GRACIA BELINDA
Ditulis oleh
GRACIA BELINDA
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Jangan Abaikan Otomikosis, si Infeksi Jamur pada Telinga

Dipublish tanggal: Des 7, 2020 Update terakhir: Des 21, 2020 Waktu baca: 3 menit
Jangan Abaikan Otomikosis, si Infeksi Jamur pada Telinga

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Otomikosis adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur spergillus dan candida. Jamur tersebut menyerang salah satu atau kedua bagian luar telinga;
  • Otomikosis biasanya diidap oleh orang yang tinggal di area tropis atau hangat. Mereka yang sering berenang pun rentan terserang penyakit ini;
  • Penderita diabetes, pengidap penyakit kulit kronis, dan orang-orang yang memiliki sistem imun lemah, mengalami trauma atau cedera pada telinga dikategorikan sebagai orang berisiko tinggi terserang otomikosis;
  • Salah satu gejala otomikosis yang paling umum adalah keluarnya cairan dari telinga. Cairan ini bisa berwarna putih, kuning, hitam, abu-abu, atau hijau;
  • Penggunaan obat tetes telinga, obat oral, ataupun obat topikal bisa dilakukan untuk mengatasi otomikosis;
  • Klik untuk membeli obat anti-jamur dan obat telinga yang dikirim langsung ke rumah Anda melalui HDmall. *Gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia dan bisa COD.

Otomycosis atau otomikosis adalah infeksi jamur yang terjadi pada salah satu atau kedua bagian luar telinga. Otomikosis umumnya menyerang orang-orang yang tinggal di area tropis karena jamur lebih mudah tumbuh di area ini. 

Penderita diabetes dan penyakit kulit kronis berisiko tinggi terserang otomikosis. Pun dengan demikian dengan mereka yang memiliki sistem imun lemah, pernah atau sedang mengalami trauma dan cedera pada telinga, serta sering berenang. Faktor yang disebut terakhir (sering berenang) berkaitan dengan kontaminasi jamur pada air.

Apa itu otomikosis?

Otomikosis disebabkan oleh infeksi jamur aspergillus dan candida. Dalam beberapa kasus, otomikosis disebabkan oleh infeksi bakteri. Salah satu gejala otomikosis yang paling umum adalah keluarnya cairan dengan warna tak biasa dari telinga. Cairan tersebut bisa berwarna putih, kuning, hitam, abu-abu, atau hijau.

Gejala umum otomikosis lainnya adalah:

  • Nyeri pada telinga;
  • Gatal pada telinga;
  • Peradangan atau bengkak;
  • Kemerahan di telinga luar;
  • Kulit bersisik;
  • Terdengar bunyi dering di telinga;
  • Gangguan pendengaran.

Untuk mengetahui dan menentukan metode pengobatan otomikosis yang tepat, dokter akan bertanya seputar gejala dan penyebab yang dialami, terutama jika terjadi nyeri dan keluarnya cairan telinga. 

Selanjutnya, dokter bakal melakukan pemeriksaan fisik untuk mendiagnosis otomikosis pada telinga, yakni dengan menggunakan otoskop (otoscope) untuk melihat ke bagian dalam telinga, terutama gendang telinga dan saluran telinga. Pemeriksaan mungkin akan dilanjutkan dengan menjalani tes laboratorium dengan menggunakan cairan yang keluar atau menumpuk.

Baca juga: Telinga Berdenging Saat Hamil, Kenapa Bisa?

Bagaimana cara mengobati otomikosis?

1. Obat tetes telinga

Anda bisa menggunakan obat tetes telinga yang memiliki sifat anti-jamur, termasuk clotrimazole dan fluconazole, untuk mengobati omitokosis. Obat tetes telinga dengan kandungan asam asetat juga bisa digunakan. Dosis pemakaiannya adalah 2 persen dari obat tetes telinga tersebut yang digunakan beberapa kali dalam sehari selama seminggu. 

Menggunakan obat tetes telinga yang mengandung aluminium asetat sebesar 5 persen juga memungkinkan. Jangan lupa untuk selalu mencermati kandungan obat-obatan tersebut.

Baca juga: Krim dan Tablet, Obat Jamur Kulit Ampuh Ini Bisa Ditemukan di Apotek

2. Obat oral

Obat oral atau obat minum juga bisa digunakan untuk mengatasi infeksi jamur aspergillus yang parah. Biasanya dokter akan meresepkan obat oral yang mengandung itraconazole (Sporanox). 

Jika memiliki penyakit hati (liver), Anda sebaiknya tidak mengonsumsi obat anti-jamur oral. Anda bisa menggunakan obat bebas, seperti obat antiinflamasi (NSAID), ibuprofen, atau acetaminophen (Tylenol) untuk meredakan rasa nyeri yang timbul akibat otomikosis.

3. Obat topikal

Penggunaan obat anti-jamur topikal dalam bentuk salep atau krim bisa menjadi alternatif pengobatan otomikosis. Kandungan hidrogen peroksida atau karbamid peroksida dapat dipakai untuk membersihkan telinga. Kandungan tersebut efektif untuk menghilangkan penumpukan kotoran yang mengeras di telinga.

Anda bisa mencegah otomikosis dengan rutin membersihkan telinga secara rutin di dokter THT. Dengan begitu, risiko penumpukan kotoran telinga dapat berkurang. Pembersihan telinga bisa dilakukan dengan alat pembersih tertentu. Hindari membersihkan telinga dengan penyeka kapas (cotton bud). Jika ingin membersihkan dengan cotton bud, sebaiknya hanya dilakukan untuk membersihkan telinga bagian luar.

Baca juga: Cara Membersihkan Telinga Bayi

Adakah cara mencegah otomikosis?

Cara untuk mencegah otomikosis adalah dengan:

  • Mencegah air masuk ke dalam telinga saat berenang dengan menggunakan penutup telinga;
  • Langsung keringkan telinga setelah selesai mandi atau berenang;
  • Hindari penggunaan penyeka kapas (cotton bud) pada bagian dalam telinga;
  • Hindari menggaruk kulit bagian luar dan dalam telinga;
  • Gunakan obat tetes telinga untuk membersihkan kotoran telinga.

Jika Anda sering berenang, bersihkan telinga dengan larutan tetes telinga yang bisa dibuat dengan menggunakan campuran alkohol gosok dan cuka putih dengan perbandingan kadar yang sama. 

Secara umum, otomikosis bukan kondisi berbahaya. Akan tetapi, pengobatan otomikosis perlu dilakukan secara hati-hati, terutama pada penderita diabetes, penderita eksim atau penyakit kulit lainnya, dan orang dengan sistem imun yang lemah. Pencegahan otomikosis bisa dilakukan dengan menjaga telinga agar tetap kering dan menghindari sumber air yang telah terkontaminasi ketika mandi, berenang, dan aktivitas air lainnya.

Baca juga: Manfaat dan Cara Kerja Obat Anti-jamur


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Medicalnewstoday. What to know about otomycosis. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/321910#prevention)​.
Healthline. Otomycosis: What You Need to Know. (https://www.healthline.com/health/otomycosis#prevention)​.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app