Jaga Berat Badan Setelah Menopause? Simak 5 Cara Berikut!

Dipublish tanggal: Des 31, 2020 Update terakhir: Sep 2, 2021 Waktu baca: 3 menit
Jaga Berat Badan Setelah Menopause? Simak 5 Cara Berikut!

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Menopause umumnya terjadi pada wanita usia 40-55 tahun. Ini adalah kondisi ketika siklus menstruasi yang dialami wanita telah berakhir secara alami;
  • Gejala menopause ditandai dengan menstruasi tidak teratur, hot flashes, sulit tidur, perubahan mood, hingga perlambatan proses metabolisme tubuh;
  • Tanda tanda menopause pada wanita paruh baya juga seringkali terlihat secara fisik, yaitu dengan meningkatnya berat badan;
  • Menopause akan menurunkan kadar hormon estrogen sehingga berimbas pada ketidakseimbangan hormon lain;
  • Menerapkan pola hidup sehat adalah cara untuk menjaga berat badan ideal, termasuk bagi para wanita yang telah memasuki masa menopause;
  • Klik untuk membeli vitamin dan suplemen serta obat hormon dari rumah Anda melalui HDmall. *Gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia dan bisa COD.

Menopause adalah masa ketika siklus menstruasi yang dialami wanita berakhir secara alami. Wanita disebut mengalami menopause tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan terakhir ketika berusia di atas 40 tahun.

Gejala menopause umumnya ditandai dengan beberapa perubahan pada tubuh seperti menstruasi tidak teratur, hot flashes, sulit tidur, perubahan mood, hingga perlambatan proses metabolisme tubuh. Kondisi ini seringkali disertai dengan pertambahan berat badan yang cukup drastis. 

Iklan dari HonestDocs
Meso Slimming Treatment di Reface Clinic

Meso Slimming merupakan teknik non-bedah kosmetik dimana mikroskopis kecil dari obat-obatan kelas medis, vitamin, mineral dan asam amino disuntikkan ke dalam lapisan kulit. Penyuntikan dilakukan pada bagian atas dan tengah untuk mengatasi berbagai jenis masalah penumpukan lemak. Suntikan akan diberikan ke dalam mesoderm, yaitu lapisan lemak dan jaringan di bawah kulit. Befungsi untuk menghilangkan lemak tubuh yang tidak diinginkan dan selulit.

Mengapa menopause memengaruhi berat badan?

Perubahan hormon adalah jawaban mengapa berat badan wanita menopause cenderung meningkat. Kondisi ini membuat kadar hormon estrogen dalam tubuh berkurang sehingga memengaruhi keseimbangan hormon leptin dan ghrelin yang berperan mengatur rasa lapar. 

Perubahan tersebut membuat nafsu makan meningkat. Dari situ, muncul risiko peningkatan berat badan. Tubuh wanita yang mengalami kondisi demikian biasanya terlihat lebih gemuk, terutama di bagian sekitar perut jika dibandingkan pada area pinggul ataupun paha.

Meski demikian, peningkatan berat badan bukan melulu tentang menopause. Gaya hidup tidak sehat seperti kurang aktif bergerak, mengonsumsi makanan dengan sembarangan, serta kurang tidur juga bisa memicu peningkatan berat badan.

Baca juga: Cara Sehat Menghilangkan Lemak Perut Bagian Atas

5 Cara menjaga berat badan ideal setelah menopause

Penting bagi wanita premenopause dan menopause untuk menerapkan pola hidup sehat. Tidak perlu menjalani diet sehat yang ekstrem, tetapi perlu diIngat bahwa setiap orang--pada usia berapa pun--membutuhkan gizi seimbang dan harus menyesuaikan dengan kondisi fisik. 

Karena itu, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Jangan lupa bahwa menjaga berat badan ideal dapat membantu menurunkan risiko penyakit di masa tua. Ini 5 cara menjaga berat badan ideal setelah mengalami gejala menopause:

Iklan dari HonestDocs
Meso Slimming Treatment di Reface Clinic

Meso Slimming merupakan teknik non-bedah kosmetik dimana mikroskopis kecil dari obat-obatan kelas medis, vitamin, mineral dan asam amino disuntikkan ke dalam lapisan kulit. Penyuntikan dilakukan pada bagian atas dan tengah untuk mengatasi berbagai jenis masalah penumpukan lemak. Suntikan akan diberikan ke dalam mesoderm, yaitu lapisan lemak dan jaringan di bawah kulit. Befungsi untuk menghilangkan lemak tubuh yang tidak diinginkan dan selulit.

1. Mengatur pola makan sehat

Diet sehat bukan tidak makan sama sekali, tetapi memastikan asupan makanan sesuai dengan kondisi tubuh. Artinya, jumlah makanan yang masuk harus memiliki kandungan nutrisi yang pas dengan aktivitas harian, usia, dan catatan medis.

Mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat tinggi dan meningkatkan makanan berserat bisa menjadi pilihan. Catatannya, pola makan sehat ini diterapkan dalam jangka panjang. Sebab, tujuan memiliki berat badan ideal bukan tentang penampilan fisik, tetapi memastikan tubuh tetap sehat pada usia berapa pun.

Baca juga: Jenis Makanan Tinggi Serat yang Baik Dikonsumsi Rutin

2. Lakukan olahraga dan aktivitas fisik

Meski usia bertambah, aktivitas fisik dan olahraga tetap harus dilakukan. Terlebih, massa otot cenderung berkurang setelah menopause. Anda harus berlatih untuk membangun kekuatan otot yang juga bisa berdampak pada proses metabolisme tubuh, terutama laju metabolisme basal.

Laju metabolisme basal adalah jumlah energi yang diperlukan tubuh untuk tetap bekerja dalam mengatur suhu tubuh, detak jantung, dan sistem pernapasan meski tubuh sedang tidak melakukan aktivitas fisik apa pun. Membangun otot tubuh juga dapat membakar kalori lebih banyak dan menjaga berat badan ideal. 

3. Atur waktu tidur secara teratur

Gangguan tidur memang cukup banyak terjadi pada masa menopause. Masalah ini secara tidak langsung dapat memengaruhi perubahan hormonal yang bisa menaikkan berat badan akibat tumpukan lemak dalam tubuh. 

Iklan dari HonestDocs
Meso Slimming Treatment di Reface Clinic

Meso Slimming merupakan teknik non-bedah kosmetik dimana mikroskopis kecil dari obat-obatan kelas medis, vitamin, mineral dan asam amino disuntikkan ke dalam lapisan kulit. Penyuntikan dilakukan pada bagian atas dan tengah untuk mengatasi berbagai jenis masalah penumpukan lemak. Suntikan akan diberikan ke dalam mesoderm, yaitu lapisan lemak dan jaringan di bawah kulit. Befungsi untuk menghilangkan lemak tubuh yang tidak diinginkan dan selulit.

Coba atur ulang jadwal tidur Anda dan hindari penggunaan handphone atau gadget sesaat sebelum tidur dan setelah bangun tidur. Cukupi waktu tidur minimal 6-7 jam sehari serta tentukan jam tidur dan jam bangun dengan jadwal yang sama setiap harinya. Jika gangguan tidur kerap Anda alami, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter.

4. Kelola stres

Stres sudah dikenal sebagai salah satu pemicu gangguan kesehatan, baik secara fisik maupun mental. Hal ini juga bisa meningkatkan risiko pertambahan berat badan, termasuk pada wanita paruh baya. 

Untuk membantu mengelola stres, Anda bisa mencoba meditasi, yoga, atau olahraga lain yang Anda sukai secara teratur. Aktivitas fisik ini dapat membantu melepas hormon stres serta membuat tubuh lebih rileks dan sehat. 

Baca juga: Cara Mengatasi Stress dengan Menurunkan Hormon Kortisol

5. Berkonsultasi dengan dokter

Jika merasa tidak nyaman dengan kondisi pasca-menopause, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter. Diskusikan pula mengenai obat-obatan yang sedang dikonsumsi, apakah berpengaruh pada hormon tubuh, termasuk berisiko meningkatkan nafsu makan serta berat badan atau tidak.

Menjalani masa menopause mirip dengan saat tubuh bertransisi dari masa anak-anak menuju pubertas yang diikuti dengan sejumlah perubahan fisik. Transisi yang dialami saat menopause juga harus diterima sebagai bagian alami dari proses penuaan. Penerapan pola hidup sehat merupakan respons terbaik yang dapat lakukan untuk menghadapi perubahan tersebut.

4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Medicalnewstoday. Best ways to lose weight during menopause. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/325386#mindful-eating)​
Harvard Health Publishing. Winning the weight battle after menopause. (https://www.health.harvard.edu/womens-health/winning-the-weight-battle-after-menopause)​
Healthline. Why Some Women Gain Weight Around Menopause. (https://www.healthline.com/nutrition/menopause-weight-gain)​

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app