Umbilical Granuloma pada Bayi Baru Lahir

Dipublish tanggal: Agu 20, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Sep 11, 2019 Waktu baca: 2 menit
Umbilical Granuloma pada Bayi Baru Lahir

Umbilical granuloma dapat terjadi pada bayi baru lahir, maka harus dipastikan tali pusat terpotong dengan benar untuk menghindari infeksi dan pendarahan yang seringkali menjadi masalah.

Pertumbuhan lain pada area tali pusat bayi disebut juga umbilical granuloma, di mana adanya pertumbuhan jaringan kecil yang terbentuk di pusar selama beberapa minggu pertama setelah tali pusat terputus.

Umbilical granuloma mungkin tidak mengganggu bayi tetapi bisa saja menimbulkan infeksi dan menyebabkan gejala lain, seperti iritasi kulit di sekitar pusar dan demam. Umbilical granuloma akan terlihat seperti benjolan merah kecil dan mungkin tertutupi oleh cairan berwarna kuning atau bening.

Umbilical granuloma hanya terjadi pada bayi baru lahir, tetapi granuloma dapat terjadi pula pada orang dewasa terutama akibat tindikan di pusar. Hal ini menjadi bahaya jika muncul nanah dari benjolan dan itu merupakan tanda terjadinya infeksi. Untuk mengatasinya, maka salah satunya membutuhkan obat antibiotik.

Apa penyebab dan gejala umbilical granuloma?

Biasanya ketika tali pusar terputus, tunggulan kecil tetap ada pada tali pusar. Hal ini biasanya mengering dan lepas tanpa ada komplikasi, namun terkadang dalam beberapa kasus, pada tunggul ini dapat terbentuk umbilical granuloma.

Umbilical granuloma dapat berupa jaringan parut yang terbentuk ketika pusar pulih setelah kehilangan tali pusat (terputusnya tali pusat). Umumnya umbilical granuloma dapat terjadi tanpa menyebabkan nyeri tetapi mungkin disebabkan oleh kelembaban ekstra serta ditandai dengan adanya benjolan yang tumbuh pada pusar.

Gejala umbilical granuloma lainnya meliputi:

  • Demam tinggi
  • Perdarahan di sekitar granuloma
  • Pembengkakan atau kemerahan di sekitar granuloma
  • Rasa nyeri di sekitar pusar
  • Timbulnya bau busuk yang bersumber dari pusar
  • Bayi sering mengalami muntah
  • Munculnya ruam di sekitar pusar

Cara mengobati umbilical granuloma

Mengetahui tanda dan gejala umbilical granuloma lebih awal pada bayi dapat membantu proses pengobatan dan pemulihan secara lebih cepat. Umbilical granuloma harus diobati karena dapat menimbulkan infeksi dan risiko kesehatan pada bayi. Dengan pengobatan yang efektif maka umbilical granuloma tidak akan menimbulkan komplikasi.

Sebagian besar kondisi umbilical granuloma dapat diobati dengan sejumlah kecil bahan kimia yang disebut perak nitrat (silver nitrate) dan biasanya efektif untuk menghilangkannya secara permanen. Penggunaan olesan krim atau salep juga dapat membantu meringankan gejala umbilical granuloma.

Selain itu, sejumlah kecil nitrogen cair juga dapat dituangkan ke granuloma untuk membekukannya, sehingga dapat melarutkan jaringan abnormal. Dalam kasus yang jarang terjadi, operasi pengangkatan granuloma juga perlu dilakukan untuk menghentikan penyebaran infeksi.

Perawatan umbilical granuloma di rumah

Secara umum, untuk mengatasi umbilical granuloma pada bayi baru lahir, Anda perlu mempelajari bagaimana cara merawatnya. Salah satunya dengan menjaga kebersihan tali pusar bayi agar tetap bersih dan kering. Bersihkan dengan lembut menggunakan air hangat dan sabun serta seringlah mengganti popok bayi untuk mengruangi kelembaban. 

Hindari pemakaian popok hingga posisi pusar dan hindari menempatkan posisi perut bayi dalam posisi yang terendam air mandi selama waktu tertentu untuk menghindari kondisi basah pada tali pusar.


8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Lotan G, et al. (2002). Double-ligature: A treatment for pedunculated umbilical granulomas in children. (http://www.aafp.org/afp/2002/0515/p2067.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app