Lentinan: Informasi Manfaat dan Cara Kerja

Dipublish tanggal: Mei 17, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 2 menit

Lentinan merupakan sejenis polisakarida yang dapat diperoleh dari memakan jamur shiitake. Polisakarida merupakan karbohidrat yang molekulnya terdiri atas beberapa molekul gula yang terikat.

Para dokter professional dalam bidang medis sering menggunakan Lentinan dalam menaikan efek dari obat-obatan reguler yang biasa digunakan untuk menangani kanker dan infeksi HIV.

Senyawa ini biasa digunakan dengan cara disuntikan langsung kedalam tubuh atau secara intravena ( IV ).

Manfaat penggunaan Lentinan

Menggunakan Lentinan sebagai sarana dalam meningkatkan efek obat-obatan tentunya memiliki manfaat bagi tubuh Anda. Lentinan bekerja dengan menaikan efek dari beberapa obat-obatan yang melawan virus dan kanker, serta meningkatkan aktivitas dari sel immune yang dimiliki oleh tubuh.

Ke’efektifan Lentinan dalam memperkuat kerja obat HIV seperti didanosine (ddl, Videx) sudah terbukti baik.

Namun ada juga masa dimana ke’efektifan Lentinan belum cukup terbukti seperti :

  • Dalam menangani kanker payudara, saat disuntikan ada beberapa bukti yang mendukung bahwa Lentinan dapat meningkatkan kinerja obat yang diberikan terhadap pasien yang mengalami kanker payudara
  • Dalam menangani kanker perut, saat disuntikan ada bukti dimana Lentinan bekerja dalam meningkatkan fungsi obat pada pasien yang mengidap kanker perut. Namun, Lentinan tidak dapat bekerja dengan efektif jika pasien sebelumnya mengalami malnutrisi
  • Dalam menangani kanker prostat, saat disuntikan ada bukti bahwa Lentinan dapat meningkatkan efek pengobatan bagi pria yang mengalami kanker prostat

Lentinan dipercaya untuk dapat menjadi cara aman dan natural menurut para dokter dalam meningkatkan fungsi obat-obatan dalam penanganan HIV dan kanker.

Dosis penggunaan Lentinen

Dalam menentukan dosis yang paling tepat bagi penggunaan Lentinen, diperlukan pertimbangan dari beberapa faktor seperti umur, kesehatan, dan kondisi lain yang dimiliki oleh tubuh Anda.

Perlu diingat bahwa penggunaan obat seperti ini belum tentu aman. Oleh karena itu mintalah saran dari dokter maupun perawat disekitar Anda sebagai panduan profesional dalam mengkonsumsi herbal ini.

Untuk penanganan yang menyangkut HIV, 1 sampai dengan 4 miligram Lentinan akan digunakan secara intravena perminggunya selama 24 sampai dengan 80 minggu.

Hindari penggunaan Lentinen kepada ibu hamil dan juga ibu yang sedang dalam tahap menyusui buah hatinya. Karena belum ada bukti penelitian lebih lanjut tentang efeknya terhadap mereka.

Lentinen ini biasanya hanya dapat Anda temui dalam bentuk cairan yang nantinya akan disuntikan secara intravena maupun secara lokal kedalam tubuh Anda.

Efek samping penggunaan Lentinan

Lentinan jika digunakan secara tepat dan melalui pengawasan medis yang benar tentu saja akan memberi efek baik bagi tubuh Anda. Meskipun begitu, tetap ada efek samping yang dapat terjadi akibat satu alasan atau lain.

Beberapa efek samping yang dapat terjadi berupa :

  • Kram pada bagian perut
  • Rasa sakit
  • Rasa capek
  • Pelambatan penggumpalan darah

Perhatian dan peringatan

Perlu Anda ingat kembali bahwa penggunaan obat ini tanpa pengawasan profesional dapat membawa efek buruk terhadap kondisi tubuh Anda. Oleh karena itu, carilah ahli maupun profesionnal sebagai pembimbing dalam pengkonsumsian herbal ini.

Gunakan produk-produk yang mengandung Lentinen secara bijak, dan pertimbangkanlah efek samping yang dapat terjadi.

Serta setelah penggunaan dari Lentinen, jika terjadi perburukan kondisi dari penyakit yang Anda alami. Segera konsultasikan kembali dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut. Semoga bermanfaat.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Zhang, Yangyang & Li, Sheng & Wang, Xiaohua & Zhang, Lina & Cheung, Peter. (2011). Advances in lentinan: Isolation, structure, chain conformation and bioactivities. Food Hydrocolloids - FOOD HYDROCOLLOID. 25. 196-206. 10.1016/j.foodhyd.2010.02.001.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/248425221_Advances_in_lentinan_Isolation_structure_chain_conformation_and_bioactivities)
Yap, Ann-Teck & Ng, Mah-Lee. (2005). The Medicinal Benefits of Lentinan (?-1, 3-D glucan) from Lentinus edodes (Berk.) Singer (Shiitake Mushroom) Through Oral Administration. International Journal of Medicinal Mushrooms - INT J MED MUSHROOMS. 7. 175-192. 10.1615/IntJMedMushr.v7.i12.170.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/247855100_The_Medicinal_Benefits_of_Lentinan_-1_3-D_glucan_from_Lentinus_edodes_Berk_Singer_Shiitake_Mushroom_Through_Oral_Administration)
Lentinan Uses, Benefits & Dosage. Drugs.com. (https://www.drugs.com/npp/lentinan.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app