HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. SCIENTIA INUKIRANA
Ditinjau oleh
DR. SCIENTIA INUKIRANA

Leukosit - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 12, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Mar 24, 2019 Waktu baca: 4 menit

Jika dilihat dengan mata telanjang, darah manusia terlihat berwarna merah, namun bukan berarti komponen darah manusia hanya terdiri dari sel darah merah, darah manusia terdiri dari 3 komponen utama, yakni:

  • Sel darah merah (eritrosit): Sel darah merah berfungssi untuk membawa nutrisi serta oksigen ke organ, jaringan dan sel-sel dalam tubuh kita.
  • Sel darah putih (leukosit):  Sel darah putih (leukosit) merupakan sistem pertahanan tubuh yang penting untuk menangkal bakteri, virus, kuman, dan kotoran lain yang memicu penyakit yang melemahkan tubuh. 
  • Keping darah (trombosit).

Darah sendiri dihasilkan oleh sumsum tulang dan setelah matang akan diedarkan keseluruh tubuh untuk melaksanakan fungsinya masing-masing.

Apa itu sel darah putih atau leukosit?

Sel darah putih, atau yang juga disebut leukosit adalah salah satu dari komponen seluler dari darah yang memiliki ciri-ciri: tidak memiliki hemoglobin, memiliki inti sel, mampu bergerak, dan berfungsi sebagai sistem pertahanan tubuh terhadap infeksi dan penyakit. 

Leukosit bekerja dengan cara menelan benda asing atau yang disebut patogen dan berbahaya bagi tubuh dengan menghancurkannya.

Orang dewasa yang sehat memiliki sel darah putih antara 4.000 dan 11.000 per milimeter kubik pada pemeriksaan darah. Leukosit dibagi menjadi beberapa jenis seperti :

1. Neutrofil

Neutrofil berfungsi sebagai garis pertahanan tubuh terhadapzat asing terutama terhadap bakteri

2. Eosinofil

Berfungsi sebagai fagositosis dan menghasilkan antiboditerhadap antigen yang dikeluarkan oleh parasit. Masa hidupeosinofil lebih lama dari neutrofil yaitu sekitar 8-12 jam. 

Eosinofil akan meningkat jumlahnya ketika ditemukanpenyakit alergi, penyakit parasitik, penyakit kulit, kanker, flebitis,tromboflebitis, leukemia mielositik kronik (CML), emfisema dan penyakit ginjal. Sedangkan pada orang stres, pemberian steroidper oral atau injeksi, luka bakar, syok dan hiperfungsi adrenokortikal akan ditemukan jumlah eosinofil yang menurun

3. Basofil

Basofil adalah jenis leukosit yang paling sedikit jumlahnyayaitu kira-kira kurang dari 2% dari jumlah keseluruhan leukosit

4. Monosit

Jumlah monositkira-kira 3-8% dari total jumlah leukosit. Monosit memiliki dua fungsi yaitu sebagai fagosit mikroorganisme (khusunya jamur dan bakteri) serta berperan dalam reaksi imun.

5. Limfosit

Limfosit adalah jenis leukosit kedua paling banyak setelahneutrofil (20-40% dari total leukosit). Limfosit berperan dalam sistem kekebalan selular.

Ketika melakukan olahraga, jumlah leukosit akan meningkat tajam. Peningkatan abnormal pada jumlah sel putih dikenal sebagai leukositosis, sedangkan penurunan abnormal pada jumlah sel darah putih dikenal sebagai leukopenia. 

Jumlah sel darah putih dapat meningkat sebagai respons terhadap aktivitas fisik yang intens, kejang, reaksi emosional akut, nyeri, kehamilan, persalinan, dan penyakit tertentu, seperti infeksi dan intoksikasi. 

Namun jumlah tersebut juga dapat menurun sebagai respons terhadap jenis infeksi atau obat tertentu atau berhubungan dengan kondisi tertentu, seperti anemia kronis, malnutrisi, atau anafilaksis.         

Meskipun sel-sel putih ditemukan dalam sirkulasi, kebanyakan sel darah putih bekerja di luar sirkulasi darah,sebagai contoh di dalam jaringan, dan di seluruh tempat d tubuh di mana mereka melawan infeksi.

Leukosit muncul pada kandungan urin, apa artinya?

Terjadinya infeksi atau penyumbatan di saluran kemih atau kandung kemih dapat menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah leukosit dalam urin Anda.      

Infeksi mungkin lebih parah jika Anda hamil, yang meningkatkan kemungkinan timbulnya masalah seperti infeksi saluran kemih (ISK). 

Jika Anda hamil dan mengalami infeksi di saluran kemih Anda, penting untuk menerima perawatan karena bisa mwnjadi komplikasi kehamilan Anda.

Anda berisiko terkena infeksi bakteri di kandung kemih Anda jika Anda memiliki kebiasaan untuk menahan berkemih terlalu lama. Menahan berkemih terus-menerus dalam urin bisa meregangkan kandung kemih terlalu banyak. 

Seiring waktu, hal ini membuat kantung kemih Anda tidak dapat mengosongkan urin secara maksimal. Ketika urine tetap berada di dalam kantung kemih, hal ini meningkatkan kemungkinan bakteri akan bertambah jumlahnya, yang dapat menyebabkan infeksi kandung kemih. Simple Sistitis adalah nama lain untuk infeksi saluran kemih yang terbatas pada kandung kemih pada orang sehat yang tidak hamil

Batu ginjal, tumor di panggul, atau beberapa jenis penyumbatan di saluran kemih juga dapat menyebabkan lebih banyak leukosit muncul.

Penyebab leukosit tinggi pada pemeriksaan darah

Sebagian besat orang mengetahui jika kada leukosit yang tinggi biasanya disebabkan oleh infeksi, namun nyatanya ada banyak penyebab lain kenapa leukosit bisa tinggi, sebagai berikut:

1. Infeksi

(kelebihan produksi sel darah putih) Jumlah leukosit (leukositosis) sering meningkat akibat dari infeksi. Baik infeksi umum yang terjadi pada tubuh yang biasanya ditandai dengan demam, atau infeksi dan peradangan yang terjadi pada sumsum tulang yang memproduksi leukosit. Infeksi bakteri dan virus tertentu dapat memicu terjadinya leukositosis.

2. Alergi

Leukositosis juga terkait dengan reaksi kekebalan tubuh yang berupa hipersensitifitas atau alergi, misalnya pada seseorang yang memiliki asma dan serangan alergi lainnya.

3. Penyakit Sumsum tulang

Beberapa kasus leukositosis yang paling serius dan mengancam kehidupan yaitu yang berhubungan dengan penyakit sumsum tulang. Beberapa contoh kelainan sumsum tulang belakang seperti kanker dan Myelofibrosis

Ketika ditemukan leukosit tinggi lebih dari 30.000 per mm kubik, hal bisa disebabkan oleh adanya keganasan atau kanker pada sumsum tulang yang mendasari, termasuk leukemia atau kanker darah.

4. Penyebab lainnya

Penyebab leukosit tinggi lainnya termasuk stres fisik dan psikis,merokok,  asupan obat-obatan tertentu seperti lithium dan beta agonis, kortikosteroid, operasi pengangkatan limpa.


14 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app