Daun Senna: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Jun 21, 2019 Update terakhir: Okt 4, 2021 Tinjau pada Jul 2, 2019 Waktu baca: 3 menit

Senna adalah ramuan yang berasal dari daun dan buah untuk digunakan sebagai obat, terutama obat pencahar. Senna berasal dari tanaman Cassia senna yang tumbuh di wilayah tropis. Senna seringkali diolah menjadi teh dengan rasa yang sedikit manis tetapi memiliki rasa pahit yang cukup kuat.

Senna dapat dibeli tanpa resep dan bisa digunakan untuk mengobati sembelit serta membersihkan usus sebelum tes diagnostik seperti kolonoskopi. Senna juga diperkirakan dapat digunakan untuk mengatasi sindrom iritasi usus besar, operasi dubur, robekan pada lapisan anus, wasir, serta digunakan untuk penurunan berat badan.

Senna sendiri mengandung banyak bahan kimia yang disebut sennosides yang berfungsi mengiritasi lapisan usus dan memberikan efek pencahar. Teh Senna juga sering disebut teh detoksifikasi dan diduga memiliki sifat antiinflamasi serta antiparasit.

Mengenai Senna

Golongan

Ramuan herbal

Kemasan

Teh

Kandungan

Sennosides

Manfaat Daun Senna

Senna mungkin bermanfaat untuk mengatasi sembelit dalam penggunaan jangka pendek. Penggunaan daun Senna hanya ditujukan bagi orang dewasa dan anak-anak usia 2 tahun ke atas. Senna terlihat jauh lebih efektif jika digunakan dengan kombinasi psyllium atau docusate sodium.

Penggunaan Senna diperkirakan cukup efektif untuk membersihkan usus jika ditambah dengan kombinasi natrium picosulfate dan polietilen glikol. Selain itu, manfaat daun Senna lainnya yang masih perlu diteliti adalah kemungkinan untuk mengobati wasir, bedah anus atau rectum, hingga penurunan berat badan.

Efek samping Daun Senna

Senna mungkin aman digunakan bagi sebagian orang dewasa dan anak-anak di atas usia 2 tahun dalam penggunaan jangka pendek, tetapi ada beberapa efek samping yang mungkin timbul, antara lain ketidaknyamanan lambung, kram, mual, dan diare.

Penggunaan yang lebih lama bahkan dapat menyebabkan usus berhenti berfungsi secara normal dan menyebabkan ketergantungan terhadap obat pencahar. Selain itu, penggunaan Senna dapat mengubah elektrolit dalam darah sehingga menyebabkan gangguan fungsi jantung, kelemahan otot, kerusakan hati, dan efek bahaya lainnya bagi tubuh.

Dosis Daun Senna

Daun Senna diperkirakan aman untuk digunakan jangka panjang dan dosis yang tinggi, tetapi tidak sama halnya dengan buah Senna. Selain itu, tidak disarankan untuk menggunakan Senna dengan dosis berlebih dan lebih dari 2 minggu. 

Perhatikan petunjuk aturan pakai dan konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan Senna.

Berikut dosis penggunaan Senna oral untuk orang dewasa:

  • Untuk sembelit: dosis yang biasa adalah 17,2 mg setiap hari. Jangan mengonsumsi lebih dari 34,4 mg dua kali sehari.
  • Penggunaan Senna pada orang tua adalah 17 mg setiap hari. Untuk konstipasi setelah kehamilan, 28 mg dalam 2 dosis terbagi.
  • Untuk persiapan usus sebelum kolonoskopi: Dosis Senna mengandung 75 mg atau sennoside diminum sehari sebelum kolonoskopi, atau 120-150 mg diminum sekali atau dua kali sehari sebelum kolonoskopi.

Berikut dosis penggunaan Senna oral untuk anak-anak:

  • Pada anak-anak usia 12 tahun atau lebih, dosis biasa adalah 2 tablet, dengan sennoside 8,6 mg per tablet, sekali sehari. Dosis maksimum adalah 4 tablet (34,4 mg sennosides) dua kali sehari
  • Pada anak usia 6-11 tahun, dosis biasa adalah 1 tablet (8,6 mg sennosides) setiap hari. Dosis maksimum adalah 2 tablet (17,2 mg sennosides) dua kali sehari
  • Pada anak-anak usia 2-5 tahun, dosis biasa adalah 1/2 tablet (4,3 mg sennosides) setiap hari. Dosis maksimum adalah 1 tablet (8,6 mg sennosides) dua kali sehari

Interaksi Daun Senna

Digoxin (Lanoxin) berinteraksi dengan Senna

Senna adalah jenis pencahar yang disebut pencahar stimulan di mana dapat menurunkan kadar kalium dalam tubuh. Kadar kalium yang rendah dapat meningkatkan risiko efek samping digoxin (Lanoxin).

Warfarin (Coumadin) berinteraksi dengan Senna

Senna dapat bekerja sebagai pencahar. Pada beberapa orang Senna dapat menyebabkan diare yang dapat meningkatkan efek warfarin dan meningkatkan risiko perdarahan. Jika Anda mengonsumsi warfarin, jangan mengonsumsi Senna dalam jumlah berlebihan.

Pil air (Obat Diuretik) berinteraksi dengan Senna

Senna adalah obat pencahar dan beberapa pencahar dapat menurunkan kalium dalam tubuh. "Pil air" juga bisa mengurangi kalium dalam tubuh. Mengambil Senna bersama dengan "pil air" mungkin mengurangi kalium dalam tubuh terlalu banyak. Beberapa "pil air" yang dapat menurunkan kalium termasuk klorotiazid (Diuril), chlorthalidone (Thalitone), furosemide (Lasix), dan hydrochlorothiazide (HCTZ, Hydrodiuril, Microzide).

Perhatian

  • Hindari penggunaan Senna bagi ibu hamil karena dapat menyebabkan ketergantungan pada obat pencahar dan kerusakan hati
  • Penggunaan Senna bagi ibu menyusui mungkin aman tetapi harus digunakan sesuai saran dan hati-hati walaupun Senna tidak menyebabkan perubahan frekuensi atau konsistensi feses bayi
  • Hindari penggunaan Senna yang berlebihan terhadap penderita gangguan elektrolit dan defisiensi kalium karena dapat memperburuk kondisi
  • Penderita dehidrasi, sakit perut, dan diare tidak diperbolehkan mengonsumsi Senna karena dapat memperburuk kondisi
  • Penderita sakit perut (gastrointestinal, penyumbatan usus, penyakit Crohn, kolitis ulseratif, radang usus buntu, radang lambung, prolaps anal, atau wasir) tidak boleh menggunakan Senna
  • Penderita penyakit jantung tidak boleh menggunakan Senna karena dapat menyebabkan gangguan elektrolit dan memperburuk kondisi jantung

5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Acs N, Bánhidy F, Puhó EH, Czeizel AE. Senna treatment in pregnant women and congenital abnormalities in their offspring--a population-based case-control study. Reprod Toxicol. 2009;28(1):100-4. doi: 10.1016/j.reprotox.2009.02.005 (https://doi.org/10.1016/j.reprotox.2009.02.005)
Vanderperren B, Rizzo M, Angenot L, Haufroid V, Jadoul M, Hantson P. Acute liver failure with renal impairment related to the abuse of senna anthraquinone glycosides. Ann Pharmacother. 2005;39(7-8):1353-7. doi:10.1345/aph.1E670 (https://journals.sagepub.com/doi/10.1345/aph.1E670)
Vilanova-sanchez A, Gasior AC, Toocheck N, et al. Are Senna based laxatives safe when used as long term treatment for constipation in children?. J Pediatr Surg. 2018;53(4):722-727. doi:10.1016/j.jpedsurg.2018.01.002

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app