Rokok Menyebabkan Stroke

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Waktu baca: 1 menit
Rokok Menyebabkan Stroke

Studi membuktikan bahwa seorang perokok beresiko dua kali lipat terkena iskemik stroke (yaitu akibat dari pembekuan darah pada otak), beresiko empat kali lipat terkena hemoragik stroke (yaitu pecahnya pembuluh darah), dan perokok cenderung terkena stroke di usia yang jauh lebih muda dibanding yang bukan perokok. Selain stroke, merokok juga dapat menyebabkan aterosklerosis (atau penumpukan plak didalam pembuluh darah dan dapat membuat darah menjadi beku).

Cara Mencegah Stroke

Stroke sudah pasti sangat berbahaya, tapi untungnya, stroke adalah penyakit yang dapat dicegah. Caranya? Segera berhenti merokok (atau menghindari perokok – perokok pasif), mengontrol tekanan darah, diet dengan tepat (memperbanyak buah dan sayuran), rutin melakukan aktivitas fisik, misalnya: aerobic, berenang atau berjalan kaki selama tiga puluh menit setiap hari.

Perokok juga harus waspada terhadap beberapa penyakit lainnya yang dapat memperbesar resiko terkena stroke, yaitu : tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol tinggi dan obesitas.

Dengan segera berhenti merokok, artinya Anda segera menyelamatkan diri Anda dan orang-orang disekitar Anda.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Just one cigarette a day increases heart disease and stroke risk. NHS (National Health Service). (https://www.nhs.uk/news/heart-and-lungs/just-one-cigarette-day-increases-heart-disease-and-stroke-risk/)
Smoking and Heart Disease and Stroke. Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (https://www.cdc.gov/tobacco/campaign/tips/diseases/heart-disease-stroke.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app