Varikokel: Nyeri Pada Buah Zakar? Mungkin Ini Penyebabnya

Dipublish tanggal: Jan 7, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 4 menit

Varikokel adalah suatu kondisi dimana terjadi pelebaran pembuluh darah vena yang ada di daerah skrotum atau kantung buah zakar. Pada kondisi ini skrotum menjadi membengkak, terasa tak nyaman hingga nyeri, bahkan bisa menyebabkan kemandulan.

Pembuluh darah pada manusia dibedakan menjadi 2, yaitu pembuluh darah arteri dan pembuluh darah vena. Pembuluh darah arteri merupakan pembuluh darah yang membawa aliran darah dari jantung ke jaringan, sedangkan pembuluh darah vena merupakan pembuluh darah yang membawa aliran darah balik dari jaringan kembali menuju jantung. Skrotum sendiri merupakan kantung yang membungkus buah zakar (testis) pada pria. Testis merupakan organ reproduksi pada pria yang berfungsi untuk menghasilkan sperma. Proses pelebaran pembuluh darah vena ini mirip seperti varises yang ada di kaki.

Varikokel merupakan penyebab umum terjadinya produksi sperma yang menurun dan juga kualitas sperma yang tidak baik sehingga dapat menyebabkan terjadinya kemandulan (ketidaksuburan) pada pria. Namun tidak semua kasus varikokel dapat berpengaruh pada sperma.

Penyakit ini cukup sering terjadi. Hampir sekitar 15% dari populasi pria menderita varikokel, sebagian besar menyerang pada usia remaja. Umumnya pasien yang terdiagnosis berusia sekitar 15 – 25 tahun. Varikokel biasanya terjadi di skrotum sebelah kiri. Hal ini disebabkan karena letak dari pembuluh darah vena berada di sebelah kiri. Meskipun yang terkena hanya pada salah satu sisi,  namun dapat mempengarui kualitas sperma yang dihasilkan oleh kedua testis.

Apa Gejala Varikokel?

Varikokel sering kali tidak menimbulkan gejala atau keluhan apapun, namun kadang-kadang dapat menimbulkan nyeri. Karakteristik nyeri yang dapat ditimbulkan seperti :

  • Rasa tidak nyaman seperti tertusuk-tusuk atau tertekan di bagian skrotum
  • Nyeri akan semakin memberat pada saat berdiri atau melakukan aktivitas fisik
  • Semakin memburuk pada sore hari
  • Nyeri berkurang dengan posisi berbaring

Selain nyeri, pasien yang menderita varikokel juga dapat mengeluhkan gejala-gejala sebagai berikut :

  • Teraba benjolan di salah satu testis
  • Bengkak di daerah skrotum
  • Pembuluh darah vena yang tampak jelas di kulit skrotum

Penyakit ini biasanya terdiagnosis secara tidak sengaja pada saat pemeriksaan fisik rutin maupun pada saat pasien mengeluhkan masalah kesuburan. 

Apa Penyebab Varikokel?

Penyebab pasti dari terjadinya varikokel masih belum diketahui secra pasti.  Namun para ahli menduga varikokel terjadi karena adanya kelemahan katup di pembuluh darah vena yang ada di skrotum. Katub tersebut memungkinkan terjadinya aliran darah 1 arah dari testis menuju kembali ke jantung. Akibat dari katub yang tidak dapat bekerja sempurna, pembuluh darah vena ini tidak dapat membawa aliran darah balik yang berasal dari testis dan terjadi penumpukan darah di pembuluh darah vena sehingga pembuluh darah vena mengalami dilatasi atau pelebaran.

Tidak ada faktor resiko signifikan yang dapat memperngaruhi terjadinya varikokel. Namun dari pengamatan, dapat disimpulkan bahwa :

  • Orang yang memiliki berat badan berlebih memiliki resiko lebih kecil.
  • Sedangkan orang yang tinggi memiliki resiko lebih besar terkena varikokel.

Komplikasi

Komplikasi yang dapat terjadi akibat varikokel yang terus membesar, antara lain :

  • Atrofi testis yaitu ukuran testis yang mengecil, lebih kecil dari ukuran normal. Darah yang terakumulasi di dalam pembuluh darah vena akan meningkatkan tekanan di dalam pembuluh darah vena dan juga zat-zat sisa metabolisme di dalam darah dapat menyebabkan kerusakan testis.
  • Kemandulan atau ketidaksuburan. Varikokel dapat menyebabkan peningkatan suhu disekitar testis sehingga mempengaruhi pembentukan, pergerakan dan fungsi sperma. Baca juga: Apa Penyebab Mandul pada Pria dan Wanita? Ini Kata Dokter

Langkah Pengobatan Varikokel

Pada umumnya, varikokel dapat dengan mudah terdiagnosa dan tidak membutuhkan pengobatan apapun. Akan tetapi lama-kelamaan varikokel akan semakin membesar dan jika sudah menimbulkan gejala, baru diperbaiki dengan tindakan pembedahan sehingga tidak menimbulkan komplikasi lebih lanjut.

Pembedahan merupakan satu-satunya cara untuk memperbaiki kondisi varikokel karena kelainan ini merupakan kelainan pada bentuk atau anatomis dari pembuluh vena skrotum, bukan kelainan pada fungsinya. Tujuan utama dari tindakan pembedahan tersebut adalah untuk menutup aliran darah ke pembuluh darah vena yang terganggu, sehingga aliran darah menuju ke pembuluh darah vena yang normal.

Beberapa tindakan pembedahan yang dapat dilakukan berupa :

  • Operasi terbuka

Memperbaiki pembuluh darah vena skrotum melalui pembedahan di daerah selangkangan atau perut bagian bawah.

  • Laparaskopi

Dokter akan melakukan sayatan kecil di daerah perut kemudian memasukkan suatu alat dari lubang tersebut untuk memperbaiki varikokel.

  • Embolisasi perkutaneus

Dokter akan memasukkan selang kecil melalui pembuluh darah vena yang ada di selangkangan menuju ke pembuluh darah vena yang melebar di skrotum. Perjalanan selang kecil ini dapat dipantau melalui monitor. Setelah mencapai pembuluh darah vena yang dituju, dokter akan melepaskan suatu zat yang dapat menyebabkan terbentuknya jaringan parut sehingga menghambat aliran darah yang menuju ke pembuluh darah vena tersebut.

Bagi yang mengalami gangguan kesuburan, simak juga: Terapi Obat Kesuburan untuk Pria dan Wanita

Pada pasien yang telah menjalani tindakan pembedahan untuk memperbaiki varikokel, disarankan untuk tidak melakukan hubungan seksia; selama kurang lebih 3 bulan sampai kualitas sperma kembali normal karena dibutuhkan waktu sekitar tiga bulan atau lebih untuk sperma baru mulai berkembang. Pemeriksaan kualitas sperma ini dapat dilakukan melalui analisis dari cairan sperma.


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Herndon, et al. Healthline (2017). Varicocele. (https://www.healthline.com/health/varicocele)
Mayo Clinic (2017). Diseases and Conditions. Varicocele. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/varicocele/symptoms-causes/syc-20378771)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app