Canrenone: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 25, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Tinjau pada Jul 18, 2019 Waktu baca: 3 menit

Saat ini menjaga kesehatan tubuh merupakan suatu hal yang sangat penting. Kebanyakan seseorang yang tidak menjaga kesehatan tubuhnya sejak dini dengan mengatur pola hidup yang sehat dan jarang berolahraga memiliki faktor yang tinggi terserang berbagai macam penyakit seperti penyakit gagal jantung dan lain-lain.

Penyakit gagal jantung merupakan keadaan di mana jantung menjadi sangat lemah dan tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik. Berdasarkan dari perkembangan gejala penyakit, gagal jantung dibagi menjadi dua, akut dan kronik. 

Gagal jantung akut merupakan suatu gejala yang muncul secara cepat seperti sesak napas, tubuh terasa lemas, pembengkakan kaki dan lai-lain. Sedangkan gagal jantung kronis terjadinya gejala berlangsung lama.

Pengobatan untuk penderita gagal jantung terdiri dari berbagai macam cara, salah satunya dengan menggunakan obat-obatan agar dapat membantu memperlambat perburukan penyakit serta mengontrol gejala. 

Pada artikel ini khususnya akan membahas salah satu pengobatan yang biasa digunakan untuk mengatasi masalah gagal jantung, yaitu dengan obat Canrenone. Berikut pembahasan lebih lanjut mengenai kegunaan, dosis dan efek samping dari obat Canrenone.

Kegunaan obat Canrenone

Obat Canrenone merupakan antimineralocorticoid steroid dari kelompok sprirolakton yang digunakan sebagai diuretik yang digunakan untuk mengeluarkan cairan tubuh yang berlebihan. Obat ini dijual dengan merek dagang Contaren, Luvion, Phanurane, Spiroletan dan lain-lain. Obat ini biasa diberikan pada penderita gagal jantung. 

Selain untuk penderita gagal jantung obat ini juga dapat digunakan pada penderita tekanan darah tinggi, penderita penyakit ginjal dan hati. Obat Canrenone juga telah ditemukan efektif dalam perawatan hirsutisme pada wanita.

Dosis obat Canrenone

Penggunaan dosis obat Canrenone biasnya diberikan berdasarkan resep dari dokter. Berikut dosis yang biasa diberikan untuk penderita penyakit hati, hipertensi, edema refrakter terkait dengan gagal jantung:

  • Obat oral. Dewasa: 50-200 mg setiap hari. Hingga 300 mg setiap hari, mungkin diperlukan pada beberapa pasien.

Sampai saat ini belum ada ketentuan dosis pada penderita dibawah usia 18 tahun. Mungkin saja obat ini berbahaya bagi anak-anak. Sebaiknya konsultasikan ke dokter mengenai keamanan obat ini pada anak-anak. 

Sebaiknya simpan dan letakan obat ini di suhu ruangan. Jauhkan dari paparan langsung sinar matahari dan hindari dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Efek samping obat Canrenone

Sama seperti halnya penggunaan obat-obatan lain yang memiliki efek samping pengobatan. Walaupun setiap individu memiliki efek samping yang berbeda-beda. Berikut efek samping yang mungkin muncul pada penggunaan obat Canrenone:

  • Sakit kepala
  • Mengantuk
  • Gangguan gastrointestinal
  • Ataksia
  • Kebingungan
  • Ruam kulit
  • Ginekomastia
  • Pembesaran payudara
  • Hirsutisme
  • Menstruasi tidak teratur
  • Impotensi
  • Asidosis ringan
  • Lemah dan lesu
  • Hiperkalemia
  • Hiponatremia
  • Hepatotoksisitas
  • Osteomalasia
  • Gangguan darah

Jika terdapat tanda dan gejala seperti yang telah disebutkan di atas atau terdapat tanda dan gejala lain yang menetap dan mengganggu aktivitas Anda. Segera konsutasikan kembali ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Interaksi Obat

Walau beberapa obat tidak boleh dikonsumsi bersamaan sama sekali, pada kasus lain beberapa obat juga bisa digunakan bersamaan meskipun interaksi mungkin saja terjadi. 

Selalu beritahukan dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat lain baik yang dijual bebas maupun dari resep dokter. 

Perhatian dan peringatan penggunaan obat Canrenone

Berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dan Anda ingat sebelum dan saat menggunakan obat Canrenone:

  • Konsultasikan ke dokter jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap obat ini dan obat-obatan lainnya.
  • Jangan menambah, mengurangi dosis obat dan menghentikan pengobatan obat ini tanpa saran dan anjuran dari dokter.
  • Konsultasikan ke dokter mengenai riwayat penggunaan obat-obatan yang sedang Anda konsumsi dan riwayat penyakit Anda sebelumnya.
  • Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita lanjut usia, penderita diabetes, dan gangguan fungsi hati dan ginjal.
  • Saat menggunakan obat ini sebaiknya Anda memonitor elektrolit serum dan darah-urea-nitrogen Anda.
  • Obat ini memiliki efek samping mengantuk. Oleh karena itu sebaiknya jangan melakukan aktivitas seperti mengemudi dan aktivitas berat lainnya saat mengonsumsi obat ini.
  • Hindari penggunaan obat ini pada ibu hamil dan menyusui. Konsultasikan kembali ke dokter mengenai keamanan obat tersebut.
  • Jangan mengonsumsi alkohol dan tembakau saat mengonsumsi obat ini karena dapat menimbulkan interaksi obat.

Penting untuk mengontrol kondisi kesehatan Anda secara rutin saat mengonsumsi obat ini guna melihat efek dari obat tersebut. Jika tidak ada perbaikan dan terjadi perburukan kondisi Anda saat menggunakan obat ini, sebaiknya konsultasikan kembali ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik. Semoga bermanfaat.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Finotti, Paola & Palatini, Pietro. (1981). Canrenone as a partial agonist at the digitalis receptor site of sodium-potassium-activated adenosine triphosphatase. The Journal of pharmacology and experimental therapeutics. 217. 784-90. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/16932774_Canrenone_as_a_partial_agonist_at_the_digitalis_receptor_site_of_sodium-potassium-activated_adenosine_triphosphatase)
What is the role of canrenone in the treatment of idiopathic hyperaldosteronism?. Medscape. (https://www.medscape.com/answers/920713-68785/what-is-the-role-of-canrenone-in-the-treatment-of-idiopathic-hyperaldosteronism)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app