GRACIA BELINDA
Ditulis oleh
GRACIA BELINDA
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Fungsi Sistem Imun Tubuh dalam Melawan Virus Corona (Covid-19)

Dipublish tanggal: Apr 3, 2020 Update terakhir: Nov 10, 2020 Waktu baca: 5 menit
Fungsi Sistem Imun Tubuh dalam Melawan Virus Corona (Covid-19)

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Sistem imun tubuh bekerja dengan membangun sel sehat dalam membentuk perlindungan dan melawan patogen (virus ataupun kuman) yang masuk ke dalam tubuh, termasuk virus Covid-19
  • Dalam kasus Covid-19 yang tergolong baru, tubuh pun belum mengetahui jenis virus tersebut apakah bersifat baik atau tidak, sehingga tubuh tidak memiliki respon untuk melawan virus Corona (Covid-19)
  • Sistem kekebalan tubuh juga berpotensi berbahaya bagi kesehatan dan berbalik menyerang jaringan tubuh hingga menyebabkan penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis (rematik) atau penyakit Crohn
  • Cara menjaga dan meningkatkan sistem imun tubuh adalah dengan mencukupi waktu tidur, mengonsumsi makanan sehat, olahraga teratur, serta mengurangi stress

Sistem imun tubuh berfungsi sebagai sistem perlawanan terhadap berbagai jenis kuman dan virus yang menyerang tubuh. Hal ini juga berlaku terhadap mewabahnya pandemi baru, Covid-19 di seluruh dunia. 

Virus Covid-19 sebenarnya termasuk dalam golongan virus Corona yang sama dengan penyakit MERS ataupun SARS, tetapi hingga saat ini belum ditemukan obat ataupun vaksin yang ampuh dalam menyembuhkan pasien Covid-19.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Pemeriksaan COVID-19 via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket covid-19 hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Untuk mengurangi risiko penyebaran dan penularan, kebiasaan sehat tentu harus dijalani, seperti rajin mencuci tangan dan menjaga jarak dengan orang lain. Tetapi selain itu, kekuatan sistem imun atau daya tahan tubuh sangat berperan penting dalam menangkal virus Corona itu sendiri. 

Bagaimana fungsi sistem imun tubuh bekerja dalam melawan Covid-19?

Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh merupakan jaringan sel yang ada di seluruh tubuh, termasuk di kulit, darah, ataupun area lainnya yang berfungsi untuk mencegah serta melawan infeksi yang disebabkan oleh patogen berbahaya seperti bakteri, kuman, dan virus.

Sistem imun tubuh juga bekerja dalam mencegah kerusakan yang timbul akibat terpapar sinar matahari ataupun penyebab kanker. Oleh karena itu, sistem imun tubuh terbagi menjadi 2, yaitu sel imun bawaan dan sel imun adaptif.

  • Sel imun bawaan adalah garis pertahanan utama yang mendeteksi jenis mikroba atau virus lainnya yang masuk ke dalam tubuh dengan memicu respon tubuh untuk membentuk perlawanan
  • Sel imun adaptif merupakan kelanjutan dari respon imun tubuh untuk membersihkan sisa organisme yang tersisa dalam tubuh setelah mendapat respon dari sel imun bawaan terkait sifat organisme itu sendiri (baik atau membahayakan tubuh).

Sel imun adaptif juga dikenal sebagai memori kekebalan sehingga ketika patogen/organisme yang sama kembali masuk ke dalam tubuh, sel imun akan membentuk salinan sel untuk mebangun perlindungan dan pertahanan dalam melawan patogen tersebut.

Tetapi ketika virus baru seperti Coronavirus (Covid-19) menyerang, tubuh belum mampu mendeteksi sehingga tidak bisa merespon dengan benar karena belum memiliki identitas memori kekebalan sebelumnya, apalagi hingga kini belum ditemukan vaksin virus baru tersebut.

Vaksin sendiri merupakan pendorong sistem imun tubuh untuk berfungsi maksimal dengan meningkatkan jumlah sel kekebalan dalam merespon atau melawan virus. Vaksin sendiri dibuat sangat spesifik untuk melawan patogen tertentu, seperti flu, cacar air, ataupun polio.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Pemeriksaan COVID-19 via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket covid-19 hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Baca juga: Jenis Vaksinasi untuk Orang Dewasa

Benarkah fungsi sistem imun tubuh juga bisa membahayakan tubuh?

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, sistem kekebalan tubuh atau imun tubuh baru akan berfungsi secara benar jika sudah terdeteksi oleh sistem sel apakah bersifat baik atau tidak, sehingga tubuh akan merespon untuk melawan atau membiarkannya.

Jika sistem imun terlalu aktif justru bisa menyerang jaringan sel tubuh itu sendiri. Hal itu dikenal dengan istilah penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis (rematik), penyakit lupus, ataupun penyakit Crohn. Bahkan gangguan autoimun dapat menyerang beberapa organ tubuh sekaligus.

Faktor penyebab sistem imun tubuh tidak bekerja dengan baik

Sistem imun yang tidak kuat tentu akan membuat tubuh rentan terserang beragam jenis virus, bakteri, ataupun kuman penyakit. Kondisi ini umumnya dialami oleh ibu hamil, anak-anak, hingga orang lanjut usia.

Selain itu, kemampuan sistem imun tubuh juga dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti:

  • Merokok

Kebiasaan merokok dapat membuat fungsi paru-paru bekerja lebih keras dan hal ini juga menyebabkan sistem kekebalan tubuh harus bekerja ekstra keras dalam membantu kerja fungsi paru-paru. Oleh karena itu, perokok akan lebih rentan mengalami pneumonia atau infeksi pada paru-paru.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Pemeriksaan COVID-19 via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket covid-19 hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Baca juga: Bahaya Merokok terhadap Daya Tahan Tubuh

  • Faktor usia

Orang lanjut usia umumnya memiliki beberapa penyakit kronis, seperti asma, penyakit jantung, hingga diabetes, yang dapat mempengaruhi kemampuan sistem imun tubuh serta berisiko tinggi mengalami infeksi, termasuk infeksi virus Corona (Covid-19).

  • Ibu hamil

Wanita hamil cenderung memiliki daya tahan tubuh yang lemah sehingga cukup rentan mengalami infeksi virus, termasuk Covid-19. Apalagi tubuh harus bekerja lebih keras untuk menjaga kesehatan ibu hamil maupun bayi dalam kandungan.

  • Malnutrisi

Orang dengan kondisi kurang gizi (malnutrisi) akan lebih rentan terhadap virus atau penyakit tertentu. Hal tersebut dikarenakan jumlah vitamin dan mineral dalam tubuh tidak tercukupi dengan baik sehingga mempengaruhi fungsi kerja sistem imun tubuh.

Baca juga: 6 Penyebab Sistem Kekebalan Tubuh Menurun

Cara memperbaiki dan meningkatkan sistem imun tubuh

Dalam memperbaiki sistem imun tubuh dalam melindungi diri dari virus Corona (Covid-19) ataupun virus lainnya, kebiasaan sehat tentu perlu diterapkan, salah satunya dengan rajin mencuci tangan. Selain itu, dalam meningkatkan sistem imun tubuh, pola hidup sehat juga tak kalah penting. Beriku ini cara meningkatkan sistem imun tubuh:

Tidur yang cukup

Kebutuhan tidur yang cukup berperan penting dalam mendukung sistem kekebalan tubuh dan mencegah risiko penyakit yang mungkin terjadi. Orang dewasa sendiri disarankan memiliki waktu tidur selama 7-8 jam per hari, sementara anak-anak perlu mencukupi kebutuhan tidurnya sekitar 10 jam per hari.

Konsumsi makanan sehat

Asupan makanan sehat termasuk buah dan sayur yang kaya nutrisi serta kandungan vitamin dan mineral juga penting dibutuhkan untuk membantu fungsi kerja tubuh bekerja dengan baik. Semakin banyak nutrisi tubuh terpenuhi, maka tubuh juga akan berfungsi dengan baik dan membantu mencegah gangguan penyakit kronis.

Aktif bergerak dan olahraga

Olahraga telah lama dikenal sebagai salah satu aktivitas yang berperan dalam menjaga kesehatan tubuh, hal tersebut juga termasuk sistem kekebalan tubuh. Kebiasaan olahraga yang teratur juga harus disesuaikan dengan porsi kemampuan tubuh, jika menjalani olahraga intensitas tinggi atau berlebihan pun justru tidak baik bagi tubuh bahkan dapat merusak fungsi sistem imun.

Baca juga: 10 Manfaat Olahraga Rutin Bagi Tubuh

Kurangi stres

Salah satu penyebab menurunnya daya tahan tubuh juga bisa dikarenakan oleh stres berlebih. Oleh karena itu, mengurangi stres dan mampu mengelola stres adalah kunci dalam mempertahankan fungsi sistem kekebalan tubuh. Coba istirahat sejenak dan lakukan hal yang menyenangkan ketika harus menghadapi masalah yang dapat menyebabkan stress.

Jaga kebersihan diri sendiri dan orang terdekat dari virus Corona (Covid-19) dengan rajin cuci tangan dengan sabun, kenakan masker pelindung, gunakan tisue ketika bersin atau batuk, dan hindari tempat keramaian. Jangan lupa untuk tetap menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, berolahraga, istirahat cukup, dan minum air putih serta multivitamin.

Jika mengalami gejala seperti demam, batuk, bersin, atau kondisi lainnya, sebaiknya segera memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat untuk mendapat penanganan. 
Untuk informasi atau laporan mengenai kasus Covid-19, bisa melihat di website resmi www.covid19.go.id atau menghubungi hotline Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) khusus COVID-19 di nomor 119 ext. 9. Pencegahan dan penanganan awal akan membantu mengurangi risiko bahaya atau komplikasi yang lebih parah.

Sekilas Mengenai Covid-19

Covid-19 atau penyakit yang disebabkan oleh virus Corona telah menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Virus tersebut dapat menyebabkan gangguan pernapasan dengan gejala demam, batuk, bersin, sakit kepalasesak nafas, nyeri dada, hingga menyebabkan pingsan. 

Penularan virus bisa terjadi melalui batuk atau bersin, bersentuhan dengan penderita, serta menyentuh benda yang telah terkontaminasi karena virus dapat bertahan hingga 24 jam di permukaan benda. Untuk mencegah penyebaran virus Corona, sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kebersihan diri.

Baca selengkapnya: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Coronavirus

3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Everydayhealth. Explained: How Your Immune System Fights Off Coronavirus (and Other Germs). (https://www.everydayhealth.com/infectious-diseases/explained-how-your-immune-system-fights-off-coronavirus-and-other-germs/)
Medicalnewstoday. How to stay healthy with a weak immune system. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/324930)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app