Penyebab Jantung Berdebar Sesudah Minum Kopi

Dipublish tanggal: Jul 5, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Penyebab Jantung Berdebar Sesudah Minum Kopi

Apakah anda pernah mengalami jantung berdebar sesudah minum kopi? Berdasarkan definisi yang disampaikan oleh National Institute of Health diketahui bahwa jantung yang berdebar atau palpitasi jantung merupakan sensasi detak jantung yang terjadi lebih cepat dari biasanya. 

Saat kondisi tersebut terjadi maka jantung memompa darah serta hanya mengalami kondisi ketidakteraturan sesaat. Tetapi ternyata salah satu penyebab kondisi tersebut adalah dari mengkonsumsi kopi.

Kenapa Jantung Berdebar Sesudah Minum Kopi?

Sudah banyak masyarakat yang tahu bahwa kopi mengandung kafein yang tak lain adalah stimulan alami untuk tubuh. Ketika anda minum kafein maka sistem saraf pusat dirangsang sehingga menyebabkan gejala misalnya peningkatan kewaspadaan, gugup, sakit kepala, pusing dan jantung berdebar-debar.

Masing-masing orang ternyata akan memberikan reaksi yang berbeda terhadap kafein. Bahkan ada beberapa orang yang tidak mengalami gejala sama sekali sesudah mengkonsumsi kafein. 

Namun tak sedikit juga yang mengalami efek samping sesudah mengkonsumsi kafein. Kondisi masing-masing orang tersebut tergantung dari jumlah kafein yang dikonsumsi dan seberapa sering.

Bila anda tidak terbiasa mengkonsumsi kopi maka bisa sesudah minum kopi, anda bisa mengalami palpitasi jantung. Atau bisa juga tubuh anda memang lebih sensitif pada kafein sehingga menyebabkan munculnya reaksi jantung berdebar sesudah minum kopi. 

Palpitasi jantung yang muncul sesudah mengkonsumsi kopi disebabkan oleh adanya rangsangan sistem saraf pusat oleh kafein. American Heart Association menyatakan bahwa meskipun jantung anda mempunyai ritme yang teratur tetapi rangsangan saraf dapat mengubah ritem jantung tersebut.

Berapakah Jumlah Kopi yang Aman Dikonsumsi?

Meskipun kefain bisa memicu jantung anda berdetak lebih cepat, namun sebetulnya kondisi ini tidak begitu membahayakan. Setidaknya dengan mengkonsumsi 80 cangkir kopi per hari maka dosis tersebut mengandung kafein yang bisa mematikan. 

Hal tersebut berarti bahwa saat anda mengkonsumsi kopi dengan takaran secukupnya tentu kopi tersebut tidak akan membahayakan kesehatan anda meskipun sempat menimbulkan palpitasi jantung.

Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Dr. Arthur Klatsky sebagai ahli jantung dari Amerika Serikat diketahui bahwa dengan minuman satu hingga tiga cangkir kopi per hari maka terdapat efek pencegahan terhadap beberapa jenis penyakit. 

Hasil penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa kopi tidak mempunyai perlindungan bagi jantung namun juga tidak memberikan efek yang berbahaya.

Berkaitan dengan efek samping minum kopi bagi kesehatan, dilakukanlah sebuah studi oleh organisasi di Amerika pada 130.054 orang dewasa. Dimana studi tersebut dilakukan untuk mengetahui efek samping minum kopi serta kemungkinan mengalami detak jantung yang tidak beraturan. 

Dari hasil tersebut ditemukan bahwa orang yang minum kopi sebanyak empat gelas atau lebih setiap hari maka mempunyai peluang sebesar 18% lebih tinggi mengalami detak jantung tidak teratur dibandingkan dengan orang yang sama sekali tidak minum kopi.

Kopi mengandung efek stimulan yang bisa menyebabkan anda susah tidur serta mengganggu perut yang bisa berpengaruh pada kesehatan anda. Bagi anda yang memiliki masalah dengan jantung maka segera konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui jumlah kopi yang aman untuk anda konsumsi.

Apa Saja Keuntungan Minum Kopi ?

Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Harvard School of Public Health diketahui bahwa kopi tidak hanya bisa memberikan efek stimulan bagi jantung maupun tubuh. 

Tetapi kopi bisa memberikan berbagai manfaat. Adapun manfaat mengkonsumsi kopi antara lain dapat menurunkan risiko diabetes, batu empedu dan kanker usus. Kopi juga memberikan perlindungan pada penyakit hati serta penyakit pankreas. 


16 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Bitar, Abbas & Mastouri, Ronald & Kreutz, Rolf. (2015). Caffeine Consumption and Heart Rate and Blood Pressure Response to Regadenoson. PloS one. 10. 10.1371/journal.pone.0130487.. ResearchGate. (Accessed via: https://www.researchgate.net/publication/279446291_Caffeine_Consumption_and_Heart_Rate_and_Blood_Pressure_Response_to_Regadenoson)
Klatsky, Arthur & Hasan, Amatul & Armstrong, Mary & Udaltsova, Natalia & Morton, Cynthia. (2011). Coffee, Caffeine, and Risk of Hospitalization for Arrhythmias. The Permanente journal. 15. 19-25. 10.7812/TPP/11-020.. ResearchGate. (Accessed via: https://www.researchgate.net/publication/51775059_Coffee_Caffeine_and_Risk_of_Hospitalization_for_Arrhythmias)
Turnbull, Duncan & Rodricks, Joseph & Mariano, Gregory & Chowdhury, Farah. (2017). Caffeine and cardiovascular health. Regulatory Toxicology and Pharmacology. 89. 10.1016/j.yrtph.2017.07.025.. ResearchGate. (Accessed via: https://www.researchgate.net/publication/318712868_Caffeine_and_cardiovascular_health)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app