GRACIA BELINDA
Ditulis oleh
GRACIA BELINDA
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Tinea Cruris dan Obesitas, Apa Hubungannya?

Dipublish tanggal: Nov 20, 2020 Update terakhir: Nov 27, 2020 Waktu baca: 2 menit
Tinea Cruris dan Obesitas, Apa Hubungannya?

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Tinea cruris adalah kurap yang muncul di bagian selangkangan dan area kulit sekitarnya yang disebabkan oleh infeksi jamur dermatofita;
  • Gejala tinea cruris atau jock itch antara lain gatal, kemerahan, sensasi terbakar, dan area kulit sekitarnya terlihat mengelupas;
  • Umumnya tinea cruris lebih banyak terjadi pada pria, penderita obesitas, diabetes, orang yang mudah berkeringat dan aktif bergerak;
  • Krim anti-jamur yang mengandung ketoconazole, itraconazole, atau miconazole bisa digunakan mengobati tinea cruris;
  • Hindari pula penggunaan pakaian yang terlalu ketat dan pastikan bahwa area kulit selalu berada dalam kondisi kering;
  • Beli obat tinea cruris dan obat anti-jamur lainnya dari rumah Anda melalui HDMall. Gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia dan bisa COD;
  • Gunakan fitur chat untuk berkonsultasi dengan apoteker kami secara gratis seputar obat dan pemeriksaan kesehatan.

Tinea cruris adalah kondisi munculnya kurap pada bagian selangkangan dan area kulit sekitarnya akibat infeksi jamur dermatofita. Tinea cruris atau jock itch dapat menyebabkan rasa gatal, ruam kemerahan, sensasi panas terbakar, perubahan warna kulit, dan area kulit di sekitar selangkangan tersebut terlihat mengelupas. Tinea cruris terjadi pada kulit bagian luar saja sehingga tidak perlu terlalu dikhawatirkan.

Infeksi jamur kulit pada tinea cruris biasanya disebabkan oleh area kulit yang lembap dan panas serta keringat berlebih. Kondisi-kondisi tersebut mempermudah jamur berkembang biak. Tinea cruris juga bisa terjadi di area tubuh lainnya, seperti ketiak dan area bawah payudara.

Baca juga: Penyebab Gatal di Selangkangan dan Cara Mengatasinya 

Risiko tinea cruris pada orang dengan obesitas

Meski tidak berbahaya, tinea cruris menimbulkan rasa tak nyaman yang dapat mengganggu aktivitas harian. Bagi sebagian orang dengan kondisi tertentu, termasuk obesitas, risiko tinea cruris bisa lebih tinggi.

Tidak hanya penderita obesitas, orang-orang dengan kondisi berikut juga lebih berisiko terserang tinea cruris:

  • Berjenis kelamin pria;
  • Penderita diabetes;
  • Atlet atau orang yang aktif bergerak;
  • Orang yang mudah berkeringat;
  • Orang yang suka menggunakan pakaian ketat;
  • Orang yang memiliki sistem imun lemah.

Penderita obesitas cukup rentan terhadap infeksi jamur tinea cruris. Pasalnya, lipatan kulit yang terbentuk menimbulkan rasa lembap sehingga memudahkan jamur untuk bertumbuh. Tak hanya itu, penderita obesitas cenderung mengeluarkan keringat berlebih dan berisiko mengalami gesekan pada kulit.

Baca juga: 

Cara mengobati tinea cruris 

Untuk membantu mengatasi tinea cruris, pemberian obat anti-jamur bentuk krim bisa menjadi pilihan. Akan tetapi, pastikan obat-obatan tersebut memiliki kandungan yang efektif melawan infeksi jamur, seperti:

Anda hanya harus mengoleskan krim secara perlahan dan tipis di kulit yang mengalami infeksi. Penggunaan obat anti-jamur oral atau minum juga memungkinkan, lho.

Obat steroid topikal juga dapat dipakai untuk mengurangi peradangan pada kulit serta meredakan gatal dengan cepat, tetapi bukan sebagai obat tungga. Jangan lupa bahwa obat steroid tidak dapat membunuh jamur penyebab tinea cruris. 

Baca juga: Krim dan Tablet, Obat Jamur Kulit Ampuh Ini Bisa Ditemukan di Apotek 

Seluruh penggunaan obat anti-jamur dalam mengobati tinea cruris sebaiknya telah dikonsultasikan dengan dokter. Konsultasi dapat memastikan Anda menggunakan obat yang tepat dengan dosis yang tepat pula.

Hindari pemakaian celana yang terlalu ketat selama pengobatan dan perawatan tinea cruris. Sebaiknya, Anda menggunakan bahan katun yang nyaman. Bersihkan pula area selangkangan dan sekitarnya secara rutin serta pastikan agar tetap kering. Kabar baiknya, langkah-langkah ini juga bisa dipakai sebagai pencegahan tinea cruris.

Baca juga: Bagaimana Tips Memilih Celana Dalam dan Bra yang Sehat?


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app