ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
Ditulis oleh
ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Mengulik Manfaat Kiranti, Minuman Pereda Nyeri Haid Andalan Wanita

Dipublish tanggal: Okt 7, 2020 Update terakhir: Nov 10, 2020 Waktu baca: 3 menit
Mengulik Manfaat Kiranti, Minuman Pereda Nyeri Haid Andalan Wanita

Ringkasan

Buka

Tutup

    • Kiranti adalah jamu atau obat herbal yang dapat digunakan untuk meredakan nyeri haid dan melancarkan datang bulan;
    • Kiranti Sehat Datang Bulan dapat diminum 1-2 botol per hari. Dapat diminum 3 hari sebelum dan 3 hari sesudah haid;
    • Kiranti mengandung 4 bahan herbal utama berupa kunyit, asam jawa, jahe, dan kayu manis yang efektif mengurangi nyeri dan kram perut saat haid;
    • Efek samping Kiranti yang mungkin terjadi antara lain mual, gangguan pencernaan diare, dan pusing;
    • Seimbangkan dengan konsumsi makanan sehat dan bergizi, olahraga teratur, istirahat cukup, dan mengendalikan stres untuk meringankan nyeri haid;
    • Klik untuk mendapatkan Kiranti atau asupan makanan dan minuman sehat lainnya ke rumah Anda di HDmall. Gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia dan bisa COD.

    Mengalami nyeri haid setiap bulan sampai tidak bebas beraktivitas? Tenang, Anda tidak sendirian. Si 'tamu bulanan' ini memang kerap menyebabkan timbulnya rasa nyeri, suasana hati tidak stabil (mood swing), hingga sakit kepala pada sebagian wanita. Namun, Anda tak perlu khawatir sebab gejalanya bisa diredakan dengan minum minuman herbal seperti Kiranti. Memangnya, seberapa ampuh manfaat Kiranti dalam mengatasi nyeri haid pada wanita? 

    Apa itu Kiranti?

    Kiranti adalah jamu atau obat herbal yang dapat digunakan untuk meredakan nyeri haid. 

    Produk ini tersedia dalam kemasan botol 150 ml dengan berbagai varian rasa. Ada rasa jeruk, mangga, dan sirsak yang bisa dipilih sesuai selera.

    Kabar baik bagi Anda yang haidnya tidak teratur dan sering telat, Kiranti bisa membantu mengatasinya, lho! Ya, minuman herbal ini juga berkhasiat untuk melancarkan haid. Ada juga varian Kiranti Pegal Linu rasa madu jahe untuk merilekskan otot-otot yang pegal.

    Kiranti Sehat Datang Bulan dapat diminum 1-2 botol per hari. Anda bisa meminumnya sejak 3 hari sebelum menstruasi sampai 3 hari sesudahnya. Selalu ikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan supaya khasiatnya semakin maksimal dalam tubuh.

    Baca juga: 10 Penyebab Nyeri Haid yang Tak Boleh Dianggap Remeh

    Seberapa ampuh manfaat Kiranti dalam meredakan nyeri haid?

    Kiranti dikenal sebagai minuman datang bulang yang aman dikonsumsi oleh wanita. Khasiat yang diberikan tentu dipengaruhi oleh kandungan bahan alami di dalamnya.

    Sebotol Kiranti mengandung 4 herbal alami utama berupa:

    1. Kunyit

    Selama menstruasi, otot-otot dinding rahim mengeluarkan hormon prostaglandin untuk membantu meluruhkan endometrium. Kondisi ini menyebabkan suplai darah menuju rahim jadi berhenti selama beberapa saat dan meningkatkan sensitivitas ujung-ujung saraf nyeri. Semakin banyak prostaglandin yang dihasilkan, maka semakin hebat pula nyeri dan kram perut selama haid. 

    Studi menunjukkan bahwa tingkat keparahan gejala PMS (premenstrual syndrome) berhubungan dengan protein C-reaktif, suatu penanda peradangan dalam tubuh. Untungnya, kunyit dalam Kiranti mengandung kurkumin yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Hal inilah yang disinyalir mampu meredakan nyeri selama haid berlangsung.

    2. Asam jawa

    Beberapa wanita rutin mengonsumsi minuman kunyit asam untuk bantu mengatasi nyeri haid. Asam jawa mengandung asam amino esensial dan fitokimia yang telah lama digunakan untuk mengobati sakit perut dan diare, dua gangguan pencernaan yang kerap terjadi selama haid.

    3. Jahe

    Penelitian yang dimuat dalam jurnal BMC Complementary Medicine and Therapies melaporkan bahwa konsumsi jahe selama 5 hari dapat membantu mengurangi intensitas dan durasi nyeri akibat dismenore. Hal ini berkat senyawa dalam jahe yang mampu menghambat produksi prostaglandin yang memicu kontraksi otot selama menstruasi. Hasilnya, nyeri haid dapat diatasi dengan baik. 

    4. Kayu manis

    Kayu manis adalah salah satu kandungan dalam Kiranti yang perannya tak kalah penting. Berdasarkan studi tahun 2015, kayu manis memiliki pengaruh signifikan dalam mengurangi nyeri, perdarahan, mual, dan muntah akibat dismenore primer. Bahkan, para ahli melaporkan tidak ada efek samping yang muncul pada peserta sehingga dinyatakan aman dan efektif.

    Yang harus diperhatikan saat mengonsumsi Kiranti

    Nyeri haid merupakan hal yang tergolong normal pada wanita, sebab menjadi pertanda bahwa otot-otot rahim sedang berkontraksi untuk meluruhkan darah haid. Namun, Anda perlu waspada jika nyeri haid semakin memburuk setiap bulannya, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.

    Perlu diketahui bahwa tidak semua produk alami alias herbal tergolong aman. Begitu juga dengan Kiranti. Meski terbuat dari bahan-bahan alami, Kiranti mungkin saja menimbulkan efek samping pada sebagian wanita. Namun, hal ini tergantung dari usia, dosis penggunaan, dan respon tubuh masing-masing wanita.

    Sejumlah efek samping yang mungkin terjadi akibat bahan herbal Kiranti antara lain:

    • Mual;
    • Gangguan pencernaan;
    • Diare;
    • Pusing.

    Oleh karena itu, penting untuk untuk selalu mengikuti petunjuk yang tertera di label kemasan. Anda juga dapat berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi Kiranti, jamu-jamuan, maupun obat herbal apa pun supaya aman bagi tubuh.

    Selain dengan minum minuman herbal seperti Kiranti, Anda juga dianjurkan untuk melakukan pola hidup sehat untuk membantu mengurangi nyeri haid. Mulai dengan mengatur pola makan yang sehat dan bergizi seimbang, olahraga teratur, istirahat cukup, dan mengendalikan stres. Tidak hanya membuat haid terasa nyaman, kebiasaan sehat tersebut juga bisa membantu melancarkan haid yang sesekali tidak teratur.

    Baca juga: Amankah Mengonsumsi Obat Pereda Nyeri Saat Haid?


    9 Referensi
    Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

    Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

    Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
    (1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

    Buka di app