Anak Cacingan

Dipublish tanggal: Feb 15, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mar 18, 2019 Waktu baca: 1 menit
Anak Cacingan

Kecacingan termasuk dalam 11 dari 20 jenis penyakit terabaikan atau Neglected Tropical Disease (NTD) yang terdapat di Indonesia, selain Filariasis, Schistosomiasis, Dengue Haemorrhagic Fever (DHF), Rabies, Frambusia, Lepra, Japanese B. Encephalitis, Cysticercosis, Fasciolopsis, dan Anthrax. Spesies utama yang menginfeksi manusia adalah cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichiura) dan cacing tambang (Necator americanus dan Ancylostoma duodenale).

Enterobiasis, pinworm atau yang lebih umum disebut dengan infeksi cacing kremi atau cacingan, adalah infeksi pada usus besar dan anus oleh cacing kecil putih. Penyakit ini sangat umum mengenai anak-anak. Gejalanya ialah gatal-gatal disekitar anus atau vagina dan sering terjadi pada malam hari serta anak tidak selera makan.

Pada saat penderitanya tidur, cacing betina berpindah ke bagian kulit anus dan melepaskan telur-telurnya disana, inilah yang menyebabkan anus sering terasa gatal dan iritasi. Biasanya, anak akan menggaruk-garuk anusnya, kemudian telur-telur cacing tersebut akan ‘terperangkap’ dibawah kuku anak dan menempel pada apa yang setelah itu dipegangnya, misalnya, mainan atau seprai. Telur-telur itu dapat bertahan hidup hingga dua minggu.

Cacing ini dapat pula menular ke orang lain, misalnya, dari tangan anak ke tangan Anda, telur cacing dapat tertelan jika Anda makan tanpa mencuci tangan hingga bersih terlebih dahulu. Jika sudah masuk ke dalam tubuh, artinya Anda juga sudah terinfeksi.

Berikut cara mencegah infeksi cacing tersebut :

  • Selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum makan.
  • Mencuci tangan setelah memegang (mengganti) mainan anak, seprai, pakaian dalam dan popok.
  • Rajin membersihkan (termasuk menggunting) kuku dan tidak menggigiti kuku.
  • Ganti pakaian dalam setiap hari.
  • Jangan menggaruk anus.
  • BAB di jamban
  • Tidak jajan sembarangan
  • Menjaga sanitasi konsumsi air dirumah dengan baik

WHO merekomendasikan obat cacing anthelminthic, yaitu albendazole (400 mg) dan mebendazole (500 mg), yang efektif, murah, dan mudah diberikan oleh tenaga non-medis, misalnya guru di sekolah


13 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app