Acrocyanosis - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Sep 13, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Apakah Acrocyanosis itu?

Acrocyanosis adalah suatu kondisi tanpa rasa sakit di mana pembuluh darah kecil pada kulit mengerut sehingga menyebabkan tangan dan kaki terlihat berwarna biru. Warna biru tersebut berasal dari penurunan aliran darah dan oksigen yang bergerak melalui pembuluh darah yang semakin menyempit.

Acrocyanosis sering terjadi pada bayi baru lahir dan sebagian lainnya dapat terjadi pada remaja maupun orang dewasa. Pada bayi baru lahir, acrocyanosis dapat terjadi pada tangan dan kaki di awal kehidupan karena kedinginan ataupun setelah mandi, tetapi kondisi ini biasanya hanya berlangsung sebentar.

Ada 2 jenis acrocyanosis, yaitu:

  • Acrocyanosis primer, terkait dengan suhu dingin dan stres emosional, tetapi kondisi ini dianggap tidak berbahaya
  • Acrocyanosis sekunder, terkait dengan berbagai penyakit yang mendasari termasuk penyakit gangguan makan, penyakit kejiwaan, maupun kanker

Mengenai Acrocyanosis

Penyebab Acrocyanosis

Penyebab acrocyanosis terbagi menjadi 2, acrocyanosis primer yang disebabkan oleh faktor internal tubuh terutama pembuluh darah, sementara acrocyanosis sekunder lebih banyak terjadi akibat dipengaruhi oleh konsisi penyakit lain yang terkait.

  • Acrocyanosis primer

Acrocyanosis primer diduga disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah kecil yang dapat mengurangi aliran darah yang kaya oksigen ke anggota gerak (ekstremitas). Penyempitan pembuluh darah kecil dapat terjadi akibat suhu dingin atau terdapat cacat genetik pada pembuluh darah. 

Pada bayi baru lahir, kondisi acrocyanosis primer juga dapat terjadi akibat bayi mengalami perubahan sirkulasi darah dari rahim. Darah yang kaya oksigen tersebut juga lebih banyak mengalir ke otak dan organ lain dibandingkan ke tangan ataupun kaki. 

  • Acrocyanosis sekunder

Penyebab acrocyanosis sekunder cukup bervariasi, mulai dari kelainan pembuluh darah, infeksi, kelainan darah, tumor, penyakit genetik, hingga pengaruh penggunaan obat. Tetapi penyebab acrocyanosis sekunder paling umum disebabkan oleh fenomena Raynaud di mana kondisi ekstremitas (anggota gerak tubuh) berubah menjadi pucat, lalu berwarna biru hingga merah.

Selain itu, acrocyanosis sekunder juga dapat terjadi pada penderita anoreksia karena terjadi penurunan berat badan yang dapat merusak pengaturan panas tubuh). Penggunaan obat migrain dan sakit kepala seperti obat ergot alkaloid juga dapat menyebabkan acrocyanosis. Begitupun dengan infeksi virus yang berasal dari nyamuk chikungunya dapat menjadi penyebab acrocyanosis sekunder.

Gejala Acrocyanosis 

Gejala akrosianosis yang paling umum terjadi adalah pada bagian ekstremitas atau anggota gerak tangan dan kaki. Tetapi pergelangan tangan dan kaki, hidumg, telinga, maupun bibir juga mungkin dapat terdampak. Gejala yang terjadi pada acrocyanosis primer biasanya bersifat simetris yang mempengaruhi kedua tangan atau kedua kaki. Sementara acrocyanosis sekunder mungkin hanya terjadi pada salah satu sisi tangan atau kaki saja. 

Gejala acrocyanosis yang paling umum terjadi antara lain:

  • Jari tangan atau jari kaki berwarna kebiruan
  • Tangan dan kaki terasa dingin, lembab, dan berkeringat
  • Suhu kulit dan aliran darah rendah
  • Tangan dan kaki bengkak

Gejala ini akan memburuk jika berada dalam kondisi yang dingin dan akan membaik jika berada di suhu yang hangat. Warna jari pun akan terlihat normal kembali jika Anda meletakkan tangan pada posisi horizontal ke samping dan tidak memberi tekanan pada jari seperti misalnya menggantungkan posisi tangan ke bawah. 

Diagnosis Acrocyanosis 

Untuk memastikan diagnosis akrosianosis, biasanya dokter akan menanyakan seputar riwayat kesehatan dan gejala yang dialami, lalu dilakukan pemeriksaan fisik. Selanjutnya, pemeriksaan menggunakan capillaroscopy (teknik non invasif) juga berguna untuk mengukur sirkulasi di pembuluh darah kecil. 

Tes lain mungkin juga digunakan untuk memperbaiki kondisi akibat fenomena Raynaud dan chiblains yang terkait dengan ekstremitas (anggota gerak) yang menyebabkan kulit berwarna kebiruan. Jika diduga ada acrocyanosis sekunder maka pemeriksaan melalui laboratorium dan tes pencitraan mungkin dapat membantu menentukan penyakit dasar penyebab acrocyanosis.

Pengobatan Acrocyanosis

Acrocyanosis yang terbagi menjadi 2 memiliki cara penanganannya sendiri. Biasanya acrocyanosis primer tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya, tetapi acrocyanosis sekunder memerlukan penanganan yang tepat karena dipengaruhi oleh gejala penyakit lain yang terkait.

  • Acrocyanosis primer

Belum ada pengobatan khusus untuk mengobati acrocyanosis primer, tetapi perawatan dengan memberikan kehangatan terutama pada bayi baru lahir sangat diperlukan. Lindungi diri dari paparan suhu dingin serta menjaga tangan dan kaki tetap hangat. Pada kondisi acrocyanosis primer yang parah, obat alpha blocker dan calcium channel blocker, turunan asam nikotinat topikal atau minoxidil juga diperkirakan mampu mengurangi gejala acrocyanosis.

  • Acrocyanosis sekunder

Kondisi acrocyanosis sekunder biasanya disebabkan oleh penyakit lain sehingga cara yang tepat untuk mengobati acrocyanosis sekunder adalah dengan mengurangi gejala serta mengobati penyakit yang menjadi penyebab acrocyanosis

Pencegahan Acrocyanosis 

Tidak ada cara mencegah akrosianosis, tetapi menjaga suhu tubuh agar tetap hangat mungkin dapat membantu Anda mengurangi risiko mengalami acrocyanosis dan hal ini sangat penting terutama bagi bayi baru lahir.


22 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Primary Raynaud's phenomenon in an infant: a case report and review of literature. Pediatric Rheumatology. (https://ped-rheum.biomedcentral.com/articles/10.1186/1546-0096-9-16)
Hand and Foot Color Change: Diagnosis and Management. American Academy of Pediatrics. (https://pedsinreview.aappublications.org/content/38/11/511)
Overview of cyanosis in the newborn. UpToDate. (https://www.uptodate.com/contents/overview-of-cyanosis-in-the-newborn)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app