Inilah Kekhawatiran Pasangan Pengantin Ketika Malam Pertama

Beberapa pasangan mendiskusikan perihal kekhawatiran tersebut, namun kebanyakan hanya memendamnya tanpa sempat diutarakan. Simak beberapa kekhawatiran yang sering dialami oleh beberapa pasangan berikut ini.
Dipublish tanggal: Jul 7, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Okt 28, 2019 Waktu baca: 2 menit
Inilah Kekhawatiran Pasangan Pengantin Ketika Malam Pertama

Kebahagiaan menjadi pengantin baru memang tidak diragukan, baik oleh pasangan itu sendiri maupun keluarga kedua belah pihak. Sebagian besar menganggap bahwa pernikahan menjadi pencapaian kesuksesan tersendiri di dalam kehidupan. 

Akan tetapi setelah semua acara selesai dengan sendirinya, kini giliran pasangan pengantin itulah yang diliputi rasa khawatir apalagi berkaitan dengan malam pertama.

Kekhawatiran setiap pasangan pengantin

Beberapa pasangan mendiskusikan perihal kekhawatiran tersebut, namun kebanyakan hanya memendamnya tanpa sempat diutarakan. Simak beberapa kekhawatiran yang sering dialami oleh beberapa pasangan berikut ini.

1. Benarkah malam pertama itu sakit?

Pertanyaan tersebut seringkali dilontarkan oleh pengantin wanita, biasanya akibat dipengaruhi anggapan yang berasal dari orang-orang yang pernah menikah. Sehingga memberikan sugesti bahwa malam pertama memang menyakitkan.

Para ahli membenarkan jika para wanita akan mengalami rasa sakit akibat malam pertama, terjadi karena proses robeknya selaput dara akibat dorongan penis dalam penetrasi. Padahal sebenarnya selaput dara dapat robek akibat melakukan kegiatan terlalu ekstrim, seperti olahraga yang terlalu berat.

Rasa sakit pada malam pertama juga didukung akibat kekhawatiran itu sendiri, sehingga bagian otot vagina menjadi tegang dan akan sakit saat melakukan penetrasi. Disarankan untuk melakukan foreplay dengan tambahan pelumas untuk mengurangi rasa sakit.

2. Khawatir tidak mengeluarkan darah

Beberapa pasangan masih percaya jika keluar darah saat malam pertama menandakan bahwa pengantin wanita masih perawan. Sehingga menjadi keresahan tersendiri untuk tidak bisa melakukan kewajiban pertamanya dengan optimal. 

Meskipun dapat dibenarkan bahwa darah yang keluar berasal dari selaput dara yang robek, akan tetapi bisa jadi selaput dara telah robek sebelum malam pertama. Tidak bisa dibenarkan bahwa selaput dara berhubungan dengan keperawanan seorang wanita.

Dengan demikian menerima kondisi pasangan Anda menjadi hal yang diperlukan untuk mengurangi rasa tidak percaya diri.

3. Khawatir mengecewakan pasangan

Setiap pasangan ingin memberikan yang terbaik supaya bisa mewujudkan malam pertama yang didambakan. Akan tetapi ketidakpercayaan diri wanita membuatnya menutupi seluruh tubuh dengan selimut sehingga menimbulkan keragu-raguan kepada setiap pria untuk melakukan tindakan.

Ada baiknya Anda dan pasangan melakukan komunikasi yang baik tentang berbagai hal. Seperti kondisi tubuh yang memang memiliki kekurangan dan bahkan cara terbaik untuk mencapai penetrasi bersama. 

Sehingga malam pertama Anda dilandasi dengan kasih sayang dan percaya diri untuk menghindari rasa sakit ketika mengalami penetrasi.

4. Khawatir persiapan yang tidak maksimal

Pasangan yang hendak melakukan kegiatan malam pertama merasa bingung dengan persiapan yang harus dilakukan. Hal itu memang wajar, karena bisa jadi kegiatan tersebut merupakan kegiatan pertama kali.

Antisipasi yang bisa dilakukan adalah membuat diri Anda merasa nyaman kemudian lakukan foreplay bersama pasangan. Pada proses tersebut Anda secara tidak langsung sedang mempersiapkan organ vagina menjadi lebih rileks dan memperkecil risiko sakit ketika penetrasi pertama kali.

Melakukan komunikasi yang aktif

Seksolog menyarankan jika keberhasilan malam pertama akan berhasil jika keduanya melakukan komunikasi yang efektif. Utarakan keinginan dan tidak persetujuan kepada pasangan selama melakukan hubungan seksual di malam pertama. 

Misalnya Anda merasa sakit dan tidak nyaman dengan cara tertentu, hal itu perlu dilakukan supaya keduanya bisa mencapai klimaks dengan baik sehingga tidak menimbulkan kekecewaan.

Kegiatan seksual merupakan proses yang terdiri dari sepasang manusia. Sehingga pastikan jika Anda dan pasangan sudah siap untuk melakukan malam pertama tanpa paksaan dan terburu-buru. 

Karena fase ini akan menjadi penghargaan tersendiri bagi anda dan pasangan dalam mengarungi bahtera rumah tangga.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


19 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Why electronics may stimulate you before bed. (n.d.). (https://www.sleepfoundation.org/sleep-topics/why-electronics-may-stimulate-you-bed)
Therapy: Helpful guide to different therapy options. (n.d.). (https://adaa.org/finding-help/treatment/therapy)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app