Faktor yang Dapat Mempengaruhi Masa Subur Pria

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Faktor yang Dapat Mempengaruhi Masa Subur Pria

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Pria maupun wanita sama sama memiliki pengaruh penting dalam hal terjadinya pembuahan atau kehamilan
  • Kualitas sperma yang dibutuhkan untuk membuahi sel telur memiliki indikator seperti jumlah sperma yang cukup, pegerakan dan bentuk sperma yang normal
  • Faktor usia dan gaya hidup seperti kebiasaan merokok dan minuman alkohol hingga stress dapat mempengaruhi kualitas sperma

Selain memperhatikan masa subur wanita dalam merencanakan program kehamilan, tetapi kesuburan pria juga menjadi faktor terjadinya suatu kehamilan. Hal tersebut menjadi penting karena meski sering melakukan hubungan intim, tetapi jika sedang tidak berada dalam masa subur maka tentunya tidak akan terjadi pembuahan.

Periode masa subur juga menentukan presentase keberhasilan terjadinya kehamilan, termasuk kualitas sperma pada pria. Oleh karena itu, baik pria maupun wanita memiliki peranan penting demi mendapatkan buah hati. 

Baca juga: Cara Menghitung Masa Subur Wanita Agar Cepat Hamil

Masa subur pria normal

Walaupun begitu, masa subur pria berbeda dengan masa subur wanita. Kualitas sperma dianggap cukup baik jika jumlah sperma mencukupi dan bisa membuahi sel telur secara alami. Meskipun begitu, sperma yang diproduksi oleh pria akan terjadi terus menerus mulai dari masa pubertas hingga usia lanjut.

Tingkat kesuburan seorang pria juga bisa diukur dan diketahui melalui pemeriksaan dan analisa sperma, baik secara langsung atau menggunakan mikroskop. Analisis sperma yang dilakukan meliputi volume, pH, bau, warna, jumlah sel spermatozoa per mililiter, gerakan, dan bentuk spermatozoa. 

Secara umum, beberapa indikasi seputar sperma dapat menentukan kesuburan pria, yaitu:

Jumlah sperma

Ketika ejakulasi biasanya jumlah sperma yang keluar bisa mencapai 15 juta sel sperma per mililiter, tetapi hanya akan ada 1 sperma yang berhasil membuahi sel telur. Tetapi jika jumlah sperma di bawah jumlah normal maka kemungkinan terjadinya pembuahan juga akan menurun.

Pergerakan sperma

Pergerakan atau mortilitas sperma yang baik akan berenang dengan cepat, mulai dari leher rahim, rahim, hingga saluran tuba hingga mencapai sel telur yang akan dibuahi. Untuk memperbesar kemungkinan terjadinya pembuahan, maka dibutuhkan sekitar 40 persen sperma yang mampu bergerak dengan baik.

Bentuk sperma

Dalam bentuk normal, sperma seharusnya memiliki kepala berbentuk oval dan berekor panjang yang akan mendukung pergerakan sperma menuju sel telur sehingga lebih mudah terjadinya pembuahan atau kehamilan. Seorang pria yang dikatakan subur akan memiliki lebih dari 50 persen sperma berbentuk normal.

Selain itu, hormon testosteron yang diproduksi pria juga dapat mempengaruhi tingkat kesuburan. Jika kadar hormon testosteron sebagai hormon seks rendah, maka hal tersebut mungkin akan menjadi penyebab masalah kesuburan pada pria.

Faktor yang dapat mempengaruhi masa subur pria

Usia

Sama seperti wanita yang memiliki periode masa subur hingga usia sekitar 30 tahun, masa subur pria juga akan berada di puncak maksimal hingga usia tertentu saja dan ketika menginjak usia 40 tahun maka mungkin akan terjadi penurunan kualitas sperma dan tingkat kesuburan.

Merokok dan konsumsi alkohol

Faktor gaya hidup tentu mempengaruhi kesehatan seseorang, termasuk soal kesuburan. Pada umumnya, pria perokok akan mengalami gangguan kesuburan karena zat yang terkandung dalam rokok akan menyebabkan kerusakan sperma, begitupun dengan kandungan alkohol.

Makanan yang dikonsumsi

Penerapan pola makan sehat dengan asupan gizi yang seimbang akan membantu menjaga kualitas sperma tetap berada dalam kondisi yang baik. Makanan sehat seperti ikan, sayur, dan biji-bijian utuh yang rutin dikonsumsi akan meningkatkan peluang kesuburan para pria.

Faktor lain

Olahraga tak hanya bermanfaat untuk kebugaran fisik saja, tetapi juga dapat mempengaruhi kesuburan seorang pria. Termasuk stress dan berat badan yang berlebihan dapat mempengaruhi perubahan hormon dan jumlah sperma dalam tubuh.

Selain itu, sperma yang sehat harus berada di suhu yang tepat, yakni 1 atau 2 derajat lebih dingin dibandingkan dengan suhu tubuh normal. Untuk menjaganya, hindari penggunaan celana dalam yang terlalu ketat ataupun mandi air hangat terlalu sering karena dapat berdampak pada kualitas sperma. Faktor luar, seperti paparan radiasi dan bahan kimia seperti timbal dan pestisida juga dapat mempengaruhi kesuburan.

Baca juga: Cara Membuat Anak Kembar


26 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Bozhedomov, V.A., Lipatova, N.A., Rokhlikov, I.M., Alexeev, R.A., Ushakova, I.V. and Sukhikh, G.T. (2014), Male fertility and varicocoele: role of immune factors. Andrology, 2: 51-58. doi:10.1111/j.2047-2927.2013.00160.x. Wiley Online Library. (https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1111/j.2047-2927.2013.00160.x)
Endocrine Regulation of Male Fertility by the Skeleton: CellPlum Print visual indicator of research metrics. Cell Press. (https://www.cell.com/fulltext/S0092-8674(11)00118-8)
Environmental Factors and Male Fertility (Chapter 16). Cambridge University Press. (https://www.cambridge.org/core/books/sperm-cell/environmental-factors-and-male-fertility/49195278DC26921CB898C4FD2EB7768F)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app