Mengenal Kecerdasan Emosional dan Cara Melatihnya

Dipublish tanggal: Jun 28, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Sep 25, 2019 Waktu baca: 2 menit
Mengenal Kecerdasan Emosional dan Cara Melatihnya

Kecerdasan intelektual (IQ) kerapkali menjadi tolok ukur tingkat kecerdasan seseorang. Memiliki nilai IQ yang tinggi tidak menjamin kesuksesan seseorangan. IQ saja tidak cukup untuk mencapai kesuksesan yang utuh. Kecerdasan intelektual perlu diimbangi dengan kecerdasan emosional (EQ).

Apa itu kecerdasan emosional?

Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk mengenali dan mengelola pikiran dan perilaku diri sendiri dan orang lain. EQ mempengaruhi bagaimana seseorang bersikap, menghadapi dan menanggapi masalah, serta membuat keputusan. 

Kecerdasan ini membantu Anda untuk berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain, membangun dan menjaga relasi yang positif, dan menghadapi situasi yang sulit.

Bagaimana cara melatih kecerdasan emosional?

Sama halnya dengan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional perlu diasah. Anda tidak bisa mencapai tingkat EQ tinggi dalam waktu yang singkat, tetapi memerlukan proses yang berlangsung perlahan-lahan. Cara untuk meningkatkan EQ cukup sederhana. 

Anda bisa melakukan latihan-latihan ini untuk mengasah kecerdasan emosional.

  • Mengenali emosi diri sendiri

Anda perlu mengenali emosi yang sesungguhnya Anda rasakan. Dengan begitu, Anda bisa lebih mengenal karakter diri. Mengenali emosi diri sendiri juga penting untuk menangkap sinyal yang dikirimkan oleh diri Anda sendiri sehingga Anda tahu apa yang akan Anda rasakan ketika menghadapi sesuatu.

  • Mengamati perubahan emosi diri sendiri

Setiap perubahan emosi, suasana hati, dan perilaku perlu Anda perhatikan. Hal ini berguna untuk belajar mengatasi berbagai masalah yang mungkin akan Anda hadapi. Anda juga bisa mengenali faktor-faktor yang memicu berbagai perasaan yang Anda rasakan.

  • Mengelola emosi diri sendiri

Setelah Anda mengenali berbagai macam perasaan yang Anda rasakan dan dapat mengamati perubahan emosi, Anda perlu belajar mengendalikan emosi Anda. Hal ini penting agar Anda dapat mengendalikan diri.

  • Mengekspresikan emosi

Jika Anda bisa mengelola emosi, maka Anda akan mudah untuk memberikan respons yang tepat dalam berbagai situasi. Dengan begitu, Anda juga dapat mengendalikan situasi di sekitar yang sedang Anda hadapi.

  • Mengenali emosi orang lain

Selain mengenali emosi diri sendiri, Anda juga perlu belajar mengenali emosi orang lain. Hal ini penting karena membuat Anda lebih peka dan cepat tanggap. Emosi orang lain dapat Anda lihat dari bahasa tubuh seperti sorotan mata, ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan juga intonasi berbicara.

  • Mengamati perubahan emosi orang lain

Mengamati perubahan emosi pada orang lain perlu juga Anda lakukan untuk membangun hubungan sosial yang positif. Dengan mengamati perubahan emosi orang lain, Anda dapat mengetahui perasaan seseorang dalam situasi tertentu dan mengambil tindakan berdasarkan hal tersebut.

  • Menjalin hubungan dengan orang lain

Berinteraksi dengan orang lain juga mampu meningkatkan kecerdasan emosional Anda. Anda perlu belajar menerima kelebihan dan kekurangan orang lain. Anda juga perlu memiliki toleransi atas perbedaan di antara Anda dan orang lain. Dengan begitu, Anda bisa menyesuaikan diri dengan berbagai sifat orang lain.

  • Berpikir sebelum membuat keputusan

Sebelum membuat keputusan atau melakukan sesuatu, Anda perlu mempertimbangkan konsekuensi atas keputusan dan tindakan Anda. Anda perlu melihat apa dampak yang ditimbulkan keputusan dan tindakan Anda bagi diri Anda sendiri dan orang lain. 

Caranya, Anda perlu lebih banyak mendengarkan. Hal ini membuat Anda bisa mengendalikan diri sebelum membuat keputusan atau melakukan sesuatu.

  • Menerima kritik dan intropeksi

Mendapat kritik dari orang lain adalah salah satu hal yang kurang mengenakkan. Anda mungkin akan merasa malu atau sakit hati saat menerima. Akan tetapi, Anda perlu belajar fokus terhadap isi kritik tersebut, bukan bagaimana cara penyampaiannya. Selanjutnya, lakukan intropeksi. 

Tanyalah pada diri sendiri apakah kritik itu benar? Bagaimana caranya memperbaiki diri Anda berdasarkan kritik tersebut?


18 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app