ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
Ditulis oleh
ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Asam Benzoat: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Nov 27, 2020 Update terakhir: Des 15, 2020 Waktu baca: 2 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Asam benzoat adalah senyawa antijamur yang biasa digunakan sebagai pengawet makanan maupun produk;
  • Manfaat asam benzoat juga dapat membantu mengatasi iritasi dan peradangan kulit akibat luka bakar, gigitan serangga, hingga infeksi jamur;
  • Obat topikal yang mengandung kombinasi asam benzoat dan asam salisilat dapat digunakan 2 x sehari.
  • Asam benzoat yang digunakan secara topikal (obat oles) dapat menyebabkan kulit menghangat atau terasa panas seperti terbakar;
  • Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan asam benzoat saat hamil atau merencanakan kehamilan, maupun sedang menyusui;
  • Klik untuk mendapatkan asam benzoat atau produk konsumen lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD.

Asam benzoat adalah senyawa antijamur yang biasa digunakan sebagai pengawet makanan maupun produk. Ketika masuk ke dalam tubuh, senyawa ini terkonjugasi menjadi glisin di dalam hati dan diekskresikan sebagai asam hipurat.

Asam benzoat hanya aktif dalam lingkungan asam dengan pH 2.5-4.5. Sebagai pengawet makanan, senyawa ini biasanya digunakan pada kadar 0,01-0,2%. 

Mengenai Asam Benzoat

Golongan

-

Kemasan

  • Salep
  • Losion
  • Krim
  • Tingtur

Kandungan

Asam benzoat

Manfaat Asam Benzoat

Asam benzoat memiliki sifat antiseptik bakteriostatik yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur, sehingga digunakan sebagai pengawet makanan. Jika dikombinasikan dengan asam salisilat, senyawa ini umumnya tersedia dalam bentuk obat oles (topikal) untuk mengatasi iritasi dan peradangan kulit yang disebabkan oleh luka bakar, gigitan serangga, infeksi jamur, hingga eksim.

Kontraindikasi

  • Alergi terhadap asam benzoat
  • Anak usia < 18 tahun

Efek samping Asam Benzoat

Sama seperti obat pada umumnya, penggunaan asam benzoat dapat menimbulkan efek samping. Akan tetapi, reaksinya bisa jadi berbeda-beda, tergantung dari dosis obat, usia, dan daya tahan tubuh masing-masing orang.

Asam benzoat yang digunakan secara topikal (obat oles) dapat menyebabkan kulit menghangat atau terasa panas seperti terbakar. Efek samping asam benzoat ini biasanya mulai muncul 5 menit setelah digunakan. Bila efek samping berlanjut atau justru memburuk, segera periksakan diri ke dokter.

Dosis Asam Benzoat

Dosis asam benzoat bisa jadi berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini tergantung dari usia, jenis kelamin, tingkat keparahan penyakit, dan kebutuhan masing-masing orang.

Obat topikal yang mengandung asam benzoat dan asam salisilat dapat digunakan 2 x sehari. Pastikan untuk selalu mengikuti dosis dan petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan obat. Hindari menambahkan atau mengurangi dosis maupun menggunakan obat dalam jangka panjang tanpa sepengetahuan dokter.

Dalam bentuk obat topikal, kombinasi asam benzoat dan asam salisilat hanya boleh digunakan sebagai obat luar. Hindari mengoleskan obat pada luka terbuka atau kulit terbakar, kering, pecah-pecah, maupun iritasi. Bila obat mengenai mata, hidung, mulut, anus (rektal), atau vagina, segera bilas dengan air yang banyak.

Sedangkan untuk pengawet makanan, senyawa ini biasanya digunakan pada kadar 0,01-0,2%. 

Interaksi Asam Benzoat

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.

Jenis obat-obatan yang dapat berinteraksi dengan asam benzoat adalah sebagai berikut:

  • Acyclovir;
  • Allopurinol;
  • Benzylpenicillin;
  • Betamethasone;
  • Captopril;
  • Cimetidine;
  • Cortisone;
  • Coumarin;
  • Estradiol;
  • Mometasone;
  • Pravastatin;
  • Ranitidine;
  • Tenofovir;
  • Tetracycline;
  • Warfarin.

Kemungkinan ada obat lain yang juga dapat bereaksi dengan asam benzoat, tapi belum dicantumkan dalam daftar di atas. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter.

Perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan asam benzoat adalah sebagai berikut:

  • Beri tahukan dokter jika Anda memiliki riwayat alergi obat maupun penyakit tertentu;
  • Sampaikan pada dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, maupun herbal apa pun;
  • Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan asam benzoat saat hamil atau merencanakan kehamilan, maupun sedang menyusui.

Artikel terkait:


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
WHO. Benzoic Acid and Sodium Benzoate. (https://www.who.int/ipcs/publications/cicad/cicad26_rev_1.pdf). 12 April 2005.
Drugs.com. Benzoic acid and salicylic acid (topical). (https://www.drugs.com/mtm/benzoic-acid-and-salicylic-acid-topical.html).
Europan Medicines Agency: Science Medicines Health. Questions and answers on benzoic acid and benzoates used as excipients in medicinal products for human use. (https://www.ema.europa.eu/en/documents/scientific-guideline/questions-answers-benzoic-acid-benzoates-used-excipients-medicinal-products-human-use_en.pdf). 9 Oktober 2017.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app