguan koordinasi tubuh atau sulit berjalan;
  • Perubahan siklus menstruasi;
  • Telinga berdenging.

Jika efek sampingnya tampak ringan, Anda tak perlu khawatir sebab efek tersebut akan hilang beberapa hari atau minggu setelahnya. Namun, bila gejalanya tak juga berkurang atau bahkan memburuk, segera konsultasikan ke dokter.

Dosis Divalproex Sodium

Dosis divalproex sodium bisa jadi berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini tergantung dari usia, jenis kelamin, tingkat keparahan penyakit, dan kebutuhan masing-masing orang.

Dosis divalproex sodium yang umum diresepkan adalah sebagai berikut:

Untuk kejang pada orang dewasa (18-64 tahun) dan anak-anak (10-17 tahun)

  • Kejang parsial kompleks
    • Dosis awal: 1 x sehari 10-15 mg/kg untuk tablet rilis cepat. Dapat ditingkatkan menjadi 2-3 x sehari jika Anda menggunakan tablet rilis lambat;
    • Dosis lanjutan: dosis dapat ditingkatkan 5-10 mg/kg/hari dengan interval 1 minggu;
    • Dosis maksimal: 60 mg/kg/hari.
  • Kejang absans
    • Dosis awal: 1 x sehari 15 mg/kg jika menggunakan tablet rilis cepat. Dapat ditingkatkan menjadi 2-3 x sehari bila menggunakan tablet rilis lambat;
    • Dosis lanjutan: dosis dapat ditingkatkan 5-10 mg/kg/hari dengan interval 1 minggu;
    • Dosis maksimal: 60 mg/kg/hari.

Untuk fase mania pada gangguan bipolar (orang dewasa usia 18-64 tahun)

  • Dosis awal: 2 x sehari 375 mg dengan tablet rilis lambat atau 3 x sehari 250 mg. Bila menggunakan tablet rilis cepat, dosisnya 1 x sehari 25 mg/kg;
  • Dosis maksimal: 60 mg/kg/hari.

Untuk mencegah migrain pada orang dewasa (18-64 tahun)

  • Dosis awal: 2 x sehari 250 mg dengan tablet rilis lambat. Jika menggunakan tablet rilis cepat, dosisnya 1 x sehari 500 mg;
  • Dosis maksimal: 1000 mg/hari.

Jika mengalami nyeri atau ketidaknyamanan pada perut, Anda dapat mengonsumsi obat ini bersamaan dengan makanan. Telan obat secara utuh, jangan dikunyah atau dihancurkan sebab dapat mengiritasi mulut atau tenggorokan.

Interaksi Divalproex Sodium

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.

Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan divalproex sodium adalah sebagai berikut:

  • Anestesi, seperti propofol: meningkatkan kadar propofol dalam tubuh;
  • Obat anti kejang (seperti felbamate), aspirin, obat pengencer darah (seperti warfarin): meningkatkan risiko efek samping;
  • Topiramate: meningkatkan kadar amonia dalam darah atau menurunkan suhu tubuh (hipotermia);
  • Aspirin: meningkatkan risiko efek samping;
  • Antibiotik carbapenem, seperti ertapenem, imipenem, atau meropenem: menurunkan efektivitas divalproex sodium;
  • Pil KB yang mengandung estrogen: menurunkan efektivitas pil KB;
  • Antihistamin, seperti cetirizine atau diphenhydramine;
  • Obat tidur atau gangguan kecemasan, seperti alprazolam atau zolpidem;
  • Relaksan otot, seperti carisoprodol atau cyclobenzaprine;
  • Opioid, seperti kodein atau hidrokodon.

Kemungkinan ada obat-obatan lainnya yang dapat berinteraksi dengan divalproex sodium, tapi tidak tercantum dalam daftar di atas. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. 

Perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan divalproex sodium adalah sebagai berikut:

  • Beri tahukan dokter jika Anda memiliki riwayat alergi obat atau penyakit tertentu, terutama penyakit hati atau ginjal, pankreatitis, penyalahgunaan alkohol, gangguan perdarahan, penyakit otak (demensia), dehidrasi, atau kekurangan gizi;
  • Sampaikan pada dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, maupun herbal apa pun;
  • Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan divalproex sodium saat menyusui;
  • Hindari mengemudi atau menjalankan mesin berat setelah mengonsumsi divaproex sodium, sebab obat ini dapat menyebabkan kantuk dan pusing;
  • Jangan berhenti menggunakan obat tanpa sepengetahuan dokter. Alih-alih menyembuhkan, hal ini malah bisa memicu reaksi efek samping dan memperparah kondisi Anda.

Artikel terkait:


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app