6 Masalah Pencernaan Akibat Merokok

Dipublish tanggal: Mei 25, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
6 Masalah Pencernaan Akibat Merokok

Mengalami permasalahan pada bagian pencernaan memang menjadi hal yang dapat mengganggu segala aktivitas yang Ada lakukan. Masalah pencernaan tidak hanya dikarenakan dari pola makan yang tidak Anda lakukan dengan baik saja. 

Akan tetapi permasalahan pencernaan juga bisa disebabkan karena kebiasaan merokok Anda. Untuk itu, merokok tidak hanya menyerang pada bagian jantung dan paru-paru saja, karena bagian pencernaan pun juga terganggu akibat asap rokok.

Berikut ini 7 masalah pencernaan yang bisa menyiksa Anda apabila kebiasaan merokok masih Anda lakukan, diantaranya:

1. Serangan kanker pada sistem pencernaan

Kebiasaan merokok dapat menumbuhkan sel kanker yang ada di dalam tubuh, khususnya pada bagian sistem pencernaan. Meskipun gangguan pada bagian sistem pencernaan masih bisa disembuhkan dan akan menghilang sendirinya, namun hal ini haruslah Anda perhatikan dengan baik. 

Sel kanker tidak akan berkembang jika Anda menghentikan kebiasaan merokok Anda.

2. Lambung akan mengalami gangguan rasa nyeri yang semakin parah

Asap rokok yang semakin sering dihirup bisa menimbulkan luka pada bagian lambung maupun pada bagian usus kecil. Apabila perokok aktif menderita penyakit lambung, maka akan merasakan rasa nyeri. 

Cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan rasa sakit akibat luka pada lambung yaitu dengan menghentikan kebiasaan merokok.

Melalui asap rokok inilah yang dapat menyebabkan aliran darah pada dinding usus maupun lambung menjadi menurun. Apabila hal ini dibiarkan secara terus menerus, maka dapat menimbulkan peradangan maupun luka. 

Kebiasaan merokok pun juga bisa meningkatkan bakteri Helicobacter pylori (H. pylori) yang semakin banyak.

3. Gangguan asam lambung, yang menimbulkan sensasi perih

Rasa perih maupun dada yang panas dapat disebabkan karena adanya gangguan pada bagian asam lambung. Semakin sering Anda menghisap asap rokok, semakin berpeluang mendapat serangan gangguan asma lambung. Rasa sakit tersebut disebabkan karena asam lambung naik menuju bagian esofagus.

4. Batu empedu yang mulai terbentuk

Batu empedu bisa menyerang bagi siapa pun yang aktif dalam merokok. Sedangkan untuk batu empedu dapat terbentuk karena adanya cairan empedu yang berubah menjadi mengeras, dan hal inilah yang menjadikan empedu berubah menjadi batu. 

Setiap orang akan memiliki ukuran batu empedu yang tidaklah sama.

5. Adanya gangguan pada bagian hati

Hati memiliki fungsi sebagai pemisah zat maupun penyaring darah yang telah di butuhkan oleh tubuh, termasuk racun. Kemampuan hati dalam menyaring racun yang ada di dalam darah akan menurun apabila Anda sering merokok. 

Semakin sering Anda merokok, maka akan semakin fungsi hati menjadi menurun. Hal ini dikarenakan rokok menyimpan banyak racun yang ada sangat membahayakan kesehatan tubuh.

6. Radang pankreas yang sedang mengintai perokok aktif

Perokok aktif yang tidak bisa menghindari kebiasaan merokok bisa menimbulkan penyakit radang pankreas. Sedangkan pankreas merupakan organ yang ada di bagian belakang perut maupun berada di dekat usus 12 jari. 

Bagian organ tubuh ini memiliki fungsi mengatur kadar gula maupun metabolisme yang ada di beberapa zat gizi.

Kebiasaan merokok yang tidak bisa dihindarkan dapat memperburuk kondisi kesehatan tubuh. Para perokok aktif memang tahu ancaman bahaya akibat dari merokok. 

Namun karena efek dari nikotin yang menimbulkan kecanduan inilah yang dapat membuat perokok aktif menjadi merasa lebih sulit untuk menghentikan rokok. Namun ingatlah, bahwa semakin sering Anda merokok, semakin banyak pula racun yang menumpuk dalam tubuh.


18 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Sloots CEJ, et al. (2005). Stimulation of defecation: Effects of coffee use and nicotine on rectal tone and visceral sensitivity. DOI: (https://doi.org/10.1080/00365520510015872)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app