Cara Efektif dan Aman Mengobati Infeksi Kandung Kemih

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit
Cara Efektif dan Aman Mengobati Infeksi Kandung Kemih

Keluhan ketidaknyamanan pada perut bagian bawah dan rasa sakit saat buang air kecil merupakan gejala infeksi kandung kemih yang begitu mengganggu. Siapa pun pasti ingin segera menyudahinya. Cara mengobati infeksi kandung kemih pun beragam, mulai dari banyak minum hingga penggunaan obat-obatan.

Infeksi kandung kemih atau Cystitis merupakan jenis infeksi saluran kencing yang paling umum terjadi. Infeksi ini muncul saat bakteri masuk uretra atau muara perkemihan lalu menuju kandung kemih. Begitu bakteri berhasil masuk uretra, maka ia akan menempel di dinding kandung kemih lalu berkembang biak dengan luar biasa.

Selanjutnya, infeksi yang terjadi biasanya menimbulkan gejala seperti sering kebelet maupun kesakitan saat buang air kecil yang sering kita kenal sebagai anyang-anyangan, hingga kram perut.  Bila kondisi ini dibiarkan dan tak segera dirawat, maka infeksi kandung kemih bisa mengancam keselamatan penderitanya kalau itu sampai menyebar ke ginjal atau darah. Dan meski dapat menyerang siapa saja, namun pengidap terbanyaknya justru adalah kaum wanita.

Biasanya infeksi kandung kemih ini diobati dengan metode kombinasi yang melibatkan perawatan medis maupun tradisional atau rumahan. Antibiotik dan obat pereda rasa sakit merupakan jenis obat yang sering dipakai untuk mengobati infeksi kandung kemih.

Sedangkan cara rumahan biasanya meliputi imbauan untuk minum lebih banyak air, buang air kecil secara teratur, hingga memakai kompres hangat. Untuk lebih detilnya, mari kita simak bersama penjabaran soal cara mengobati infeksi kandung kemih berikut.

Cara mengobati infeksi kandung kemih yang efektif dan aman

1. Minum lebih banyak air

Mengapa solusi ini membantu? Karena air dapat menghilangkan bakteri dalam kandung kemih sehingga infeksi bisa sembuh lebih cepat. Air juga membuat urin lebih encer sehingga rasa sakit ketika mengeluarkannya jadi berkurang.

Kalau urinnya pekat dan berwarna gelap, maka akan lebih menyakitkan saat mengeluarkannya, terutama saat mengidap infeksi kandung kemih. Lain halnya dengan urin encer yang warnanya lebih cerah, biasanya takkan terlalu bikin sakit.

Oleh sebab itu, penderita infeksi kandung kemih disarankan minum sedikitnya 8 gelas air per hari. Di samping itu, konsumsi minuman berkafein seperti kopi, teh, dan soda juga harus dibatasi, karena kandungannya dapat mengiritasi kandung kemih lebih lagi.

2. Buang air kecil secara teratur

Buang air kecil secara rutin bisa membantu mengeliminasi infeksi karena membuat bakteri keluar dari kandung kemih. Sebaliknya, aksi menahan kencing justru menyebabkan bakteri berkembang berlipat kali dalam kandung kemih.

Pasangan yang habis melakukan hubungan intimpun disarankan untuk buang air kecil setelahnya. Alasannya karena aktivitas seksual dapat mendorong bakteri masuk lebih dalam ke uretra (baik pada pria maupun wanita). Buang air kecil setelah berhubungan dapat mengeluarkan bakteri dari saluran kencing sehingga tak ada kesempatan bagi kuman untuk tetap tinggal dan menyebabkan infeksi.

Nah supaya bisa buang air kecil secara rutin, maka Anda perlu melakukan saran no.1 tadi, dan segeralah pergi ke kamar mandi, begitu ‘panggilan alam’ ini datang.

3. Minum antibiotik

Antibiotik memiliki kemampuan membunuh bakteri penyebab infeksi. Karenanya, bila Anda merasakan gejala yang disebutkan di awal tadi, segera periksakan diri ke dokter. Biarkan dokter yang mendiagnosis apakah penyebab gejala tersebut benar karena infeksi saluran kencing, ataukah karena faktor lain seperti penyakit menular seksual, infeksi vagina, atau gangguan lainnya. Begitu sudah terdeteksi penyebabnya, maka pengobatan yang tepat dapat dilakukan.

Anda disarankan segera menemui dokter kalau gejala tadi dialami lebih dari 2 hari, atau bila bertambah parah. Hal ini menandakan kalau Anda butuh antibiotik untuk mengobati infeksi kandung kemih. Mereka yang usianya matang, hamil, atau menderita penyakit serius tertentu seperti diabetes, juga harus segera memeriksakan diri ke dokter kalau mengalami ketidaknyamanan saat buang air kecil.

Soal berapa lama perawatannya, semua itu tergantung dari jenis obat yang diresepkan dan kesehatan pasien secara keseluruhan. Penting bagi pasien untuk menghabiskan semua antibiotiknya bahkan ketika gejalanya sudah hilang. Ini untuk memastikan agar bakteri berbahaya benar-benar lenyap dari tubuh.

Ketahui juga: Antibiotik untuk Infeksi Saluran Kemih Paling Ampuh

4. Konsumsi obat pereda rasa sakit bila perlu

Jika infeksinya cukup parah, maka itu bisa menimbulkan rasa sakit di area panggul bahkan saat penderitanya tidak sedang buang air kecil. Walau infeksinya bisa diatasi dengan antibiotik, namun butuh waktu 1-2 hari bagi obat agar bekerja.

Jadi untuk meredakan kram perut, sakit punggung, atau ketidaknyamanan lainnya yang dirasakan, Anda dapat mengonsumsi obat pereda rasa sakit. Anda dapat membeli painkiller seperti acetaminophen (parasetamol), ataupun ibuprofen di apotek. Namun harus memperhatikan aturan pakainya.

5. Gunakan kompres hangat

Meletakkan kompres hangat di atas perut atau punggung juga bisa meredakan nyeri yang ditimbulkan infeksi kandung kemih.  Kompres hangat akan merelaksasi otot-otot yang tegang serta melancarkan aliran darah.

6. Hindari mengenakan pakaian ketat

Bakteri suka sekali tinggal di lingkungan yang hangat dan lembab. Untuk mencegahnya berkembang biak lebih lagi, hindari mengenakan pakaian ketat khususnya di area organ keintiman, apakah itu celana dalam atau jeans misalnya. Sebaliknya, kenakan celana longgar berbahan katun yang sifatnya breathable, atau rok agar sirkulasi udara meningkat.

7. Cobalah jus cranberry

Cara mengobati infeksi kandung kemih yang terakhir adalah dengan mengonsumsi cranberry. Menurut hasil riset, jus atau pil cranberry bisa menyembuhkan perempuan yang sering mengalami infeksi kandung kemih.

Kita sudah menyimak cara mengobati infeksi kandung kemih, sekarang saatnya mencari tahu bagaimana cara mencegahnya. Berikut adalah perubahan gaya hidup yang mesti dilakukan untuk mencegah infeksi kandung kemih:

  • Minum 6-8 gelas air per hari.
  • Langsung buang air kecil begitu merasa kebelet.
  • Mandi menggunakan shower atau gayung ketimbang berendam dalam bak.
  • Mengenakan celana dalam berbahan katun, dan rutin menggantinya setiap hari.
  • Buang air kecil sebelum dan sesudah berhubungan intim.
  • Menghindari penggunaan diafragma atau spermisida, sebaliknya gunakan alat kontrol kehamilan lainnya.
  • Bagi pria: gunakan kondom yang tidak mengandung spermisida.
  • Bagi wanita: usai buang air, selalu basuh dari arah depan ke belakang, dan hindari menggunakan produk/ sabun untuk kewanitaan.

Dokter mungkin juga akan merekomendasikan perawatan untuk mencegah kambuhnya infeksi kandung kemih, misalnya dengan minum antibiotik dosis rendah setiap harinya.

Mengobati infeksi kandung kemih dengan obat saja tidak cukup. Penanganan paripurna harus melibatkan gaya hidup dan pola makan sehari-hari.


6 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Urinary Tract Infection (UTI) Treatments & Home Remedies. WebMD. (https://www.webmd.com/a-to-z-guides/understanding-urinary-tract-infections-treatment#1)
Signs You Have Bladder Infection: Symptoms, Diagnosis, & Treatment. WebMD. (https://www.webmd.com/a-to-z-guides/understanding-bladder-infections-diagnosis-and-treatment#1)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app