Penyebab Cegukan Pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mei 28, 2019 Waktu baca: 2 menit
Penyebab Cegukan Pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Semua orang pernah merasakan cegukan, baik anak-anak maupun dewasa, kebanyakan dari mereka hanya mengalami sebentar saja lalu menghilang. Namun bagaimana dengan cegukan pada bayi, banyak ayah bunda yang khawatir tentang hal ini. Apakah ini memang berbahaya?

Bayi, terutama yang berusia di bawah  1 tahun, sangat rentan mengalami cegukan, bahkan sebenarnya mereka sudah mengalaminya ketika masih dalam rahim. Lho, kok bisa kan masih belum bisa bernafas? Memang bisa, karena cegukan itu sendiri tidak ada hubungannya dengan pernafasan, melainkan karena kontraksi otot-otot diafragma.

Cegukan pada bayi baru lahir ataupun yang lebih tua umumnya adalah sesuatu yang normal dan tidak berbahaya, jadi ayah bunda tidak perlu terlalu khawatir. Walau demikian, tetap perlu hati-hati karena ada beberapa kondisi serius (jarang) yang dapat menyebabkannya. Oleh karena itu mari kita cermati apakah cegukan yang terjadi merupakan sesuatu yang berbahaya atau tidak.

Penyebab cegukan pada bayi

Cegukan terjadi ketika otot-otot diafragma tiba-tiba berkontraksi yang dipicu oleh iritasi atau stimulasi pada otot. Beberapa dokter anak terkemuka berpendapat bahwa cegukan pada bayi biasanya disebabkan oleh aktifitas makan atau minum seperti menyusu ASI, susu formula atau makanan lain. Bisa juga disebabkan oleh penurunan suhu bayi yang mendadak, misalnya mandi air dingin atau terkena udara dingin.

Cegukan pada bayi umumnya tidak berbahaya kecuali cegukan parah yang sampai mengganggu makan dan tidur. Bayi dengan penyakit gastroesophageal reflux (GERD) mungkin cenderung mengalami cegukan yang lebih sering, disertai dengan muntah, batuk dan rewel.

Bagaimana cara mengatasi cegukan pada bayi?

Seperti telah disebutkan di atas, cegukan umumnya normal pada bayi dan akan menghilang dengan sendirinya tanpa perlu melakukan upaya untuk menghilangkannya.

Namun, ada beberapa tips untuk meminimalisir timbulnya cegukan dan mencegah keparahan, antara lain:

  • Saat menyusu, jaga kepala bayi agar lebih tinggi dari perutnya. Namun jangan menekuk pada leher.
  • Sendawakan bayi setelah menyusu, jika dia tidak segera bersendawa, maka rangsanglah dengan cara menepuk bagian punggung bayi dengan lembut sambil menggendongnya. Lakukan ini antara satu hingga dua menit sampai bayi bersendawa.
  • Jangan beri bayi makan atau minum ketika masih cegukan, tunggu sampai ia tenang.
  • Jangan coba-coba mengatasi cegukan pada bayi dengan cara mengejutkan (mengagetkannya), menekan bola matanya, mendorong ubun-ubun nya, atau menarik lidahnya. Atau metode menghilangkan cegukan pada dewasa. Karena tidak ada bukti bahwa salah satu metode ini yang bekerja efektif, Justru malah bisa berbahaya pada bayi.

Perlu periksa ke dokter apabila:

  • Cegukan mengganggu saat menyusu atau makan dan menganggu tidur
  • Cegukan yang tidak terkendali, terjadi sangat sering, bahkan ketika sudah berusia 1 tahun

15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Do hiccups help babies learn to breathe?. NHS (National Health Service). (https://www.nhs.uk/news/pregnancy-and-child/do-hiccups-help-babies-learn-breathe/)
Newborn & Baby Hiccups: Causes and Cures. TheBump.com. (https://www.thebump.com/a/newborn-hiccups-why-babies-get-how-to-get-rid)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app