Cefetamet: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 25, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Tinjau pada Jul 18, 2019 Waktu baca: 3 menit

Apa itu obat Cefetamet?

Cefetamet adalah obat yang termasuk golongan antibiotik, yang lebih tepatnya masuk ke dalam antibiotik golongan sefalosporin generasi ketiga yang efektif untuk mengatasi infeksi bakteri gram (-) seperti E. Coli, H. Influenzae, K. Pneumoniae, Proteus M, namun tidak begitu efektif untuk mengatasi infeksi bakteri gram (+).  

Untuk mengetahui bakteri gram (-)/(+) yang sedang menginfeksi diri Anda, maka diperlukan kultur kuman yang memerlukan waktu 5-7 hari.

Manfaat yang didapatkan dari obat Cefetamet

Cefetamet biasa digunakan sebagai antibiotik untuk mengatasi infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran kemih, infeksi telinga, sampai infeksi menular seksual yang berbasis infeksi bakteri. Contoh penyakit-penyakit yang dapat ditangani oleh Cefetamet antara lain seperti bronchitis, ISK (infeksi saluran kemih), otitis media pneumonia, gonore.

Cefetamet termasuk dalam kategori obat yang harus dibeli melalui resep dokter, sehingga kita pun sebagai konsumen harus bijak dalam menggunakan obat ini. Cefetamet bekerja dengan cara menginhibisi transpeptidase dari sintesis peptidoglikan pada dinding sel bakteri sehingga bakteri menjadi lemah dan dapat dieradikasi. Obat ini bisa digunakan oleh orang dewasa.

Dosis Cefetamet 

Berbagai sediaan Cefetamet sendiri adalah sediaan obat oral yang digunakan untuk mengurangi keluhan-keluhan yang disebabkan infeksi bakteri. Sediaan Cefetamet yang tersedia adalah sediaan oral 500 mg.

  • Infeksi Bakteri: Dewasa: 500 mg sediaan oral 2 kali pemberian/hari

Penggunaan obat ini harus menggunakan resep dari dokter, konsultasikan lebih lanjut kepada dokter yang telah memeriksa Anda secara langsung sehingga mengetahui kondisi medis Anda. 

Bila memang memiliki keluhan keluhan medis seperti diatas ataupun hal lainnya, segera periksakan diri Anda ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Efek samping Cefetamet 

Efek samping yang dapat ditimbulkan oleh Cefetamet adalah:

  • Alergi seperti gatal, kesulitan bernafas, pembengkakan wajah, lidah dan tenggorokan atau bahkan sampai pingsan. Segera cari bantuan medis bila Anda mengalami keluhan seperti ini
  • Gangguan sistem pencernaan seperti mual, muntah, dan diare

Tentunya tidak semua orang akan mengalami efek samping tersebut di atas, bila Anda merasa khawatir dalam penggunaan obat ini ataupun mengalami salah satu keluhan yang telah disebutkan di atas, konsultasikan keadaan medis Anda kepada tenaga medis atau dokter terdekat.

Penggunaan Cefetamet pada Ibu hamil dan menyusui

Perlu diketahui bahwa penggunaan Cefetamet untuk ibu hamil dan menyusui termasuk dalam kagetori N, yaitu belum dikategorikan, yang berarti belum terbukti ada tidaknya efek terhadap kehamilan atau proses menyusui.

Hubungi dan konsultasikan kembali kepada dokter Anda bila Anda ingin mengonsumsi Cefetamet dalam keadaan hamil atau menyusui.

Interaksi Obat

Walau beberapa obat tidak boleh dikonsumsi bersamaan sama sekali, pada kasus lain beberapa obat juga bisa digunakan bersamaan meskipun interaksi mungkin saja terjadi. 

Selalu beritahukan dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat lain baik yang dijual bebas maupun dari resep dokter.

Peringatan penggunaan Cefetamet 

Dalam menggunakan Cefetamet, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai, seperti:

  • Golongan antibiotik adalah golongan obat yang harus dihabiskan dalam 1 kali regimen pengobatan. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya resistensi terhadap suatu antibiotik. Ikuti saran dan aturan pakai dari dokter yang memberikan suatu antibiotik untuk menghindari suatu resistensi obat. Resistensi adalah keadaan dimana kuman tidak lagi dapat dilawan (Tidak mempan) oleh suatu pemberian antibiotic.
  • Karena penggolongan obat Cefetamet untuk ibu hamil masih belum ditentukan, konsultasikan kembali kepada dokter Anda bila ingin mengonsumsi obat ini dalam keadaan hamil atau menyusui. Antibiotik sendiri sudah bervariasi sehingga dokter mungkin saja akan merekomendasikan obat antibiotik lainnya yang lebih aman untuk ibu hamil atau menyusui.
  • Tidak dianjurkan untuk anak berusia dibawah 18 tahun karena tingkat keamanannya masih belum diketahui.
  • Tidak dianjurkan untuk penderita dengan hipersensitifitas terhadap obat golongan penisilin, dan turunan sefalosporin.
  • Berhati-hati dalam pemberian untuk penderita gangguan fungsi ginjal berat, gangguan saluran cerna, kehamilan dan menyusui, serta riwayat penyakit kejang.
  • Simpan tablet obat disuhu ruangan agar obat tidak rusak. Hindari penyimpanan didalam kulkas.

Overdosis pada penggunaan Cefetamet

Belum ada laporan yang lengkap mengenai kejadian overdosis pada pemakaian Cefetamet karena merupakan obat yang memerlukan resep dokter serta pemantauan secara berkala sehingga jarang terjadi kelebihan dosis serta pemakaian yang tidak benar. 

Jika dicurigai terdapat tanda dan gejala overdosis, segera cari bantuan medis karena harus ditangani baik secara simptomatik dan terapi suportif agar keluhan tidak memburuk.


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Cefetamet pivoxil clinical pharmacokinetics. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/8222459)
Cefetamet pivoxil. A review of its antibacterial activity, pharmacokinetic properties and therapeutic use. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/7684677)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app