8 Bahan Kimia Berbahaya Dalam Shampo yang Wajib Anda Hindari

Ternyata shampo banyak mempunyai kandungan berbahaya yang seharusnya Anda hindari. Bahan-bahan kimia tersebut dapat membahayakan rambut Anda dan berdampak buruk bagi kesehatan tubuh Anda. Simak uraian di bawah ini.
Dipublish tanggal: Jul 8, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Tinjau pada Jul 20, 2019 Waktu baca: 2 menit
8 Bahan Kimia Berbahaya Dalam Shampo yang Wajib Anda Hindari

Apakah selama ini Anda memperhatikan kandungan apa yang terdapat dalam shampo yang Anda gunakan? Selama rambut Anda bersih dan sehat tentu tidak menjadi masalah, bukan? Tetapi jangan salah. Ternyata shampo banyak mempunyai kandungan berbahaya yang seharusnya Anda hindari. 

Bahan-bahan kimia tersebut dapat membahayakan rambut Anda dan berdampak buruk bagi kesehatan tubuh Anda. Simak uraian di bawah ini.

Bahan-bahan kimia dalam sampo yang berbahaya

Apabila Anda melihat salah satu atau lebih dari bahan-bahan berikut ini pada label botol shampo Anda, sebaiknya Anda memilih merek lain.

1. Sulfat (SLS)

Sulfat termasuk bahan kimia yang dapat menghilangkan kelembaban alami rambut pada kulit kepala Anda. Bahan kimia sulfat inilah yang membuat sampo menghasilkan busa ketika Anda keramas. Akibatnya rambut Anda menjadi kering, kusam, dan mudah rusak. Jika Anda mempunyai kulit sensitif, sebaiknya Anda menghindari sulfat karena dapat membuat kulit yang terkena menjadi iritasi. 

2. Paraben

Tujuan ditambahkannya paraben dalam sampo yaitu sebagai bahan pengawet untuk mencegah agar bakteri dan mikroba masuk ke dalam botol sampo Anda. Sistem kerja paraben hampir sama dengan hormon estrogen alami manusia. 

Hal ini dapat mengganggu keseimbangan hormon manusia dan memicu munculnya zat kanker. Masih diperlukan lebih banyak studi untuk mengonfirmasi atau menghilangkan keterkaitan ini. 

Langkah amannya, hindari apa pun dengan sufiks -paraben pada label, seperti methylparaben, butylparaben atau ethylparaben.

3. Formalin

Walaupun kadar formalin dalam sampo tergolong rendah, pengawet sintetis ini diketahui dapat meningkatkan risiko terkena kanker. Penelitian yang dilakukan oleh American Cancer Society menemukan bahwa pekerja pabrik yang terpapar bahan kimia ini memiliki perubahan kromosom tubuh yang lebih tinggi. 

Hasil penelitian tersebut mendukung bahwa formalin dapat menyebabkan leukemia atau kanker darah.

4. Triclosan

Triclosan berfungsi sebagai agen antibakteri yang digunakan sebagai bahan pengawet pada shampo. Triclosan dianggap dapat mengganggu endokrin, yang mungkin sama berbahayanya seperti paraben juga formalin. 

Triclosan juga dikaitkan dengan gangguan sistem imunitas, penurunan berat badan, dan reproduksi sel tubuh yang tidak terkontrol

5. Polyethylene Glycols (PEG)

Menurut Natural Society, negara bagian California di Amerika Serikat telah menggolongkan polyethylene glycol sebagai “racun perkembangan,” yaitu bahan kimia yang dapat mengganggu perkembangan manusia.” PEG diketahui tercampur oleh dioxane, zat penyebab kanker.

6. Propilen Glikol

Bahan kimia ini digunakan untuk mengatur konsistensi cairan shampo dan cara untuk membantu rambut dan kulit kepala supaya lebih cepat menyerap bahan lain dalam campuran sampo. Propilen glikol dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan mata.

 Apakah Anda pernah merasa perih ketika kelilipan sampo saat keramas? Mungkin bahan kimia ini penyebabnya.

7. Isopropil Alkohol

Isopropil alkohol merupakan salah satu bahan kimia yang berbahaya. Pasalnya, bahan kimia ini digunakan untuk mengurangi minyak rambut. Jika isopropil alkohol bekerja terlalu efektif, hal tersebut dapat membuat rambut Anda menjadi kering dan mudah patah. 

Sedangkan minyak alami tetap dibutuhkan untuk menjaga rambut Anda tetap berkilau.

8. Parfum

Tidak masalah jika wewangian yang digunakan pada shampo Anda berasal dari minyak esensial alami buah atau tumbuhan. Tetapi Anda harus berhati-hati jika pada label komposisi sampo tertulis “parfum”.

Kata “parfum” dalam dunia kosmetik tentu sangat luas jika diartikan. Bisa saja produsen sampo menambahkan bahan kimia sebagai pencipta parfum. Parfum dapat menimbulkan iritasi dan alergi, terutama pada orang-orang yang mempunyai kulit sensitif.


10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Gupta RC. (2015). Taking care of your hair. (https://kidshealth.org/en/teens/hair-care.html)
Getting past the hype: Dermatologist untangles common hair care misconceptions. (2014). (https://www.aad.org/media/news-releases/getting-past-the-hype-dermatologist-untangles-common-hair-care-misconceptions)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app