Kenali 6 Faktor Penyebab Kerusakan Sel Saraf Parkinson

Dipublish tanggal: Jun 19, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Kenali 6 Faktor Penyebab Kerusakan Sel Saraf Parkinson

Penyakit Parkinson merupakan penyakit yang disebabkan oleh kerusakan sel saraf pada area otak yang disebut dengan substantia nigra. Penyakit ini disebut penyakit Parkinson yang diambil dari nama dokter James Parkinson. 

Penyakit yang menyerang sel saraf ini menyebabkan perubahan pada pergerakan sel saraf.

Ketika bekerja normal maka dopamine yang merupakan zat kimia penting sebagai pembawa pesan dihasilkan oleh sel saraf tersebut.  Dopamin akan membawa pesan untuk komunikasi antara corpus striatum dan substantia nigra pada daerah otak. 

Komunikasi antara dua area otak ini akan mempengaruhi pergerakan saraf. Namun, ketika dopamine yang diproduksi berlebihan maka tubuh dapat kehilangan kendali untuk menggerakkan badan.

Penyebab Timbulnya Penyakit Parkinson

1. Genetik

Meski faktor keturunan belum dapat dipastikan sebagai faktor risiko timbulnya penyakit Parkinson, namun mutasi genetik bisa menjadi penyebab Parkinson. 

Hal ini telah diteliti oleh peneliti yang menemukan bahwa  mutasi genetik bisa menjadi penyebab Parkinson meskipun kasus ini jarang terjadi. Risiko menderita Parkinson yang disebabkan oleh variasi gen ketika tumbuh juga bisa terjadi.

2. Usia

Faktor usia merupakan salah satu faktor yang menyebabkan seseorang rentan menderita penyakit Parkinson. Penyakit ini sendiri memang umumnya menyerang orang berusia lanjut utamanya 60 tahun. Risiko terkena Parkinson akan semakin meningkat ketika seseorang berusia lanjut atau pertengahan.

3. Jenis Kelamin

Meski belum terdapat penjelasan ilmiah mengenai faktor jenis kelamin terhadap penderita Parkinson, namun penyakit ini sendiri memang umumnya lebih banyak menyerang laki-laki dibanding wanita. 

Peneliti juga menemukan bahwa terjadi beberapa perubahan di dalam otak penderita Parkinson hanya saja belum dapat dipastikan penyebab tersebut.

4. Lewy Body dalam Tubuh

Kehadiran jumlah protein yang tidak normal di dalam sel saraf atau disebut Lewy Body menjadi penyebab munculnya Parkinson seperti dikutip dari hasil penelitian Mayo Clinic.

5. Lingkungan

Beberapa paparan racun dari lingkungan seperti karbon disulfide dan karbon monoksida dapat meningkatkan risiko terserang Parkinson. Paparan dari herbisida, pestisida dan polusi industri juga berkontribusi terhadap peningkatan risiko Parkinson. 

Hal ini dikarenakan polusi dan racun bisa memicu oksidasi yang merusak jaringan seperti neuron.

Gejala penyakit Parkinson

Gejala penderita Parkinson sendiri berbeda-beda bagi setiap orang dan tanda awalnya juga tidak akan terlalu ketara. Seseorang umumnya baru menyadari dia terkena Parkinson ketika kondisi tubuh memburuk.

1. Otot kaku

Otot yang mengalami gejala kaku ini dapat menyerang bagian tubuh manapun. Otot yang kaku dapat membuat pergerakan terbatas sehingga timbul rasa sakit.

2. Tremor

Penderita Parkinson dapat mengalami gemetar di bagian tangan dan kaki ataupun jari. Karakteristik utama Parkinson adalah gemetar tak terkendali ketika sedang dalam posisi rileks pada bagian tangan.

3. Gerakan otomatis terganggu

Tubuh memiliki mekanismenya tersendiri untuk melakukan pergerakan otomatis seperti tersenyum, lengan terayun saat berjalan, dan berkedip. Ketika seseorang terserang Parkinson, maka mereka akan mengalami penurunan kemampuan melakukan mekanisme gerak otomatis.

4. Kemampuan menulis menurun

Penderita Parkinson akan mengalami rasa sulit ketika menulis hingga tulisannya berubah dan menjadi semakin kecil.

5. Pergerakan berubah semakin lambat

Kemampuan untuk bergerak dapat mengalami penurunan sehingga anda bergerak akan semakin lambat. Misalnya rasa sulit untuk bangkit dari kursi, maupun langkah kaki yang semakin pendek ketika berjalan. Seiring berjalannya waktu, penderita juga bisa jadi menyeret kakinya saat melangkah.

6. Kemampuan Berbicara Berubah

Penderita dapat mengalami perubahan saat berbicara seperti nada bicara yang terkesan monoton serta berbicara ragu-ragu. Anda juga bisa merasakan bicara terlalu cepat ataupun lembut.


11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Parkinson’s Disease Symptoms & Treatment. Cleveland Clinic. (Accessed via: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/8525-parkinsons-disease-an-overview)
Hellqvist, C., Berterö, C., Dizdar, N., Sund-Levander, M., & Hagell, P. (2020). Self-Management Education for Persons with Parkinson’s Disease and Their Care Partners: A Quasi-Experimental Case-Control Study in Clinical Practice. Parkinson's Disease, 2020, 1-13. https://doi.org/10.1155/2020/6920943. Hindawi. (Accessed via: https://www.hindawi.com/journals/pd/)
The facts about Parkinson’s Disease. Harvard Health. (Accessed via: https://www.health.harvard.edu/diseases-and-conditions/the-facts-about-parkinsons-disease)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app