Keracunan Arsenik

Dipublish tanggal: Mar 11, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Keracunan Arsenik

Bila berbicara mengenai topik satu ini, tentunya akan terasa sedikit membingungkan bukan untuk orang awam seperti kita dimana pastinya banyak dari kita yang tidak begitu mengetahui apakah itu arsenik.

Ya, arsenik memang merupakan salah satu dari zat logam atau zat kimia yang banyak dipakai di area perindustrian maupun pertambangan sebagai bahan campuran untuk membuat banyak hal seperti obat nyamuk, bahan campuran membuat kaca, bahan campuran dalam mengawetkan kayu bahkan sebagai bahan campuran dalam mengubah arus listrik menjadi laser.

Luar biasa bukan fungsi dan keguaan arsenik dalam membantu kehidupan manusia. Nah bagaimana bila zat kimia satu ini malah masuk ke dalam tubuh ? Untuk mengetahui jawabannya, yuk simak lebih lanjut artikel dibawah ini.

Keracunan Arsenik dan segala serba serbinya

Keracunan arsenik ialah suatu keadaan dimana seseorang terkena atau terkontaminasi zat logam arsenik dalam kadar yang tinggi sehingga menimbulkan reaksi dari dalam tubuhnya yang biasa kita sebut dengan keracunan. Umumnya keracunan arsenik lebih banyak diderita oleh mereka yang bekerja atau banyak berada di area industri dan pertambangan.

Berbicara mengenai keracunan arsenik, tentunya kitapun harus tahu pemahaman mengenai arsenik. Arsenik ialah salah satu zat kimia logam berat. Arsenik terdiri dari 2 macam yaitu arsenik organik dan arsenik anorganik.

Arsenik organik ialah campuran dari zat logam arsenik dengan senyawa organik yang tidak membahayakan tubuh manusia bila hanya terhirup atau terpapar dalam jumlah yang sedikit. Umumnya contoh dari hasil penggunaan arsenik organik ialah obat pemberantas serangga, obat insektisida, obat herbisida, obat pemberantas hama dan semacamnya.

Arsenik jenis kedua ialah arsenik anorganik yang artinya ialah zat kimia logam arsenik yang tidak bercampur dengan apapun dan banyak sekali ditemukan di area area industri dan pertambangan. Arsenik anorganik bentuknya juga berupa gas sehingga sangat mudah sekali untuk terhirup oleh hidung manusia.

Arsenik anorganik inilah yang banyak membahayakan tubuh manusia terutama oleh mereka yang banyak berada atau bekerja di area pertambangan karena tanpa disadari mereka akan menghirup sedikit atau banyak dari gas arsenik anorganik itu sendiri.

Selain itu gas arsenik anorganik juga mampu untuk menempel dan terserap oleh tanah, air dan udara sehingga menyebabkan air, sayur sayuran, makanan dan minuman serta buah buahan yang banyak berada di area pertambangan dan perindustrian banyak yang terkontaminasi zat arsenik juga, inilah hal yang menyebabkan mereka yang bekerja dan berada di area area tersebut memiliki peluang yang jauh lebih tinggi untuk mengidap keracunan arsenik.

Faktor lain yang dapat menyebabkan seseorang keracunan arsenik ialah karena merokok, ya merokok memang membawa banyak dampak negatif bagi si penghisapnya.

Ini dikarenakan tanaman utama yang memproduksi rokok atau tembakau merupakan tanaman yang dapat menyerap arsenik yang terkandung di dalam tanah dengan cukup baik sehingga bila rokok tersebut diproduksi dari tembakau yang ditanam dengan tanah yang sudah terkontaminasi dengan gas arsenik maka merokok dapat membuat si penghisapnya menjadi keracunan arsenik.

Selain itu, makanan seperti ikan, daging, susu, dan produk produk unggas lainnya pun dapat juga memiliki kemungkinan terpapar zat arsenik walau kemungkinannya lebih kecil.

Layaknya keracunan pada umumnya, keracunan arsenik juga memiliki beberapa gejala yang akan dialami oleh si penderita seperti mual dan muntah, perut yang terasa sakit hingga terasa kram, diare, urin akan berwarna gelap, kulit pun akan mengalami perubahan warna serta lebih banyak muncul luka dan kutil, kaki dan tangan mudah mengalami kesemutan, jantung berdegup lebih kencang, kepala terasa pusing bahkan keracunan arsenik dengan tingkat tinggi akan menimbulkan gangguan pada fungsi ginjal dan hati si penderta serta si penderita akan mengalami penurunan fungsi dalam saraf motorik dan saraf organik yang bila dibiarkan bisa menyebabkan kematian.

Untuk pengobatannya sendiri, pasien dengan keadaan keracunan arsenik sampai sekarang belum ditemukan obatnya namun umumnya dokter akan menyuruh pasien untuk tidak lagi tinggal atau berada di kawasan yang memilki kandungan arsenik yang tinggi selain itu dalam beberapa kasus yang lebih serius, dokter akan meminta si pasien untuk mencuci darahnya guna membuang kandungan arsenik dari dalam tubuhnya. 


10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Davis, C. MedicineNet (2017). Arsenic Poisoning. (https://www.medicinenet.com/arsenic_poisoning/davis-ca_city.htm)
Cherney, K. Healthline (2017). How Toxic is Arsenic? (https://www.healthline.com/health/arsenic-poisoning)
Blumenberg, A. Medscape (2017). Arsenic Toxicity. (https://emedicine.medscape.com/article/812953-overview)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app