GRACIA BELINDA
Ditulis oleh
GRACIA BELINDA
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Tak Mau Cabut Gigi Geraham Bungsu walau Impaksi? Pahami Dulu Risikonya

Dipublish tanggal: Sep 8, 2020 Update terakhir: Des 30, 2021 Waktu baca: 5 menit
Tak Mau Cabut Gigi Geraham Bungsu walau Impaksi? Pahami Dulu Risikonya

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Gigi bungsu adalah gigi geraham terakhir yang umumnya baru akan tumbuh saat usia sekitar 17-21 tahun. Gigi ini terletak di area paling belakang;
  • Gigi bungsu (wisdom teeth) terkadang menyebabkan rasa nyeri dan pembengkakan sehingga dibutuhkan tindakan operasi cabut gigi geraham bungsu;
  • Penyebab utama masalah gigi geraham bungsu adalah tak ada ruang yang cukup untuk gigi bertumbuh sehingga gigi mencari celah kosong ke arah lain;
  • Pembiaran impaksi gigi geraham bungsu tak hanya berpotensi menyebabkan masalah kesehatan gigi dan mulut, tetapi juga berisiko meningkatkan penyakit jantung;
  • Temukan paket cabut gigi geraham bungsu dan perawatan gigi lainnya di HDMallBooking dan dapatkan harga spesial sekarang juga!

Cabut gigi geraham bungsu memang terdengar mengerikan. Membayangkan rasa sakit dan segala macam prosedur yang bakal dijalani sudah cukup untuk membuat kita mengurungkan niat memeriksakan diri ke dokter gigi. 

Persoalannya, gigi geraham bungsu yang bermasalah membutuhkan penanganan yang tepat. Catatan lainnya, kita tidak mungkin tahu tindakan apa yang harus diambil jika tidak memeriksakan diri ke dokter gigi.

Ngomong-ngomong soal gigi bungsu, gigi ini merupakan geraham terakhir yang baru akan tumbuh di kisaran usia 17-21 tahun. Bila diperhatikan, gigi bungsu berada di bagian paling belakang struktur gigi. 

Gigi bungsu acap menimbulkan ketidaknyamanan dalam proses pertumbuhannya. Pertumbuhan gigi yang tidak tepat, seperti bertumbuh ke arah samping atau tidak teratur, dapat menimbulkan rasa sakit yang disebut dengan impaksi gigi bungsu. Oleh karena itu, sejumlah kondisi mengharuskan seseorang melakukan operasi atau cabut gigi geraham bungsu.

Prosedur pencabutan gigi bungsu berbeda jika dibandingkan dengan teknik pencabutan gigi biasa karena cukup rumit sehingga membutuhkan teknik yang berbeda. Nah, pertanyaannya: Kapan, sih, kita harus menjalani pencabutan gigi bungsu? Adakah gejala-gejala tertentu yang menandakan bahwa sekaranglah waktunya yang tepat untuk mencabut gigi bungsu?

Baca juga: Fungsi, Prosedur, & Efek Samping Cabut Gigi

Tanda harus cabut gigi geraham bungsu

Tidak semua orang harus menjalani tindakan cabut gigi geraham bungsu. Jika gigi tersebut tumbuh normal dan tidak mengganggu gigi lainnya, ya, berarti tidak ada masalah. Sebaliknya, jika masalah gigi bungsu--terutama impaksi--muncul, penanganan dan perawatan dibutuhkan.

Akan tetapi, tentu saja keputusan ini diambil setelah berkonsultasi dengan dokter dan menjalani pemeriksaan. Bagaimanapun, kita harus mengetahui kondisi gigi tersebut dengan pasti untuk dapat mengambil tindakan yang tepat. 

Impaksi gigi bungsu umumnya disebabkan oleh ruang pertumbuhan gigi bungsu di bagian belakang rongga mulut tidak cukup. Akibatnya, gigi mencari celah lain untuk bertumbuh sehingga gigi tidak bertumbuh dengan teratur. Ada yang bertumbuh ke arah depan, belakang, samping, atau hanya bertumbuh setengah gigi.

Beberapa tanda yang dialami oleh penderita impaksi dan membutuhkan cabut gigi geraham bungsu adalah:

  • Rasa nyeri pada gigi ataupun gusi di sekitar gigi bungsu;
  • Pembengkakan akibat pertumbuhan gigi;
  • Infeksi atau penyakit gusi; 
  • Gigi bungsu tumbuh ke samping dan mengganggu gigi sebelahnya;
  • Kerusakan gigi maupun tulang di sekitar gigi bungsu;
  • Gigi bungsu berlubang, membusuk, dan menyebabkan bau mulut.

Mengapa gigi geraham bungsu yang bermasalah harus dicabut?

Jika Anda mengalami sebagian atau seluruh gejala impaksi gigi bungsu di atas, dokter akan menyarankan untuk melakukan tindakan cabut gigi geraham bungsu. Selain menghilangkan rasa nyeri serta ketidaknyamanan di mulut, operasi ini dapat menekan risiko munculnya masalah gigi lainnya, seperti tekanan berlebih pada gigi, infeksi, iritasi, dan peradangan.

Membiarkan impaksi gigi geraham bungsu berpotensi menimbulkan karies gigi. Secara sederhanya, karies gigi adalah masalah jaringan gigi yang menyebabkan timbulnya kerusakan jaringan pada permukaan gigi yang kemudian menjalar ke pulpa atau bagian tengah gigi. Jika tak ditangani, kondisi ini dapat menimbulkan lubang pada gigi.

Impaksi gigi geraham bungsu dapat menyebabkan karies gigi karena gigi bungsu (molar ketiga) tumbuh miring ke arah molar kedua. Pertumbuhan seperti ini membuat makanan yang  masuk sering terselip. Area demikian sulit untuk dibersihkan. Akibatnya dapat ditebak. Penumpukan sisa makanan menimbulkan bakteri yang merusak jaringan gigi. Kalau tak segera ditangani, kondisi ini bakal bermuara pada karies gigi.

Tak cuma itu. Impaksi juga berpotensi menimbulkan pembengkakan pada gusi, rasa sakit, dan bau mulut. Dalam kasus yang lebih parah, infeksi bisa muncul dan mengakibatkan trismus (keterbatasan pergerakan rahang), kerusakan dan sakit pada gigi sebelahnya, kerusakan struktur gigi, hingga terbentuknya kista.

Jangan sekali-kali meremehkan masalah pada gigi. Kondisi gigi dan mulut yang tak baik bisa berpengaruh pada kesehatan fisik, seperti meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. 

Lagi pula, jika tak segera dibereskan, masalah pada gigi akan membuat Anda memerlukan pengobatan dan perawatan gigi yang lebih kompleks. Ambil contoh pemakaian behel untuk merapikan gigi yang terdampak pergeseran akibat pertumbuhan gigi bungsu yang tidak sempurna.

Proses pencabutan gigi geraham bungsu 

Pemeriksaan gigi secara menyeluruh wajib hukumnya sebelum memutuskan untuk mencabut gigi bungsu atau tidak. Jika tindakan harus dilakukan, Anda tak perlu cemas dengan rasa sakitnya. Dokter akan memberikan anestesi terlebih dulu. 

Umumnya, dokter akan menyarankan penggunaan obat bius lokal untuk menghasilkan rasa kebas di area gigi bungsu. Tujuannya, ya, membuat pasien tidak merasa sakit selama tindakan pencabutan gigi.

Setelah dibius, proses cabut gigi geraham bungsu akan dimulai dengan menyayat bagian gusi untuk memudahkan pencabutan. Dokter gigi bisa saja mengangkat sebagian tulang rahang gigi (tulang alveolar) yang selama ini mungkin menghambat pertumbuhan gigi bungsu.

Pendarahan pasca-operasi sangat mungkin terjadi. Namun, Anda tak perlu khawatir karena pendarahan seperti ini sangat normal. Dokter akan segera membersihkan area pencabutan gigi bungsu dengan menyelipkan kain kasa di area tersebut. Jika memang diperlukan, dokter akan melakukan tindakan penjahitan.

Setelah operasi cabut gigi geraham bungsu selesai dilakukan, Anda bisa langsung pulang ke rumah. Akan tetapi, Anda akan diminta untuk menggigit kain kasa tersebut untuk membantu mengurangi pendarahan pada area bekas gigi bungsu selama sekitar 1 jam.

Pencabutan gigi bungsu tidak bisa dilakukan jika gusi sedang mengalami pembengkakan maupun infeksi disertai demam atau rasa nyeri pada gigi. Untuk itu, konsumsi antibiotik dan obat pereda nyeri bisa dilakukan untuk menghilangkan gejala. Jangan lupa, ikuti betul petunjuk dokter soal konsumsi obat serta perawatan sebelum dan sesudah operasi.

Perawatan pasca-cabut gigi geraham bungsu 

Pencabutan gigi geraham bungsu biasanya menimbulkan pembengkakan, rasa nyeri, dan memar yang terjadi sekitar 1-2 minggu pasca-operasi. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk beristirahat total terlebih dahulu selama satu atau beberapa hari.

Untuk membantu mengurangi rasa nyeri tersebut, dokter mungkin akan meresepkan obat anti-nyeri atau obat antibiotik. Anda juga dapat melakukan langkah-langkah sederhana berikut untuk membantu mengurangi efek pencabutan gigi:

  • Gunakan kompres es batu untuk membantu mengurangi pembengkakan dan rasa nyeri;
  • Konsumsi makanan yang bertekstur halus dan mudah dikunyah, seperti bubur;
  • Ganti kain kasa secara berkala, terutama jika sudah terlalu basah dan menimbulkan rasa tidak nyaman;
  • Cukupi kebutuhan air putih serta hindari minuman beralkohol, bersoda, dan kafein;
  • Tidak perlu menyikat gigi atau berkumur dengan obat untuk 24 jam pertama;
  • Tidak merokok dan tidak minum menggunakan sedotan karena dapat membuka luka.

 Baca juga: Cara Mengobati Sakit Gigi Akibat Gigi Bungsu

Jika Anda mengalami gejala-gejala impaksi gigi geraham bungsu, segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut. Semakin cepat kondisi gigi bungsu Anda diketahui, semakin efektif tindakan yang diambil. 


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Healthline. Identifying and Treating Impacted Teeth. (https://www.healthline.com/health/dental-and-oral-health/impacted-teeth#complications)
Absolutedental. What Happens When Wisdom Teeth Are Not Removed. (https://www.absolutedental.com/blog/what-happens-when-wisdom-teeth-are-not-removed/)
NHS. Recovery Wisdom Teeth Removal. (https://www.nhs.uk/conditions/wisdom-tooth-removal/recovery/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app