HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Fimosis - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 28, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Fimosis adalah suatu kondisi ketidak dapatan kulit menarik kulit yang menutupi kepala (glandula) penis, yaitu kulit terluar atau prepuce. 

Fimosis biasanya ditandai dengan adanya semacam lingkaran yang ketat atau semacam “karet gelang” pada kulit terluar ujung penis yang mempersulit pemotongan kulit tersebut secara keseluruhan. Bentuk dari fimosis ada dua, fisiologis dan patologis. 

Fimosis terjadi pada 1% anak laku-laki berumur 12 hingga 13 tahun. Fimosis fisiologis adalah anak-anak laki-laki yang terlahir dengan kulit terluar penis yang ketat dan keketatan itu akan hilang dengan sendirinya. 

Fimosis ini termasuk normal pada anak-anak atau balita yang belum disunat dan biasanya kondisi ini akan hilang pada umur lima hingga 7 tahun, dan bisa mungkin lebih. Fimosis patologis adalah fimosis yang terjadi akibat luka, infeksi atau inflamasi

Proses sunat yang terlalu dipaksakan dapat menyebabkan pendarahan, timbul luka dan trauma psikologis pada anak maupun orang dewasa. Jika terjadi penggelembungan pada kulit terluar penis pada saat buang air kecil, kesulitan dalam buang air kecil atau infeksi, hal ini memerlukan penanganan dokter.

Penyebab penyakit Fimosis

  • Terdapat bekas luka. Infeksi dapat menimbulkan bekas luka pada kulit terluar penis, dan menyebabkan kulit tersebut menjadi tidak elastis. Kulit yang keras menyebabkan kesulitan dalam penarikan dan pemotongan.
  • Penarikan dan peregangan. Jangan menggerakkan kulit terluar penis secara paksa. Penarikan atau peregangan dapat menyebabkan sobekan kecil dan peradangan yang memicu terjadinya fimosis.
  • Penambahan umur. Hal yang sama terjadi pada kulit wajah, timbul kerutan dan ketidakelastisan, juga terjadi pada kulit terluar penis. Seseorang akan mudah mengalami fimosis jika jarang mengalami ereksi.
  • Kondisi medis. Jika seseorang memiliki diabetes, seseorang akan cenderung mengalami balanitis, yaitu infeksi pada ujung penis. Hal ini perlu penanganan dokter.

Gejala dan penanganan penyakit Fimosis

Fimosis tidak menjadi masalah kecuali menyebabkan kemerahan, rasa sakit atau pembengkakan. Jika anak mengalami rasa sakit dan peradangan, kemungkinan anak tersebut mengalami balanitis

Ada kemungkinan pengeluaran cairan kental dari atau pada kulit terluar penis. Jika cairan ini ada pada penis dan kulit luar penis, hal ini disebut balanoposthitis. Segera periksakan ke dokter apabila anak mengalami hal ini untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

Dalam penanganan balinitis, biasanya diperlukan kebersihan yang baik, penggunaan krim atau salep, dan penghindaran dari zat-zat yang  dapat mengiritasi penis. Hal tersebut juga berlaku untuk balanoposthitis, penjagaan kebersihan dengan mencuci penis dengan air dan sabun yang lembut atau moisturiser.

Urin juga dapat mengiritasi penis jika seseorang suka menahan kencing saat air kencing sudah mencapai ujung penis, sehingga jika memungkinkan, kulit ujung penis perlu diambil sehingga ujung penis bisa dicuci. 

Jika balanoposthitis disebabkan infeksi bakteri atau jamur, penggunaan antibiotik atau krim antijamur dapat diaplikasikan. Pada orang dewasa, fimosis juga dihubungkan dengan infeksi menular seksual, tetapi juga mungkin terjadi karena kondisi kulit tertentu, seperti:

  • Lichen planus, yaitu rasa gatal yang tidak bersifat infeksius yang dapat terjadi di banyak bagian tubuh.
  • Eksim, yaitu kondisi jangka panjang pada kulit yang menyebabkan kulit terasa gatal, timbul kemerahan, kering dan pecah-pecah.
  • Lichen sclerosus, yaitu bekas luka pada kulit terluar penis dan terkadang pada ujung penis yang disebabkan iritasi akibat buang air kecil yang mudah terjadi pada anak-anak dan pria.
  • Psoriasis, yaitu kondisi kulit yang menyebabkan kemerahan, pelapisan, lapisan kering kulit tertutupi oleh sisik berwarna keperakan.

Perbandingan Parafimosis dengan Fimosis

Kondisi parafimosis dapat disebabkan karena saat penarikan kulit ujung penis, kulit ujung penis tidak dapat dikembalikan ke posisi semula. Kondisi ini memerlukan perhatian medis darurat. Salah satu komplikasi parafimosis adalah berkurangnya peredaran darah di ujung penis. 

Penanganan parafimosis mirip dengan fimosis, seperti pemberian pelumas pada penis dan kulit terluar penis mungkin dapat mengembalikan penis ke posisi semula. 

Sebelum melakukan hal ini sendiri di rumah, tanyakan kepada dokter, karena dokter akan memberi rekomendasi produk atau tipe salep atau losion yang aman. Jika parafimosis terjadi selama beberapa jam, atau terdapat rasa nyeri, hal ini memerlukan evaluasi medis secara segera. 

Sunat sebagian atau penuh dapat mengurangi kemungkinan penarikan kulit terluar penis. Tanyakan pada dokter tentang kelebihan dan kekurangan sunat, karena salah satu kelebihan sunat adalah seseorang dapat terhindar dari risiko HIV dan infeksi lainnya.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Daniel Murrell, M.D., Phimosis (https://www.medicalnewstoday.com/articles/319993.php), 12 November 2017.
Ryan P Terlecki, Phimosis (https://emedicine.medscape.com/article/442617-overview), 15 December 2018.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app