Begini Cara Perokok Pasif Menjauhkan Diri dari Asap Rokok

Bahaya tersebut tetap ada jika Anda dengan atau tanpa sengaja menghirup asap rokok yang dikeluarkan oleh perokok aktif. Oleh karena itu Anda bisa melakukan hal-hal berikut untuk terhindar dari asap rokok yang mengancam kesehatan Anda.
Dipublish tanggal: Jun 20, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Begini Cara Perokok Pasif Menjauhkan Diri dari Asap Rokok

Menjadi pribadi yang tidak merokok tidak lantas menjadikan tubuh Anda terhindar dari bahaya asap rokok. Bahaya tersebut tetap ada jika Anda dengan atau tanpa sengaja menghirup asap rokok yang dikeluarkan oleh perokok aktif

Oleh karena itu Anda bisa melakukan hal-hal berikut untuk terhindar dari asap rokok yang mengancam kesehatan Anda.

Mengatasi asap rokok di rumah

Walaupun Anda sudah menyatakan larangan pada anggota keluarga Anda untuk tidak merokok, namun nyatanya kebiasaan tersebut tidak bisa dihentikan dengan sendirinya tanpa adanya dorongan dan motivasi yang kuat.

Untuk mengatasi agar Anda tidak ikut menghirup bau asap rokok, sediakan tempat khusus bagi anggota keluarga yang ingin merokok di tempat terbuka, seperti taman belakang atau teras rumah. 

Hal ini bertujuan agar asap yang keluar bisa langsung terbawa angin dan tidak terhirup oleh perokok pasif yang ada di dalam rumah.

Katakan kepada anggota keluarga yang baru saja merokok untuk mengganti pakaian yang dikenakan segera setelah merokok. Karena walaupun sudah tidak terdapat asap yang mengepul, racun yang dibawa rokok tetap menempel pada baju dan kulit seseorang.

Mengatasi asap rokok di tempat kerja

Membuat larangan bagi karyawan kantor untuk tidak merokok di dalam ruangan kantor, yang bisa membawa bahaya bagi perokok pasif serta menimbulkan polusi udara. Sebagai gantinya, Anda harus menyediakan tempat khusus bagi karyawan untuk merokok agar mereka  tetap mendapatkan hak yang sama.

Pastikan untuk membuat ruang tersebut menjadi ruang khusus yang hanya boleh digunakan sebagai ruang untuk merokok, dan tidak digunakan untuk kegiatan apa pun agar racun yang terdapat di dalamnya tidak menyebar.

Selain itu sistem ventilasi di dalam ruangan tersebut juga harus menyediakan pasokan udara sebanyak 1,6㎡/detik untuk perokok agar sirkulasi udara dapat berjalan dengan normal. 

Berikan pula pencahayaan yang terang di dalam kantor Anda agar udara pengap yang dibawa oleh perokok aktif ketika memasuki ruangan bisa diminimalisir dengan baik.

Mengatasi asap rokok di tempat umum  

Ketika Anda berada di tempat umum, sebisa mungkin hindari orang yang sedang merokok atau bahkan hanya mengeluarkan aroma rokok. Hal ini bertujuan untuk tetap membuat Anda nyaman dan terhindar dari racun rokok walau sedang berada di lingkungan luar dan tempat umum.

Apabila sudah terdapat larangan untuk tidak merokok namun masih ada orang yang melanggar, Anda bisa mengingatkan orang tersebut dengan hati-hati agar tidak menyinggung. Sehingga tempat umum bisa memberi kenyamanan bagi setiap orang.

Jika terpaksa menghirup asap rokok, Anda bisa menutup hidung dan bernafas dengan menghirup udara yang berlawanan dari datangnya asap rokok tersebut untuk meminimalisir masuknya asap rokok ke dalam paru-paru Anda. 

Anda pun bisa menggunakan sapu tangan atau tisu untuk menutup hidung, walaupun tidak berdampak besar namun setidaknya bisa sedikit membantu.

Ketika mengunjungi suatu tempat umum, tanyakan pada petugas apakah disediakan tempat khusus perokok dan tempat bebas asap rokok. Pastikan Anda mengunjungi dan beraktivitas di tempat umum atau restoran yang bebas dari asap rokok agar keamanan dan kesehatan tetap terjaga.

Walaupun Anda tidak bisa seratus persen terhindar dari asap rokok yang dikeluarkan oleh perokok aktif, namun setidaknya cara-cara di atas bisa Anda terapkan untuk meminimalisir bahaya yang mungkin masuk ke dalam tubuh Anda. 

Jangan bosan untuk mengingatkan teman atau saudara agar tidak merokok di dekat Anda sebagai tindakan perlindungan diri.  


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app