​5 Essential Oil Ini Ampuh Atasi Sakit Kepala

Dipublish tanggal: Sep 17, 2019 Update terakhir: Mar 17, 2021 Tinjau pada Okt 10, 2019 Waktu baca: 3 menit
​5 Essential Oil Ini Ampuh Atasi Sakit Kepala

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Penggunaan minyak esensial atau essential oil seringkali digunakan pada aromaterapi karena diklaim memiliki berbagai manfaat kesehatan
  • Beberapa jenis essential oil yang umum digunakan antara lain peppermint oil, rosemary oil, lavender oil, chamomile oil, hingga minyak kayu putih atau eucalyptus oil
  • Peppermint oil atau minyak peppermint termasuk salah satu jenis minyak esensial yang paling umum digunakan untuk mengatasi sakit kepala atau migrain
  • Untuk lavender oil atau minyak lavender umumnya digunakan untuk mengatasi stress dan relaksasi serta bagus untuk kesehatan kulit dan rambut
  • Pemakaian essential oil terbilang cukup aman digunakan karena berasal dari bahan alami tanaman, hanya saja tetap berisiko menimbulkan efek samping
  • Klik untuk membeli Minyak Kayu Putih (Eucalyptus Oil) atau produk essential oil lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia dan bisa COD

Essential oil atau minyak esensial merupakan cairan yang telah terkonsentrasi dan terbuat dari daun, batang, bunga, akar, atau elemen tanaman lainnya. Aromaterapi seringkali melibatkan penggunaan minyak esensial yang memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk mengurangi stres dan meningkatkan sirkulasi darah melalui rangsangan sensorik.

Penggunaan minyak esensial tidak boleh langsung diterapkan di permukaan kulit, tetapi essential oil atau minyak esensial dapat digunakan dengan melarutkan bersamaan dengan minyak lain seperti minyak kelapa (coconut oil), minyak zaitun (olive oil), ataupun minyak almond (almond oil). 

Baca juga: Jenis dan Efek Samping Penggunaan Essential Oil

5 Jenis Essential Oil

Tak hanya digunakan sebagai wewangian saja, tetapi essential oil bahkan dapat membantu mengobati beberapa kondisi tertentu, seperti sakit kepala atau migrain, tanpa menimbulkan efek samping seperti obat sakit kepala atau migrain pada umumnya. 

Beberapa jenis essential oil yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi sakit kepala atau migrain antara lain:

1. Peppermint oil

Peppermint oil atau minyak peppermint adalah salah satu minyak esensial yang paling umum digunakan untuk mengobati sakit kepala atau migrain. Peppermint oil mengandung mentol yang dapat membantu otot menjadi rileks dan mengurangi rasa sakit pada kepala, termasuk sakit kepala akibat tegang maupun migrain.

2. Rosemary oil

Rosemary oil atau minyak rosemary memiliki sifat antiinflamasi (anti peradangan) dan analgesik (penghilang rasa sakit) yang kuat sehingga seringkali digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengurangi stres, menghilangkan rasa sakit, meningkatkan sirkulasi darah yang juga dapat berdampak pada munculnya gejala sakit kepala. Rosemary oil juga ampuh untuk mengurangi insomnia, mengendurkan otot yang tegang, dan menangkal radikal bebas yang dapat merusak kulit.

3. Lavender oil

Lavender oil atau minyak lavender umumnya digunakan untuk mengatasi stress dan relaksasi. Selain itu, minyak lavender juga seringkali digunakan sebagai aromaterapi sehingga dengan menghirup wangi minyak lavender sedikit banyak dapat membuat tubuh Anda menjadi lebih rileks dan membantu Anda mengatasi kesulitan tidur atau insomnia. Lavender oil juga baik untuk menjaga kesehatan kulit serta membantu mengurangi peradangan pada kulit.

Baca juga: 7 Manfaat Minyak Lavender untuk Kesehatan Kulit

4. Chamomile oil

Chamomile oil atau minyak chamomile juga dapat membantu tubuh lebih rileks dan menenangkan otot sehingga secara tidak langsung dapat mempengaruhi kondisi sakit kepala akibat tegang. 

Penggunaan chamomile oil juga dapat membantu mengatasi rasa cemas dan insomnia yang mungkin menjadi salah satu penyebab umum sakit kepala. Selain itu, chamomile oil merupakan salah satu bahan alami yang dapat mengobati masalah kulit termasuk menyamarkan noda bekas jerawat.

5. Eucalyptus oil

Penggunaan eucalyptus oil atau minyak kayu putih mungkin sudah tidak asing lagi. Sakit kepala yang juga dapat disebabkan oleh sinusitis dapat diatasi dengan menggunakan eucalyptus oil yang dapat menjadi salah satu minyak esensial alternatif untuk melancarkan aliran udara pada saluran hidung, membersihkan sinus, serta membantu meredakan ketegangan yang dapat menjadi penyebab sakit kepala.

Baca juga: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping Minyak Kayu Putih (Eucalyptus Oil)

Sebagian besar minyak esensial atau essential oil diklaim aman untuk digunakan dan hanya sedikit efek samping yang mungkin timbul karena mengandung bahan-bahan alami yang berasal dari tanaman. 

Walaupun begitu, risiko efek samping tetap mungkin terjadi dari penggunaan essential oil yang mungkin terkait reaksi alergi atau iritasi pada kulit, termasuk rasa menyengat, terbakar, kemerahan, atau ruam pada kulit.

Namun, beberapa jenis essential oil atau minyak esensial seperti minyak rosemary, minyak chamomile, maupun minyak lavender mungkin tidak aman dan berbahaya bagi ibu hamil dan bayi di bawah usia 1 tahun, termasuk penderita penyakit asma dan jantung, sehingga ada baiknya untuk menghindari penggunaan atau berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan minyak esensial tertentu.


10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Solhi, H., Salehi, B., Alimoradian, A., Pazouki, S., Taghizadeh, M., Saleh, A. M., Kazemifar, A. M. (2013, Summer-Autumn). Beneficial effects of Rosmarinus officinalis for treatment of opium withdrawal syndrome during addiction treatment programs: A clinical trial. Addiction Health, 5(3-4), 90-94.Retrieved from (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3905473/)
Peppermint oil. (2016, December 1) (https://nccih.nih.gov/health/peppermintoil)
Koulivand, P., Ghadiri, M., Gorji, A. (2013). Lavender and the nervous system. Evidence Based Complementary Alternative Medicine, 2013. Retrieved from (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3612440/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app