Cara Mencegah Cacar Air, Agar Tidak Tertular/Menular

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Tinjau pada Jun 4, 2019 Waktu baca: 3 menit
Cara Mencegah Cacar Air, Agar Tidak Tertular/Menular

Penyakit cacar air adalah salah satu jenis penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus. Virus inilah yang membuat cacar air mudah menular dari orang ke orang, terutama mereka yang sering bertemu atau yang tinggal di sekitarnya misalnya keluarga dalam satu rumah. Kita perlu mengetahui penyebab, cara penularan dan cara mencegah penularan cacar air agar kita atau orang di sekitar kita tidak tertular saat ada yang sakit cacar air. 

Penyebab dan Cara Penularan Cacar Air

Cacar air disebabkan oleh virus Varicella zoster. Virus ini dapat menular dengan cara "kontak dekat" dengan seseorang yang terinfeksi. Cacar air adalah infeksi yang sangat menular. 90% dari orang-orang yang sebelumnya tidak menderita cacar air (belum memiliki imunitas terhadap cacar air) akan terinfeksi ketika terjadi kontak dengan virus. Maksud kontak di sini yaitu ketika seseorang menyentuh, tersentuh, atau terkena lepuhan cacar air dari kulit seorang penderita. Hal ini dapat terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung, misalnya melalui pakaian atau benda-benda yang yang tersentuh penderita sebelumnya.

Yang lebih berbahaya lagi, cacar air dapat menyebar dengan mudah melalui droplet di udara. Ketika seorang penderita cacar air batuk atau bersin, tetesan-tetesan cairan yang keluar mengandung virus. Penularannya mirip dengan penyakit flu yang sama-sama disebabkan oleh virus.

Setelah seseorang terinfeksi oleh virus tersebut, biasanya akan berkembang menjadi ruam cacar air dalam kurun waktu 10-21 hari atau sekitar 2 minggu, sampai akhirnya semua melepuh membentuk keropeng. Kita sering kecolongan pada periode sebelum munculnya ruam, karena pada saat itu gejala yang dialami masih berupa demam dan sakit kepala seperti menderita flu biasa (flu like syndrome), padahal di fase tersebut cacar air sudah dapat menular.

Cara Mencegah Penularan Cacar Air

Isolasi

Seseorang yang menderita cacar air tidak boleh bertemu dengan banyak orang, misalnya:

  • Bagi anak-anak yang masih sekolah maka harus diliburkan terlebih dahulu.
  • Bagi pekerja maka harus izin atau cuti untuk tidak masuk kerja.

Karena mereka yang banyak bertemu dengan orang lain apalagi kontak yang erat maka potensi penularan akan sangat tinggi. Tinggallah di rumah sampai lepuhan cacar air mengempes atau pecah dengan sendirinya dan tertutup dengan keropeng atau lapisan kulit mati yang tebal. Biasanya hal ini  memerlukan waktu sekitar 5-7 hari sejak ruam pertama kali muncul.

Selain itu, penderita juga harus menjauhkan diri dari mereka yang berisiko tinggi tertular atau risiko komplikasi, yaitu:

  • Wanita hamil.
  • Bayi yang baru lahir.
  • Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti orang-orang yang menjalani kemoterapi (pengobatan untuk kanker), penderita HIV AIDS atau sedang menjalani pengobatan tablet steroid.

Pada saat di rumah, sebaiknya penderita cacar air ditempatkan di kamar yang terpisah, terlebih apabila banyak anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Hal ini tidak perlu dilakukan apabila anggota keluarga lainnya pernah terkena cacar air atau memiliki kekebalan terhadap cacar air, misalnya sudah diberi vaksinasi cacar air.

Jaga Kebersihan

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, cacar air dapat menyebar melalui kontak tak langsung melalui benda-benda yang telah terkontaminasi virus, seperti mainan anak-anak, tempat tidur dan pakaian. Oleh karena itu jika di dalam rumah ada yang terkena cacar air, maka Anda harus rajin menyeka benda atau permukaan dengan larutan sterilisasi dan memastikan bahwa setiap pakaian yang terinfeksi atau tempat tidur dicuci secara teratur.

Vaksinasi

Vaksinasi adalah cara terbaik untuk mencegah cacar air. Para ahli dari CDC (Centers for Disease Control and Prevention) memperkirakan bahwa vaksin memberikan perlindungan lengkap dari virus hampir 90% pada anak-anak yang menerimanya. Apabila ternyata vaksin tidak memberikan perlindungan secara lengkap, maka setidaknya dapat mengurangi keparahan penyakit.

Pada jadwal vaksinasi anak, vaksin varicella diberikan dalam 2 dosis. Dosis pertama diberikan pada anak usia 12-15 bulan dan dosis kedua diberikan saat berusia 4-6 tahun. Vaksinasi dapat diberikan kepada orang dewasa yang memiliki risiko tinggi terkena, misalnya petugas kesehatan, guru, karyawan penitipan anak, wisatawan internasional, personil militer, orang dewasa yang hidup dengan anak-anak, dan semua wanita usia subur. Orang dewasa yang belum pernah menderita cacar air biasanya menerima dua dosis vaksin, dengan interval 4-8 minggu.

Ingat bahwa vaksinasi hanya diberikan bagi mereka yang belum memiliki kekebalan. Apabila Anda tidak ingat apakah Anda sudah menderita cacar air atau telah divaksinasi sebelumnya, maka Anda dapat mencaritahu dengan melakukan tes darah.


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Chickenpox: Symptoms, treatment, stages, and causes. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/239450.php)
Chickenpox: Overview, Causes, and Symptoms. Healthline. (https://www.healthline.com/health/chickenpox)
Chicken Pox (Varicella): Symptoms, Treatment, & Prevention. WebMD. (https://www.webmd.com/children/what-is-chickenpox)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app