Penyebab dan Cara Mengatasi Benjolan di Ketiak

Dipublish tanggal: Okt 25, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Nov 15, 2019 Waktu baca: 2 menit
Penyebab dan Cara Mengatasi Benjolan di Ketiak

Beberapa orang pasti pernah merasakan adanya benjolan di ketiak karena kondisi ini memang sangat rentan dialami terutama ketika sedang sakit atau datang bulan. Namun adanya benjolan tersebut tidak hanya dapat terjadi pada wanita saja, melainkan juga pada pria. Kondisi tersebut merupakan hal normal dan dapat mereda ketika kondisi kesehatan mulai membaik.

Tetapi jika benjolan tak kunjung hilang dalam waktu yang lama, ada baiknya untuk melakukan pemeriksaan dini agar dapat diketahui penyebab benjolan tersebut dan mendapatkan perawatan yang tepat.

Iklan dari HonestDocs
Brightening And Hair Removal By Pulse Light di Genese Clinic

Perawatan ini berfungsi untuk menghilangkan rambut pada area keringat. Perawatan ini di lakukan oleh dokter.

Penyebab munculnya benjolan di ketiak

Benjolan di ketiak dapat terjadi karena beberapa kondisi tertentu, seperti adanya kista, infeksi bakteri, iritasi, ataupun alergi penggunaan deodorant atau alat cukur yang salah. Selain itu, benjolan pada ketiak juga dapat terjadi akibat skin tag atau kondisi sejenis kutil yang berada pada permukaan kulit yang sering bergesekan dengan area kulit di sekitarnya. Akan tetapi Anda tidak perlu khawatir, sebab kondisi ini tidak berbahaya dan tidak memerlukan penanganan khusus.

Baca juga: Penyebab dan Gejala Lain Munculnya Benjolan pada Ketiak

Walaupun demikian, terkadang benjolan ketiak pun bisa menjadi sebuah tanda penyakit yang cukup serius. Hal ini dapat terjadi jika benjolan tidak mengecil dan tidak terasa sakit. Jika Anda mengalami hal seperti itu, sebaiknya Anda segera memeriksanya ke dokter, sebab pada beberapa kasus, benjolan di ketiak dapat menjadi sebuah indikasi terkait dengan adanya penyakit yang serius, seperti:

  • Efek samping vaksinasi
  • Pertumbuhan abnormal pada jaringan fibrosa (fibroadenoma)
  • Infeksi virus dan bakteri
  • Kanker sistem getah bening (limfoma)
  • Kanker darah di sumsum tulang (leukemia)
  • Kanker payudara

Saat Anda memeriksakan diri ke dokter, Anda akan mendapatkan berbagai pertanyaan seputar perubahan yang terjadi dan rasa nyeri yang dirasakan selama ini. Selain itu, dokter juga akan bertanya apakah Anda sedang dalam masa menyusui atau tidak karena hal ini dapat membantu mengetahui seluruh gejala atau tanda penyebab adanya benjolan tersebut. Setelah itu, dokter akan memeriksa benjolan tersebut dengan cara memijat atau menekan secara lembut dan perlahan.

Jika dokter memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, biasanya dokter akan merekomendasikan beberapa tes, yaitu cek darah lengkap untuk memeriksa kadar sel darah putih dan sel darah merah yang ada di dalam tubuh, mammografi untuk melihat benjolan lebih detail, dan biopsi untuk mengambil sampel dari jaringan yang mengalami benjolan untuk diperiksa di laboratorium.

Cara mengatasi benjolan di ketiak

Benjolan pada ketiak yang terjadi akan ditangani berdasarkan faktor penyebabnya. Umumnya memang tidak perlu dilakukan penanganan khusus,  karena dapat dibantu oleh obat pereda nyeri dan kompres air hangat.

Namun penanganan tersebut hanya bisa diterapkan jika penyebabnya tidak berbahaya, seperti lipoma, infeksi virus, dan fibroadenoma. Karena infeksi yang disebabkan oleh virus biasanya dapat sembuh dan mengecil dengan sendirinya. Sedangkan benjolan dari lipoma memang tidak berbahaya namun akan tetap ada.

Sementara, untuk benjolan yang disebabkan oleh infeksi bakteri dapat ditangani dengan pemberian obat antibiotik. Jika benjolan pada ketiak disebabkan oleh alergi maka kondisi tersebut dapat diatasi dengan pemakaian obat anti alergi dan pergantian krim deodoran atau alat cukur yang mungkin menjadi penyebab alergi.

Tetapi untuk benjolan yang teridentifikasi sebagai kanker, maka perlu dilakukan penanganan khusus, seperti tindakan operasi, kemoterapi, dan terapi radiasi. Untuk mencegah kondisi tersebut, jika Anda sudah merasakan adanya benjolan pada ketiak, Anda perlu mewaspadainya sejak dini sehingga mendapatkan diagnosis dan perawatan sesegera mungkin untuk menghindari kondisi semakin memburuk.

9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app