Copidrel Tablet 75mg: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Sep 7, 2019 Waktu baca: 6 menit

Copidrel Tablet adalah obat yang digunakan untuk mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke pada orang-orang yang berisiko tinggi. Obat Copidrel Tablet mengandung Clopidogrel, obat antiplatelet golongan thienopyridine.

Berikut ini adalah informasi lengkap obat Copidrel Tablet yang disertai tautan merk-merk obat lain dengan nama generik yang sama.

Pabrik

Landson

Golongan

Harus dengan resep dokter

Kemasan

Copidrel Tablet dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :

  • Box 3 x 10 tablet salut selaput 75 mg

kandungan

Tiap kemasan obat Copidrel Tablet mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :

  • Clopidogrel 75 mg/tablet

Sekilas tentang zat aktif (nama generik)

Clopidogrel adalah obat yang digunakan untuk mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke pada orang-orang yang berisiko tinggi, termasuk pasien yang memiliki riwayat infark miokard dan gejala lain dari sindrom koroner akut, stroke, dan orang-orang yang menderita penyakit arteri perifer. Clopidogrel adalah obat antiplatelet golongan thienopyridine, obat yang membantu menjaga darah mengalir lancar di dalam tubuh.Mekanisme kerja Clopidogrel adalah menghambat secara selektif terjadinya ikatan antara Adenosine Difosfat (ADP) dengan platelet reseptor P2Y12, kemudian mengaktivasi glikoprotein GPIIb / IIIa kompleks sehingga mengurangi agregasi trombosit.

Indikasi

Kegunaan Copidrel Tablet (Clopidogrel) adalah untuk hal-hal berikut :

  • Copidrel Tablet (Clopidogrel) diindikasikan untuk pencegahan kejadian atherothrombotic pada pasien yang menderita infark miokard (dari beberapa hari sampai kurang dari 35 hari), stroke iskemik (dari 7 hari sampai kurang dari 6 bulan) atau penyakit arteri perifer lainnya.
  • Digunakan juga untuk pasien yang menderita sindrom koroner akut baik itu Non-ST segment elevation acute coronary syndrome (unstable angina atau non-Q-wave myocardinal infarction) atau STEMI dikombinasikan dengan acetylsalicylic acid (ASA/aspirin).
  • ST segment elevation acute myocardinal infarction, dikombinasikan dengan acetylsalicylic acid (ASA, aspirin) pada pasien yang dirawat secara medis yang memenuhi syarat untuk terapi trombolitik.

Kontraindikasi

  • Jangan menggunakan obat ini untuk pasien yang memiliki riwayat alergi obat Clopidogrel.
  • Kontraindikasi untuk pasien yang menderita perdarahan patologis aktif (misalnya tukak peptik atau perdarahan intrakranial).
  • Pasien dengan kerusakan hati parah.
  • Copidrel Tablet (Clopidogrel) sebaiknya tidak digunakan untuk ibu menyusui.

Efek Samping Copidrel Tablet

Berikut adalah beberapa efek samping Copidrel Tablet (Clopidogrel) yang mungkin terjadi :

  • Efek samping yang umum termasuk sakit kepala, mual, mudah memar, gatal, dan mulas. Jika mengalami efek samping ini dan terus berlanjut atau memburuk, segera beritahu dokter Anda.
  • Bisa menyebabkan efek samping yang lebih parah termasuk pendarahan dan kelainan darah yang sangat serius (thrombotic thrombocytopenic purpura-TTP). Mengingat bahayanya hal ini, segera dapatkan bantuan medis jika mengalami gejala-gejala berikut ini : sakit perut yang parah, pendarahan yang tidak terkontrol pada gusi atau hidung, kotoran berdarah / hitam, kebingungan, demam, pucat kulit yang ekstrem, bercak kulit ungu, pingsan, detak jantung cepat, sakit kepala mendadak yang parah , kelemahan yang tidak biasa / kelelahan, muntah darah atau yang terlihat seperti bubuk kopi, gangguan penglihatan, kejang, mata /kulit menguning , urin berdarah, atau tanda-tanda masalah ginjal (seperti perubahan jumlah air seni).
  • Reaksi alergi yang sangat serius terhadap obat ini jarang terjadi. Namun, jika terjadi segera dapatkan bantuan medis jika mengalami gejala reaksi alergi yang serius, termasuk : ruam, gatal / bengkak (terutama wajah / lidah / tenggorokan), pusing parah, atau sulit bernafas.
  • Efek samping yang berpotensi fatal : Perdarahan didalam kepala, perdarahan retroperitoneal dan saluran pencernaan, diskrasia darah, dan thrombotic thrombocytopenic purpura.
  • Efek samping lain yang jarang terjadi adalah infeksi saluran nafas atas, nyeri dada, diare, infeksi saluran kemih.
  • Terkadang ditemukan kasus terjadi peningkatan level kreatinin

Perhatian

Hal-hal yang perlu diperhatikan pasien selama menggunakan obat Copidrel Tablet (Clopidogrel) adalah sebagai berikut :

  • Obat ini bisa diminum dengan atau tanpa makanan. Namun untuk menghindari ketidaknyamanan pada saluran pencernaan sebaiknya digunakan setelah makan.
  • Sebelum menggunakan Copidrel Tablet (Clopidogrel), informasikan kepada dokter jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap obat ini atau obat antiplatelet serupa (seperti prasugrel).
  • Sebelum menggunakan obat ini, informasikan kepada dokter jika Anda memiliki riwayat kondisi pendarahan (seperti sakit maag, pendarahan di otak / mata), baru menjani operasi, cedera / trauma serius, penyakit hati, atau penyakit pendarahan (seperti hemofilia).
  • Obat ini bisa menyebabkan pendarahan perut. Efek samping ini meningkat drastis pada pasien pengguna alkohol.
  • Karena penggunaan obat ini memiliki risiko pendarahan dan efek hematologis yang tidak diinginkan, lakukan pemantauan tanda-tanda pendarahan, seperti faal hemostasis terutama jika Anda akan dilakukan pembedahan dengan konsumsi rutin Clopidogrel.
  • Seperti obat antiplatelet lainnya, Copidrel Tablet (Clopidogrel) harus digunakan secara hati-hati pada pasien yang berisiko mengalami pendarahan akibat trauma, pembedahan atau kondisi patologis lainnya dan pada pasien yang menerima pengobatan dengan ASA, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID, misalnya ibuprofen), termasuk inhibitor COX-2, heparin, atau inhibitor glikoprotein IIb / IIIa.
  • Penggunaan Copidrel Tablet (Clopidogrel) bersamaan dengan warfarin tidak dianjurkan karena dapat meningkatkan intensitas perdarahan.
  • Data penggunaan pada pasien dengan gangguan ginjal sangat terbatas. Oleh karena itu Copidrel Tablet (Clopidogrel) harus digunakan secara hati-hati pada pasien dengan kondisi ini.
  • Data penggunaan pada pasien dengan penyakit hati sedang yang mungkin mengalami diatesis berdarah sangat terbatas. Copidrel Tablet (Clopidogrel) karenanya harus digunakan secara hati-hati untuk pasien dengan kondisi ini.
  • Pasien dengan masalah herediter langka intoleransi galaktosa, defisiensi lactase atau malabsorpsi galaktosa sebaiknya tidak menggunakan obat ini.
  • Efek antiplatelet obat Copidrel Tablet (Clopidogrel) berkurang secara substansial jika digunakan bersama dengan jus grapefruit.

Penggunaan obat Copidrel Tablet untuk ibu hamil

FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan Clopidogrel kedalam kategori B dengan penjelasan sebagai berikut :

Penelitian pada reproduksi hewan tidak  menunjukkan resiko pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil / Penelitian pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin, tapi studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil tidak menunjukkan resiko pada janin di trimester berapapun.

Karena penelitian reproduksi hewan tidak selalu identik dengan efeknya terhadap manusia, penggunaan obat-obat yang mengandung Clopidogrel termasuk Copidrel Tablet untuk ibu hamil sebaiknya hanya jika benar-benar dibutuhkan.

Interaksi obat

Berikut adalah interaksi obat Copidrel Tablet (Clopidogrel) dengan obat-obat lain jika digunakan secara bersamaan :

  • Penggunaan bersamaan dengan warfarin tidak dianjurkan karena dapat meningkatkan intensitas perdarahan.
  • Copidrel Tablet (Clopidogrel) harus digunakan secara hati-hati pada pasien yang berisiko mengalami pendarahan akibat trauma, pembedahan atau kondisi patologis lainnya yang menggunakan obat ini bersamaan dengan obat-obat inhibitor glikoprotein IIb / IIIa.
  • Penggunaan dengan Acetylsalicylic Acid (ASA, aspirin) bisa menyebabkan peningkatan risiko pendarahan. Oleh karena itu, penggunaan bersamaan harus dilakukan secara hati-hati. Namun, kombinasi kedua obat ini telah sering digunakan.
  • Penggunaan bersamaan dengan heparin harus dilakukan secara hati-hati, karena bisa meningkatkan risiko perdarahan.
  • Pemberian bersamaan dengan Naproxen menyebabkan peningkatan risiko pendarahan gastrointestinal. Namun belum diketahui apakah hal ini juga terjadi dengan obat golongan NSAID lainnya. Mengingat terbatasnya data, sebaiknya penggunaan bersamaan dengan NSAID termasuk inhibitor COX-2 dan Copidrel Tablet (Clopidogrel) harus dilakukan secara hati-hati.
  • Pada bulan November 2009, FDA mengumumkan bahwa Clopidogrel harus digunakan secara hati-hati pada orang yang menggunakan inhibitor pompa proton (Omeprazol atau Esomeprazol). Namun penggunaan dengan Pantoprazol tampaknya aman.

Dosis Copidrel Tablet

Obat Copidrel Tablet (Clopidogrel) diberikan dengan dosis berikut :Profilaksis gangguan tromboembolik

  • Dosis dewasa : 75 mg 1 x sehari, secara oral.

Sindrom koroner akut

  • Dosis dewasa untuk ST-elevation infark miokard : diberikan sebagai dosis 75 mg 1 x sehari yang dimulai dengan atau tanpa loading dosis 300 mg tunggal. Dikombinasikan dengan ASA dan dengan atau tanpa trombolitik. Untuk pasien lebih dari 75 tahun harus dimulai tanpa loading Terapi kombinasi harus dimulai sedini mungkin setelah gejala dimulai dan dilanjutkan selama setidaknya empat minggu.
  • Dosis dewasa untuk angina tidak stabil, non-ST-elevation infark miokard : Dosis awal, loading dosis 300 mg tunggal, selanjutnya 75 mg 1 x sehari sampai 12 (dikombinasikan dengan aspirin 75 mg-325 mg sehari). Karena dosis ASA yang lebih tinggi dikaitkan dengan risiko perdarahan yang lebih tinggi, direkomendasikan agar dosis ASA tidak lebih tinggi dari 100 mg.

Terkait

  • Merk-merk obat dengan kandungan Clopidogrel

Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat Copidrel Tablet (Clopidogrel) harus sesuai dengan yang dianjurkan.

 


2 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app