Cara Mulai Berhenti Merokok Seumur Hidup

Dipublish tanggal: Mei 27, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Cara Mulai Berhenti Merokok Seumur Hidup

Memulai berhenti merokok mungkin terkesan sulit bagi sebagian orang. Oleh karena itu, beberapa orang akan membutuhkan dukungan dari orang-orang dan teman-teman terdekat untuk dapat memulai langkah berhenti merokok hingga seterusnya.

Bagi Anda yang ingin memulai langkah berhenti merokok, berikut ini adalah langkah yang bisa dicoba:

1. Menghindari pengaruh dari teman-teman yang masih merokok

Menghindari gangguan dari para perokok yang masih aktif merupakan cara utama yang harus Anda tempuh agar tidak tergoda lagi untuk kembali merokok. Karena mayoritas perokok umumnya sebenarnya ingin berhenti dari kebiasaan merokok. 

Meski harus kita akui juga bahwa beberapa di antara mereka juga tidak ingin meninggalkan kebiasaan merokok karena sudah merasa ketagihan dan nyaman dengan nikotin yang mereka hisap.

Beberapa perokok yang ingin lepas dari merokok merasakan bahwa rasa ketergantungan dan kecanduan nikotin sangat tidak nyaman untuk mereka. Mereka juga umumnya sadar akan bahaya penyakit yang mengintai. 

Hanya saja mungkin kebanyakan mereka memang tidak dapat lepas dari ketergantungan tersebut.

Jika Anda kemudian memulai lepas dari rokok, mungkin Anda akan merasa dijauhi oleh teman-teman perokok Anda. Mereka mungkin akan menawari Anda rokok maupun menyebut Anda dengan berbagai perkataan yang menyudutkan ketika Anda sudah tidak menerima tawaran merokok tersebut. 

Namun, jangan merasa tersinggung, karena langkah berhenti merokok sebenarnya adalah langkah terbaik yang pernah Anda ambil.

Yakinlah bahwa langkah Anda ini justru akan menginspirasi mereka untuk melakukan hal yang sama. Karena jauh di dalam lubuk hati tentunya mereka juga ingin berhenti.

2. Berkomitmen yang kuat

Komitmen yang kuat menjadi kata kunci untuk dapat sukses memulai langkah berhenti merokok. Komitmen untuk dapat berhenti merokok harus berasal dari diri sendiri dan bukannya karena paksaan orang lain.

perubahan yang didasari dari rasa terpaksa dan bukan dari kesadaran adalah sia-sia karena tidak akan dapat bertahan lama. Oleh karena itu bangunlah komitmen yang kuat dari dalam diri agar dapat berhasil.

Selama proses perubahan bangunlah rasa kepercayaan diri yang kuat bahwa apa yang Anda lakukan merupakan hal yang benar. Rasa percaya diri ini akan membantu Anda menghadapi tantangan terutama dari orang luar yang berusaha mengajak Anda kembali merokok.

3. Mencari dukungan dari orang-orang yang tidak pernah merokok

Mendapatkan dukungan dari orang-orang yang belum pernah merokok akan memberi kekuatan tersendiri. Dukungan dari keluarga dan teman terdekat yang tidak pernah merokok tentunya akan menambah semangat, sayangnya dukungan mereka paling hanya akan diberikan selama 1 hingga 2 minggu.

Karena setelahnya mungkin mereka sudah lupa dan kembali ke kesibukan masing-masing.

Mereka yang belum pernah merokok tentunya tidak akan paham mengenai betapa tersiksanya Anda ketika harus berhenti merokok dan lepas dari jerat candu nikotin. Bahwa dapat lepas dari jerat candu nikotin merupakan kemenangan besar untuk Anda.

Oleh karena itu, Anda harus membuat mereka yang belum pernah merokok ini memahami bahwa untuk dapat lepas dari jerat candu nikotin itu sulit. Dengan begitu mereka akan kontinu untuk mendukung Anda dapat lepas dari rokok. 

Karena jika Anda tidak mendapatkan dukungan dari mereka, maka Anda mungkin justru mendapatkan ujaran destruktif yang menyakitkan dari para perokok aktif yang membenci perubahan Anda.

4. Mencari dukungan online

Dukungan online bermanfaat bagi Anda untuk dapat saling berbagi pengalaman terkait cara Anda untuk berubah dari kebiasaan merokok menjadi tidak merokok. Dukungan online akan memberikan keuntungan karena kalian tetap dapat saling terhubung selama 24 jam.


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app