Kesehatan Pria: Kenali Penyakit Rentan Menyerang Area Vital

Dipublish tanggal: Jun 15, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Kesehatan Pria: Kenali Penyakit Rentan Menyerang Area Vital

Alat vital pria atau yang lebih dikenal dengan istilah penis merupakan daerah yang sensitif. Maka dari itu pastikan Anda selalu menjaga kebersihan di area vital supaya tidak terjadi infeksi jamur dan bakteri. Hal itu juga sebagai alasan supaya Anda tidak mengalami berbagai macam penyakit kelamin.

Ya, sama halnya seperti wanita yang juga memiliki area sensitif yang rentan penyakit. Maka para pria juga memiliki risiko yang sama. Penis yang terkena penyakit akan mengalami rasa sakit yang nantinya akan berpengaruh pada kesuburan reproduksi. 

Beberapa pengaruh yang ditimbulkan akibat penyakit di area ini juga akan membuat Anda stres, masalah dalam hubungan sosial dan menurunnya kepercayaan diri.

Penyakit pada penis ini disebabkan oleh beberapa faktor pendukungnya seperti akibat narkoba, minum alkohol, gangguan syaraf dan adanya cedera di bagian kelamin tertentu.

Macam Penyakit Kelamin

Inilah beberapa penyakit kelamin yang bisa terjadi kepada para pria. Simak penjelasannya berikut ini.

Balanitis

Penyakit kelamin ini merupakan penyakit yang sering dialami oleh para pria yang belum mengalami proses sunat. Akibatnya, timbul peradangan di area kepala penis akibat kurang menjaga kebersihan. 

Hal itu terjadi akibat kurangnya kebersihan di area lipatan kulit yang menumpuk atau sering disebut dengan kulup. Dengan demikian sel kulit mati, kotoran, jamur dan bakteri berkumpul menjadi satu sehingga dapat menimbulkan peradangan.

Efek yang akan Anda rasakan karena penyakit Balanitis adalah merasakan nyeri saat pipis dan terjadi ruam. Terdapat lemak tebal di sekitar kulup kemudian terjadi pembengkakan yang seiring waktu dapat menimbulkan nyeri.

Phimosis

Penyakit ini biasanya terjadi pada bayi laki-laki. Kulup penis menjadi terlalu ketat sehingga tidak bisa ditarik seperti sedia kala. Kemudian bisa jadi ditimbulkan karena jaringan parut pada kulup, dimana kondisi tersebut biasanya timbul pada anak-anak yang mulai remaja.

Penyakit ini perlu mendapatkan tindakan dari medis, apalagi jika sudah mengalami kesulitan buang air kecil. Bahkan menyebabkan luka pada bagian kulup.

Paraphimosis

Penyakit ini biasanya terjadi pada orang dewasa. Kulup tidak bisa berfungsi dengan baik sehingga perlu mendapatkan berbagai pertolongan medis. Penyakit ini dapat menimbulkan pembengkakan pada area kulup sehingga mengganggu proses aliran darah.

Peyronie

Penyakit kelamin ini terjadi akibat adanya benjolan keras yang berada di bagian bawah atau atas penis. Sehingga bentuk penis cenderung tidak sempurna seperti melengkung ataupun bengkok. 

Para praktisi medis belum bisa menemukan penyebab yang pasti. Namun hal yang masih diyakini hingga saat ini, Peyronie diakibatkan karena penis mengalami pendarahan akibat benturan.

Cara Menghindari Penyakit Kelamin

Menjaga kesehatan alat vital menjadi hal yang wajib Anda lakukan supaya area sensitif tersebut bisa berfungsi dengan semestinya. Berikut ini beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menghindari penyakit kelamin.

  • Hindari area sensitif dari suhu yang lembab dan berkeringat.
  • Gunakan celana dalam yang terbuat dari bahan nyaman dan mampu menyerap keringat. Kemudian segera ganti celana dalam Anda dengan rutin.
  • Pastikan Anda selalu memikirkan risiko akibat berhubungan seksual yang sembarangan.
  • Jangan lupa untuk melakukan vaksinasi jika dibutuhkan.
  • Rajin berolahraga supaya tubuh lebih sehat dan tidak mempengaruhi fungsi alat reproduksi.
  • Hentikan kebiasaan meminum alkohol dan merokok.

Apabila Anda memiliki gangguan dengan penis, maka sebagai pencegahan yang dini untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin terdekat.


18 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app