HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. VINA SETIAWAN
Ditinjau oleh
DR. VINA SETIAWAN

Auditory Processing Disorder​

Dipublish tanggal: Mar 7, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Agu 8, 2019 Waktu baca: 3 menit
Auditory Processing Disorder​

Penderita auditory processing disorder (APD) mengalami kesulitan untuk mendengar dan membedakan kata-kata yang diucapkan dengan suara yang pelan. APD sering dikenal dengan central auditory processing disorder bukan merupakan kehilangan pendengaran atau kelainan belajar. 

Auditory processing disorder menyebabkan otak tidak dapat mendengar suara dengan normal, sehingga auditory processing disorder bukan ketidakmampuan memahami perkataan. Orang-orang dengan berbagai umur memiliki kemungkinan mengidap auditory processing disorder.

Biasanya dimulai sejak kecil, tetapi beberapa orang mengalami auditory processing disorder setelah agak dewasa. Kelainan ini dapat menyebabkan penundaan dalam belajar, yang membuat anak membutuhkan bantuan lebih di sekolah. 

Auditory processing disorder berhubungan dengan masalah lain yang memiliki gejala dan tanda yang mirip. Mungkin menjadi salah satu penyebab seseorang mengalami disleksia. Beberapa ahli mengatakan bahwa anak-anak kadang didiagnosa mengalami ADHD apabila mengalami auditory processing disorder.

Gejala 

Gejala auditory processing disorder memiliki rentang dari ringan hingga parah dan dapat terlihat dalam berbagai bentuk berbeda. Jika orang tua menganggap anak mengalami masalah dalam memproses suara, tanyakan pada diri Anda berikut ini:

  • Apakah anak mudah terkecoh atau sangat terganggu oleh suara yang keras atau tiba-tiba?
  • Apakah perilaku anak dan performanya semakin berkembang dalam seting yang lebih ke arah diam?
  • Apakah anak mengalami masalah kesulitan dalam membaca, mengeja, menulis atau bahasa percakapan?
  • Apakah anak mengalami kebingungan dan mudah lupa?
  • Apakah percakapan sulit diikuti oleh anak?
  • Apakah anak tidak menyukai lingkungan yang berisik?
  • Apakah anak mengalami kesulitan mengikuti arahan, baik arahan yang mudah atau rumit?
  • Apakah anak kesulitan dalam matematik verbal?

Auditory processing disorder sering disalahartikan karena gejala dan tanda di atas juga bisa terjadi bersamaan dengan masalah lain seperti gangguan belajar, attention defisit hyperactivity disorder (ADHD) dan depresi.

Penyebab Auditory Processing Disorder

Dokter masih belum mengetahui apa yang menyebabkan APD, tetapi mungkin berhubungan dengan hal berikut:

  • Kelahiran prematur atau berat badan rendah
  • Gen (auditory processing disorder menurun di keluarga)
  • Penyakit. Auditory processing disorder mungkin dapat terjadi karena infeksi telinga, meningitis, atau keracunan timbal. Beberapa orang yang pernah mengalami penyakit pada sistem sarafnya, seperti sklerosis multiple, juga mengalami auditory processing disorder
  • Cidera kepala

Diagnosa Auditory Processing Disorder

Jika anak mengalami kesulitan mendengar atau memahami pembicaraan orang lain, periksakan ke audiologis (ahli dalam pendengaran) untuk memeriksa anak. Audiologis dapat mendiagnosa auditory processing disorder. Audiologis akan memeriksa lima masalah utama anak yang mengalami auditory processing disorder:

  • Masalah auditory figure-ground. Anak akan dicek apakah dapat memperhatikan suara jika terdapat kebisingan sebagai latar belakangnya. Kebisingan, struktur kelas yang tidak teratur dapat menyebabkan anak frustasi.
  • Masalah ingatan auditori. Anak mengalami kesulitan mengingat informasi seperti arah, list, atau bahan pelajaran. Kesulitan tersebut dapat secara tiba-tiba maupun terlambat.
  • Masalah diskriminasi auditori. Anak mengalami kesulitan mendengar kata atau suara yang mirip. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan anak dalam mengikuti petunjuk, membaca, mengeja dan menulis.
  • Masalah perhatian auditori. Anak mengalami kesulitan untuk tetap fokus menyelesaikan pekerjaan atau kewajiban seperti mendengarkan pelajaran di sekolah. Anak yang menderita auditory processing disorder mengalami kesulitan untuk memperhatikan, meskipun faktor lain seperti kesehatan, motivasi dan perilaku juga mempengaruhi.
  • Masalah kohesi auditori. Anak mengalami kesulitan mendengarkan. Kemampuan auditori kohesi seperti menyimpulkan pembicaraan, memahami teka-teki, atau memahami masalah matematika verbal, memerlukan pemrosesan auditori dan level bahasa yang tinggi. Kemampuan ini akan berkembang baik bila kemampuan nomor 1 hingga 4 baik.

Pemeriksaan semacam ini biasanya dilakukan saat anak berumur setidaknya 7 hingga 8 tahun.

Penanganan Auditory Processing Disorder

  • Mengurangi suara latar yang terlalu berisik baik saat di rumah maupun di sekolah
  • Menggunakan bahasa yang sederhana dan ekspresif
  • Meminta anak untuk mengulangi kembali arahan yang diberikan dan meminta untuk mengulangi arahan tersebut secara keras (kepada Anda maupun ke dirinya sendiri) hingga arahan tersebut terselesaikan
  • Meminta anak menatap Anda saat Anda sedang berbicara
  • Berbicara dengan kecepatan yang rendah dan sedikit dikeraskan
  • Menyediakan tempat belajar yang tenang
  • Mendorong anak untuk memiliki kebiasaan makan dan tidur yang baik
  • Membangun rasa percaya diri anak
  • Memerintahkan pekerjaan rutin dan realistis seperti membersihkan kamar dan meja belajar.


Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app