Agar Miss V Tidak Gatal Saat Hamil, Hindari Kesalahan Ini

Dipublish tanggal: Jun 28, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Sep 23, 2019 Waktu baca: 2 menit
Agar Miss V Tidak Gatal Saat Hamil, Hindari Kesalahan Ini

Gatal pada vagina selama masa kehamilan seringkali dikeluhkan oleh sebagian wanita yang sedang hamil. Kondisi vagina yang sering kali merasa gatal dapat menimbulkan infeksi akibat jamur dan bakteri

Rasa gatal yang dirasakan oleh ibu hamil dipacu oleh hormon yang ada di dalam tubuh. Selama wanita dalam kondisi haid, ada beberapa larangan yang tidak boleh dilakukan agar rasa gatal pada vagina tidak semakin parah.

Semakin rasa gatal tersebut dialami oleh wanita hamil, maka rasa ingin menggaruk pun semakin kuat. Apabila rasa gatal tersebut terus Anda garuk, maka akan menimbulkan luka. Apabila luka tersebut dibiarkan, maka akan menyebabkan infeksi yang mengganggu kenyamanan Anda dan pasangan selama melakukan hubungan seks.

Penyebab Rasa Gatal di Vagina pada Ibu Hamil

Rasa gatal yang dirasakan oleh ibu hamil dapat dipicu karena beberapa hal seperti berikut:

1. Celana dalam terlalu ketat

Rasa gatal dapat dirasakan ibu hamil akibat penggunaan celana dalam yang terlalu ketat. Selain membuat vagina sulit bernafas, maka hal ini bisa menimbulkan kondisi yang lembab pada vagina. Sedangkan kondisi vagina yang lembab dapat menimbulkan jamur dan bakteri. Dari sinilah rasa gatal tersebut dirasakan oleh para ibu hamil.

2. Menggunakan celana dalam ketika tidur

Setelah Anda membersihkan diri menjelang tidur, Anda tidak perlu menggunakan pakaian dalam, cara ini dapat mengurangi risiko terhadap infeksi maupun iritasi yang terjadi pada area vagina. Selain itu Anda pun juga bisa merasakan kenyamanan selama tidur.

3. Sering menahan buang air kecil

Rasa gatal juga bisa disebabkan karena ibu hamil terlalu sering menahan air kencing. Untuk itu, apabila Anda merasa ingin kencing, maka jangan menundanya, segeralah pergi ke toilet.

4. Kesalahan dalam membilas vagina

Kesalahan dalam membilas vagina setelah dari toilet juga menjadi penyebab rasa gatal yang ditimbulkan oleh vagina. Cara paling tepat untuk membersihkan vagina yaitu dari arah depan ke belakang. Apabila Anda belum selesai membersihkan bagian depan, maka jangan membersihkan bagian belakang. Hal ini bertujuan untuk menghindari bakteri belakang masuk ke bagian depan.

5. Tidak mengelap vagina setelah membilasnya

Setelah Anda selesai membersihkan vagina, Anda selalu disarankan untuk mengelap vagina menggunakan handuk lembut atau tisu. Hal ini bertujuan agar vagina terhindarkan dari yang namanya lembab. Kondisi vagina yang lembab itulah yang dapat memicu pertumbuhan jamur dan bakteri untuk bersarang dalam vagina.

6. Makan-makanan manis

Bagi para wanita, khususnya ibu hamil tidak disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang terlalu manis. Hal ini dikarenakan makanan yang terlalu manis akan lebih mempermudah jamur untuk bersarang di bagian vagina

7. Kurang istirahat

Ibu hamil disarankan untuk memiliki jam istirahat yang cukup, karena ibu hasil yang kurang jam istirahat menyebabkan tubuh mengalami kesulitan untuk melawan infeksi.

Hal yang Wajar Namun Tidak Boleh Diabaikan

Meskipun rasa gatal yang sering kali dialami oleh wanita, baik wanita normal maupun wanita yang sedang hamil dianggap sebagai hal yang wajar, namun hal ini tidak boleh diabaikan. 

Semakin sering Anda mengabaikan rasa gatal tersebut, maka akan menimbulkan infeksi yang lebih memperparah kondisi vagina Anda. Apabila rasa gatal pada vagina tidak kunjung sembuh, maka segera konsultasi pada dokter Anda.

Untuk menghindari rasa gatal pada area vagina tersebut, terutama bagi wanita hamil, Anda dapat memperhatikan ulasan yang ada di atas agar kehamilan tidak mengurangi rasa nyaman Anda akibat rasa gatal yang Anda rasakan pada area vagina. 

Sedangkan kondisi hamil memang lebih sering terkena serangan infeksi jamur maupun bakteri. Untuk itu, menjaga kebersihan dan kesehatan vagina adalah solusi yang harus Anda lakukan.


22 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Trichomoniasis CDC fact sheet (2016, May 20) (http://www.cdc.gov/std/trichomonas/stdfact-trichomoniasis.htm)
Parasites-lice-pubic “crab” lice treatment. (2015, August 17) (https://www.cdc.gov/parasites/lice/pubic/treatment.html)
Parasites-lice-pubic “crab” lice frequently asked questions. (2013, September 24) (https://www.cdc.gov/parasites/lice/pubic/gen_info/faqs.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app