Jenis Penyebab Bintik Merah pada Kulit Bayi yang Umum Terjadi

Dipublish tanggal: Agu 24, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mar 23, 2020 Waktu baca: 5 menit
Jenis Penyebab Bintik Merah pada Kulit Bayi yang Umum Terjadi

Ibu tidak perlu khawatir ketika terdapat ruam atau bintik merah yang muncul pada tubuh bayi. Pasalnya ruam atau bintik merah merupakan hal yang biasa terjadi dan menjadi tanda bahwa kulit sensitif bayi sedang beradaptasi dengan lingkungan yang baru.

Sebagian besar ruam dan bintik merah yang muncul tidak akan membahayakan kondisi bayi dan akan sembuh dengan sendirinya. Hal ini disebabkan karena bayi memiliki kulit yang sensitif dengan berbagai benda asing sehingga beberapa bintik merah atau ruam bisa saja muncul. Akan tetapi, ketika bintik merah muncul sebaiknya periksakan si kecil ke dokter agar dapat diketahui penyebabnya dan tidak berasumsi terkait ruam atau bintik merah yang muncul.

Penyebab Bintik Merah pada Kulit Bayi

Eksim

Tipe eksim yang seringkali dialami bayi dan anak ialah eksim atopik (atopic dermatitis). Namun eksim jenis ini terkadang tidak hanya dialami ketika masih kecil saja, tetapi bisa juga berlanjut hingga anak memasuki usia dewasa.

Ketika mengalami eksim, kulit bayi akan mudah gatal, kulit kering, kemerahan, dan pecah-pecah. Kulit sensitif atau alergi menjadi penyebab bayi atau anak mengalami eksim. Biasanya eksim timbul pada lipatan kulit yang berada di area lutut, siku, leher, dan area di sekitar mata dan telinga.

Agar bayi dapat sembuh dengan cepat dari eksim, bayi harus terhindar dari suhu yang bersifat ekstrem dan dari segala sesuatu yang dapat mengganggu kondisi kulit. Bayi cukup dimandikan sebanyak 2-3 hari sekali dan tepuk-tepuk kulit bayi dengan lembut guna mengeringkannya.

Oleskan juga salep atau krim yang direkomendasikan oleh dokter dan hindari penggunaan pewangi atau pelembut ketika mencuci pakaian bayi. Jika eksim yang dialami tidak kunjung reda, maka Anda sebaiknya membawa si kecil ke dokter agar segera mendapatkan penanganan yang tepat.

Ruam popok

Ruam popok dapat timbul ketika kulit bayi terkena urine atau feses yang menempel dalam jangka waktu yang cukup lama. Dengan rutin mengganti popok bayi serta mengoleskan krim sebelum menggunakan popok, maka ruam popok ini dapat teratasi. 

Akan tetapi, Anda harus segera membawa bayi atau anak ke dokter ketika muncul bintik merah terang atau kulit menjadi bengkak, melepuh, kering, atau pecah-pecah. Gejala-gejala yang muncul tersebut dapat menandakan bahwa kulit anak atau bayi telah terinfeksi jamur.

Baca juga: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Ruam Popok

Penyakit tangan, kaki, dan mulut

Jika timbul ruam atau bintik merah di tangan dan kaki bayi serta sariawan di mulut, maka anak Anda mungkin terkena penyakit tangan, kaki, dan mulut. Penyakit yang ditandai dengan demam, kehilangan nafsu makan, sakit tenggorokan, nyeri mulut, dan ruam yang tidak menimbulkan rasa gatal ini juga bisa muncul di area bokong bayi. 

Penyakit yang terjadi karena adanya infeksi virus ini dapat menular melalui batuk, bersin, atau popok. Akan tetapi, Anda tidak perlu khawatir karena kondisi ini akan sembuh dengan sendirinya dalam 7-10 hari. Untuk itu, si kecil harus dibiasakan untuk selalu mencuci tangan agar penyakit tidak menyebar dengan mudah. Apabila merasa kondisi ini tak kunjung sembuh, segera hubungi dokter spesialis anak agar mendapatkan pengobatan yang tepat. 

Biduran 

Biduran atau urtikaria merupakan reaksi alergi terhadap benda atau zat tertentu, seperti makanan, obat-obatan, sengatan serangga, dan suhu dingin atau panas. Reaksi alergi ini ditandai dengan munculnya ruam yang berwarna kemerahan dan terasa gatal pada kulit. Tidak seperti penyakit tangan dan kaki, biduran tidak menular dan akan menghilang setelah beberapa hari. 

Tidak seperti alergi biasa, munculnya biduran yang disertai dengan sesak napas atau wajah bengkak juga dapat menjadi tanda bahwa bayi mengalami alergi serius, yakni anafilaksis. Alergi ini harus segera mendapatkan penanganan secepat mungkin. Segera kunjungi dokter spesialis anak untuk memeriksakan kondisi anak jika biduran yang dialami tidak kunjung sembuh dalam beberapa hari.

Impetigo 

Sama dengan penyakit tangan, kaki, dan mulut, impetigo merupakan infeksi yang terjadi pada kulit akibat adanya bakteri Streptococcus atau Staphylococcus. Penyakit yang ditandai dengan munculnya ruam dan lepuh yang pecah ini sering muncul di sekitar hidung dan mulut yang disertai rasa gatal. Bahkan impetigo terkadang meninggalkan kerak tebal dengan warna kuning kecoklatan dan menghasilkan luka atau lecet berwarna merah.

Meskipun dapat sembuh dengan sendirinya, impetigo lebih baik segera diobati agar proses penyembuhannya menjadi lebih cepat. Pasalnya jika tidak segera diobati, penyakit yang dapat menular ini akan sembuh dalam waktu yang cukup lama hingga 2-3 minggu. Bayi dapat tertular jika melakukan kontak langsung atau menggunakan barang yang sama dengan penderita. Untuk mengatasi impetigo, Anda bisa menggunakan krim, salep, atau tablet antibiotik. 

Milia 

Meskipun banyak bayi yang terlahir dengan milia, kondisi ini akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Kondisi milia ditandai dengan adanya bintik-bintik putih yang timbul di hidung, dagu, kelopak mata, atau pipi. Milia terjadi akibat keratin (semacam protein yang dihasilkan oleh kulit) menyumbat pori-pori kulit bayi. Untuk mengatasi kondisi ini, cukup basuh wajah bayi dengan lembut sehari sekali menggunakan air bersih dan sabun bayi.

Baca juga: Cara Merawat Kulit Bayi Baru Lahir

Biang keringat

Cuaca yang panas dan lembap juga bisa membuat bintik merah yang di sebut biang keringat muncul pada kulit bayi. Ketika biang keringat terjadi, kulit bayi akan mengalami pembengkakan ringan dan gatal-gatal yang sering muncul di area kepala, leher, bahu, lengan, atau kaki.

Biang keringat dapat diatasi dengan cara menempatkan bayi ke ruangan yang lebih sejuk atau menggunakan air dingin ketika memandikan bayi. Selain itu, hindari memakaikan baju yang tebal dan berlapis-lapis. 

Kurap 

Penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur ini muncul dengan membuat kulit tampak merah, berbentuk cincin, meradang, dan terasa gatal. Kurap bisa muncul di kepala, kaki, atau pangkal paha. Penyakit kulit menular ini dapat diatasi dengan penggunaan krim antijamur. Hindari kontak langsung atau berbagi barang yang sama dengan penderita agar tidak terkena kurap.

Slapped cheek syndrome 

Penyakit kulit ini terjadi akibat adanya infeksi virus yang membuat bayi mengalami demam dan ruam merah terang pada kedua pipi seperti bekas tamparan. Meskipun dapat sembuh dengan sendirinya, slapped cheek syndrome bisa terasa gatal dan dapat menyebar ke anggota tubuh yang lain. 

Meningitis 

Meskipun hampir semua ruam atau bintik merah yang muncul pada bayi tidak berbahaya, namun ada satu jenis penyebab bintik yang perlu diwaspadai, yakni meningitis. Penyakit ini merupakan radang yang terjadi pada selaput pelindung otak dan saraf tulang belakang akibat bakteri, virus, atau jamur. Tanda yang muncul jika bayi terindikasi meningitis ialah: 

  1. Bayi menjadi pasif
  2. Tubuh dan leher kaku
  3. Rewel
  4. Muntah
  5. Kulit pucat
  6. Nafsu makan menurun
  7. Demam
  8. Bayi lemas
  9. Muncul ruam atau keunguan yang tidak memudar
  10. Pembengakakan pada ubun-ubun

Jika muncul tanda-tanda seperti di atas, maka segera periksakan bayi Anda agar segera mendapatkan penanganan yang serius. Pasalnya meningitis dapat berakibat fatal yakni menyebabkan kecacatan dan kematian pada bayi. 

Baca juga: Penyebab Bintik Merah dan Rasa Gatal pada Kulit


13 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Understanding your child’s eczema. (n.d.). (https://nationaleczema.org/eczema/children/)
Skin care for your baby. (2007). (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2528704/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app