Penyebab Alergi pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Dipublish tanggal: Agu 24, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Tinjau pada Mar 16, 2020 Waktu baca: 3 menit
Penyebab Alergi pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Alergi pada bayi adalah salah satu masalah kesehatan yang cukup seringkali terjadi. Alergi sendiri merupakan reaksi sistem imunitas tubuh terhadap zat-zat asing yang masuk ke dalam tubuh, entah melalui sentuhan, tertelan, suntikan, atau dengan cara dihirup. 

Gejala alergi pada bayi sendiri dapat terlihat dari bengkaknya wajah, bibir, ataupun lidah ketika terkena paparan alergi, diare, muntah, batuk, bersin, rasa gatal, munculnya ruam kemerahan di kulit, susah bernapas, hingga hilangnya kesadaran atau pingsan.

Iklan dari HonestDocs
Dermal Fillers Treatment di Reface Clinic

Dermal Filler merupakan perawatan wajah yang berfungsi untuk memperbaiki area tertentu yang memang diperlukan. Misalnya, untuk membantu mengatasi kerutan, garis halus atau cekungan yang disebabkan penuaan, meratakan tekstur dan menghaluskan kulit, hingga menghilangkan bekas luka. Perawatan wajah ini dilakukan dengan menyuntikan cairan seperti asam hialuronat atau kolagen, maupun zat sintesis kebagian wajah yang bermasalah, Contohnya pipi,hidung,bibir,rahang,dagu,area sekitar muka, dan lainnya. Perawatan dermal filler akan menjadikan wajah menjadi lebih berisi sehingga keriput atau garis-garis halus jadi tersamarkan.

Meskipun sangat umum diderita oleh bayi dan balita, namun masih banyak orang tua yang belum paham mengenai penyebab alergi pada bayi dan bagaimana cara mengatasinya. Oleh karena itu, pada artikel ini akan dibahas berbagai macam hal yang dapat menyebabkan alergi pada bayi dan cara terbaik mengatasinya.

Baca juga: Masalah Kulit Bayi Yang Perlu Anda Waspadai

Penyebab umum alergi pada bayi

Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan alergi pada bayi, antara lain:

1. Faktor genetik

Faktor genetik mungkin menjadi faktor yang cukup penting penyebab alergi pada bayi. Jika kedua orang tua mempunyai riwayat alergi maka sangat memungkinkan jika bayi juga beresiko mengalami alergi hingga 70 persen.

2. Faktor makanan

Faktor makanan juga dapat menjadi salah satu penyebab alergi pada anak. Beberapa makanan yang seringkali menyebabkan alergi, antara lain seperti susu, kacang, udang, kerang, telur, dan ikan.

3. Faktor lingkungan

Selain faktor keturunan dan makanan yang dikonsumsi, ternyata faktor lingkungan juga menjadi penyebab lain dari alergi yang sering terjadi. Meskipun begitu, alergi yang disebabkan karena lingkungan jarang ditemui jika dibandingkan dengan faktor makanan.

Iklan dari HonestDocs
Dermal Fillers Treatment di Reface Clinic

Dermal Filler merupakan perawatan wajah yang berfungsi untuk memperbaiki area tertentu yang memang diperlukan. Misalnya, untuk membantu mengatasi kerutan, garis halus atau cekungan yang disebabkan penuaan, meratakan tekstur dan menghaluskan kulit, hingga menghilangkan bekas luka. Perawatan wajah ini dilakukan dengan menyuntikan cairan seperti asam hialuronat atau kolagen, maupun zat sintesis kebagian wajah yang bermasalah, Contohnya pipi,hidung,bibir,rahang,dagu,area sekitar muka, dan lainnya. Perawatan dermal filler akan menjadikan wajah menjadi lebih berisi sehingga keriput atau garis-garis halus jadi tersamarkan.

Biasanya saat anak sudah mencapai usia 18 bulan, di saat usia tersebut baru mulai bisa terlihat adanya alergi dengan benda-benda yang berada di dalam ataupun di luar ruangan, seperti alergi terhadap bulu hewan, jamur, tungau, serbuk sari, ataupun kecoa. 

Gigitan serangga merupakan penyebab alergi lain yang jarang terjadi, misalnya setelah digigit serangga, anak menunjukkan reaksi seperti kulit gatal, merah, dan membengkak. Selain itu, obat dan bahan kimia seperti detergen juga dapat menjadi penyebab alergi pada bayi.

Sebenarnya alergi pada bayi tak begitu saja terjadi. Butuh waktu tertentu hingga anak merasakan alergi tersebut. Semakin sering bayi bersentuhan dengan penyebab alergi, maka semakin cepat bayi menunjukkan reaksi alergi. Hal ini dikarenakan tubuh bayi yang sudah mencapai ambang batas toleransi atau menjadi batas tertinggi tubuh dalam menerima paparan pemicu alergi. Jika paparan yang diterima berlebihan maka dapat menimbulkan reaksi dari sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan terjadinya alergi.

Baca juga: Cara Merawat Kulit Bayi Baru Lahir

Cara mengatasi alergi pada bayi

Sebenarnya cara terbaik untuk mengatasi alergi yang terjadi pada anak adalah setiap orang tua harus tahu apa yang menjadi penyebabnya. Dengan mengetahui penyebab alergi, maka Anda bisa menghindarkan anak dari zat-zat yang dapat memicu alergi atau alergen sehingga gejala alergi tidak akan muncul.

Jika makanan yang menjadi penyebab alergi, maka akan lebih baik untuk tidak terlebih dahulu memberikan makanan-makanan yang dapat berpotensi menjadi penyebab alergi pada bayi tersebut, terutama untuk jenis kacang-kacangan.

Iklan dari HonestDocs
Dermal Fillers Treatment di Reface Clinic

Dermal Filler merupakan perawatan wajah yang berfungsi untuk memperbaiki area tertentu yang memang diperlukan. Misalnya, untuk membantu mengatasi kerutan, garis halus atau cekungan yang disebabkan penuaan, meratakan tekstur dan menghaluskan kulit, hingga menghilangkan bekas luka. Perawatan wajah ini dilakukan dengan menyuntikan cairan seperti asam hialuronat atau kolagen, maupun zat sintesis kebagian wajah yang bermasalah, Contohnya pipi,hidung,bibir,rahang,dagu,area sekitar muka, dan lainnya. Perawatan dermal filler akan menjadikan wajah menjadi lebih berisi sehingga keriput atau garis-garis halus jadi tersamarkan.

Orang tua juga bisa menghindari anak yang mengalami alergi terhadap tungau dan debu dengan selalu menjaga kebersihan tempat tidur, mainan anak, maupun ruangan yang sering digunakan anak secara berkala. 

Demikian pula jika anak mengalami alergi dikarenakan kecoa dan jamur. Selain itu, penting pula untuk tidak merokok dekat bayi karena paparan asap rokok juga bisa menjadi salah satu penyebab alergi.

Namun jika orang tua masih belum mengetahui secara pasti penyebab alergi pada bayi, maka penting untuk segera memeriksakan anak ke dokter ketika reaksi alergi tersebut terjadi. Pemeriksaan oleh dokter bisa dijadikan acuan untuk menemukan hal apa yang sebenarnya menjadi penyebab alergi.

Akan tetapi jika anak sudah mengalami alergi maka pemberian obat-obatan merupakan cara terbaik untuk mengatasinya. Biasanya obat berjenis kortikosteroid dan antihistamin adalah obat yang diresepkan dokter untuk menyembuhkan reaksi alergi dan pemberiannya tentu wajib menggunakan resep dokter.

5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Infants and Allergies: What Should Parents Watch For?. Everyday Health. (https://www.everydayhealth.com/allergy/infants-and-allergies-what-should-parents-watch-for.aspx)
Allergic reaction in baby: Treatment and pictures. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/322484)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app