Ingin Tahu Apakah Bayi Cukup ASI? Ini Dia Tandanya

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 5 menit
Ingin Tahu Apakah Bayi Cukup ASI? Ini Dia Tandanya

"Bayi saya sudah cukup ASI belum, ya?" Pertanyaan ini sering kali muncul di benak para ibu pada saat menyusui. Apalagi kalau setelah menyusui si kecil malah menangis, Anda mungkin langsung menyalahkan diri sendiri dan mengira bahwa bayi Anda tidak cukup ASI. Namun jangan dulu berasumsi, sebaiknya ketahui dulu ciri-ciri dan tanda bayi cukup ASI pada artikel berikut ini.

Pentingnya ASI untuk bayi

Air susu ibu atau ASI adalah satu-satunya makanan terbaik untuk bayi baru lahir sampai usia 6 bulan. Itulah sebabnya, Anda sebagai seorang ibu harus memastikan bahwa si kecil selalu cukup ASI setiap hari. Jika kebutuhan ini tidak dapat terpenuhi, maka bayi bisa mengalami dehidrasi dan gagal tumbuh yang akan mengganggu perkembangannya juga.

Iklan dari HonestDocs
Meso Slimming Treatment di Reface Clinic

Meso Slimming merupakan teknik non-bedah kosmetik dimana mikroskopis kecil dari obat-obatan kelas medis, vitamin, mineral dan asam amino disuntikkan ke dalam lapisan kulit. Penyuntikan dilakukan pada bagian atas dan tengah untuk mengatasi berbagai jenis masalah penumpukan lemak. Suntikan akan diberikan ke dalam mesoderm, yaitu lapisan lemak dan jaringan di bawah kulit. Befungsi untuk menghilangkan lemak tubuh yang tidak diinginkan dan selulit.

Pada prinsipnya, ibu tidak perlu membatasi seberapa banyak ASI yang diberikan. Berikanlah ASI sesering yang bayi butuhkan, apalagi jika bayi Anda mulai menunjukkan gelagat tidak nyaman atau bahkan rewel dan menangis.

Ya,  tangisan sang buah hati merupakan salah satu tanda bahwa si kecil mulai lapar dan ingin menyusu. Dengan menangis, si kecil sedang mencoba berkomunikasi dengan Anda supaya Anda cepat memberikan ASI untuknya. Menariknya lagi, insting seorang ibu dapat mengetahui kapan saja bayi membutuhkan ASI atau tidak.

Lebih lanjut silakan baca:

Berbagai tanda bayi cukup ASI

Setiap selesai menyusui, Anda mungkin dilanda kecemasan dan waswas apakah bayi Anda cukup ASI atau tidak. Berbagai tanda bayi cukup ASI adalah:

1. Payudara ibu menjadi kempes atau lembek setelah menyusui

Setelah selesai menyusui, payudara ibu yang semula kencang menjadi kempes atau lembek setelah menyusui. Hal ini menandakan bahwa bayi telah banyak minum ASI dan sukses mengosongkan air susu dari 'wadah'nya.

2. Bayi tampak puas

Tanda bayi cukup ASI bisa Anda lihat dari ekspresi si kecil. Jika setelah menyusui si kecil terlihat santai, tenang, dan puas, maka ini tanda bayi sudah cukup ASI. Padahal sebelum menyusu si bayi terlihat rewel dan tak nyaman.

Iklan dari HonestDocs
Meso Slimming Treatment di Reface Clinic

Meso Slimming merupakan teknik non-bedah kosmetik dimana mikroskopis kecil dari obat-obatan kelas medis, vitamin, mineral dan asam amino disuntikkan ke dalam lapisan kulit. Penyuntikan dilakukan pada bagian atas dan tengah untuk mengatasi berbagai jenis masalah penumpukan lemak. Suntikan akan diberikan ke dalam mesoderm, yaitu lapisan lemak dan jaringan di bawah kulit. Befungsi untuk menghilangkan lemak tubuh yang tidak diinginkan dan selulit.

3. Berat badan bayi terus naik

Berat badan bayi yang terus meningkat juga bisa menjadi tanda bayi cukup ASI. Bayi memperoleh kembali berat badan awalnya setelah lahir, minggu demi minggu bayi terus bertambah berat badannya.

Perlu diketahui bahwa ketika baru saja dilahirkan, kebanyakan bayi akan kehilangan 5-9 persen dari berat lahir. Kemudian berat ini akan kembali seperti semula pada saat berusia sekitar 2 minggu.

Perkiraan pertambahan berat badan bayi adalah sebagai berikut:

  • Bulan 1: berat badan harus bertambah 5-10 ons per minggu
  • Bulan 2-3: berat badan harus bertambah 5-8 ons per minggu
  • Bulan 3-6: berat badan harus bertambah 2,5-4,5 ons per minggu
  • Bulan 6-12: berat badan harus bertambah 1-3 ons per minggu

4. Bayi sering buang air kecil

Tanda bayi cukup ASI juga bisa Anda lihat dari frekuensi buang air kecil pada bayi. Pada beberapa hari awal setelah lahir atau saat bayi mendapatkan susu pertama (kolostrum), biasanya bayi hanya dapat membasahi 1-2 kain popok per hari.

Setelah ASI banyak diproduksi dan bayi mampu menyusu dengan baik, maka bayi akan lebih sering berkemih sehingga dapat membasahi 6-8 kain popok per hari. Warna urine bayi cukup ASI cenderung kuning muda atau jernih.

5. Pola buang air besar cenderung berkurang

Frekuensi buang air besar juga bisa menjadi tanda bayi cukup ASI. Pada bulan pertama, bayi setidaknya buang air besar sebanyak 3 kali sehari. Warna fesesnya mulai berubah kekuningan pada hari ke-lima setelah lahir.

Iklan dari HonestDocs
Meso Slimming Treatment di Reface Clinic

Meso Slimming merupakan teknik non-bedah kosmetik dimana mikroskopis kecil dari obat-obatan kelas medis, vitamin, mineral dan asam amino disuntikkan ke dalam lapisan kulit. Penyuntikan dilakukan pada bagian atas dan tengah untuk mengatasi berbagai jenis masalah penumpukan lemak. Suntikan akan diberikan ke dalam mesoderm, yaitu lapisan lemak dan jaringan di bawah kulit. Befungsi untuk menghilangkan lemak tubuh yang tidak diinginkan dan selulit.

Setelah berusia 1 bulan, frekuensi buang air besar pada bayi menjadi semakin jarang. Setelah bayi sudah mulai makan makanan padat atau sekitar usia 6 bulan, maka frekuensi buang air besar menjadi semakin jarang yang mungkin hanya satu kali sehari.

Tanda-tanda bayi tidak cukup ASI

Jika Anda khawatir bahwa bayi kekurangan ASI, maka coba perhatikan tanda-tanda berikut ini yang menandakan bahwa bayi tidak cukup ASI:

1. Berat badan bayi terus menurun

Jika bayi tidak betambah-tambah berat badannya setelah lima hari kelahirannya, atau bahkan semakin menurun, maka segera bawa bayi Anda ke dokter untuk ditelusuri penyebabnya. Ini bisa jadi salah satu tanda bayi tidak cukup ASI. Bisa juga disebabkan oleh faktor lain, sehingga perlu diperiksakan ke dokter anak.

2. Bayi jarang buang air kecil

Kebalikan dari sebelumnya, bayi tidak cukup ASI biasanya cenderung jarang buang air kecil. Salah satu tandanya adalah bayi buang air kecil kurang dari 6-8 kali dalam waktu 24 jam pada usia 5 hari atau lebih.

Warna urine bayi juga sangat gelap seperti warna jus apel. Apabila urine bayi berwarna kuning pekat atau kecoklatan (gelap), maka hal itu menandakan bahwa bayi kurang cairan, dalam hal ini air susu ibu.

3. Warna feses bayi masih gelap

Tanda bayi tidak cukup ASI bisa Anda perhatikan dari warna fesesnya. Biasanya, bayi yang tidak kenyang atau kekurangan ASI memiliki warna feses yang cenderung gelap. Frekuensi buang air besarnya pun bisa dibilang jarang.

4. Bayi rewel atau lesu

Jika bayi segera tertidur setelah Anda menempatkan dia ke payudara Anda, tetapi kemudian menjadi nangis setelah Anda melepas susuannya, maka berarti bayi masih kekurangan ASI.

Ekspresi bayi yang murung atau tidak puas juga menandakan bahwa produksi air susu ibu masih kurang. Bacalah artikel berikut ini supaya ASI Anda semakin banyak secara alami: 12 Cara Ampuh Memperbanyak ASI Secara Alami

5. Payudara tetap kencang atau tidak menyusut setelah menyusui

Bentuk payudara seharusnya menjadi lembek atau kempes setelah ASI dikeluarkan. Namun jika payudara tetap kencang setelah menyusui, ini berarti bahwa bayi hanya sedikit mendapatkan ASI.

Namun, Anda juga perlu membawa si kecil ke dokter anak jika kondisi ini terus-menerus terjadi. Jangan-jangan bayi Anda mengalami gangguan menelan sehingga bayi terlihat tidak cukup ASI, padahal produksi ASI Anda terbilang cukup.

Agar bayi cukup ASI, harus seberapa sering saya menyusui bayi?

Memang tidak ada standar yang pasti mengenai seberapa sering Anda harus menyusui supaya bayi cukup ASI. Beberapa bayi suka menyusu sepanjang waktu bukan hanya untuk memenuhi perutnya, akan tetapi juga untuk kenyamanannya.

Meskipun demikian ada patokan frekuensi rata-rata menyusui bayi yang dianggap normal, yaitu:

  • Bayi usia 24 jam pertama: Pada saat ini bayi cenderung tidak banyak menyusu.
  • Bayi usia 1 bulan: Bayi biasanya ingin menyusu setiap 2-3 jam, atau 8-12 kali setiap 24 jam. Jika Anda seorang ibu baru mungkin merasa ini begitu banyak dan takut bayi kekenyangan. Tenang, perlu diingat bahwa bayi baru lahir memiliki ukuran perut yang kecil sehingga perlu 'diisi ulang' sedikit demi sedikit.
  • Bayi usia 2 bulan: Bayi biasanya menyusu sebanyak 8-9 kali sehari.
  • Bayi usia 3 bulan: Di usia ini, frekuensi menyusu sedikit berkurang, yaitu 7-8 kali sehari. Kondisi ini terus berlanjut hingga memasuki usia 4-6 bulan.
  • Bayi usia 6 bulan: Frekuensi menyusu akan turun menjadi sekitar 5-6 kali dalam sehari. Pada saat inilah, si kecil mulai membutuhkan makanan pendamping ASI (MPASI) untuk menyeimbangkan kebutuhan nutrisi bayi di masa perkembangannya.

Jika Anda khawatir si kecil tidak mendapatkan cukup ASI, jangan ragu untuk menghubungi dokter atau memeriksakannya ke bidan. Dokter akan memeriksa status pertumbuhan bayi dan memberikan solusi sesuai dengan masalah yang ditemukan.

Baca Juga: Tips Menyusui yang Benar untuk Ibu Baru

5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Is my baby getting enough milk?. Queensland Government Health Conditions Directory. (http://conditions.health.qld.gov.au/HealthCondition/condition/8/31/421/is-my-baby-getting-enough-milk)
Breastfeeding: is my baby getting enough milk?. NHS (National Health Service). (https://www.nhs.uk/conditions/pregnancy-and-baby/breastfeeding-is-baby-getting-enough-milk/)
Ways to Tell If Your Baby Is Getting Enough Breast Milk. Verywell Family. (https://www.verywellfamily.com/is-my-baby-getting-enough-milk-while-breast-feeding-2752619)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app