Depresi Pasca Melahirkan - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 27, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Jul 26, 2019 Waktu baca: 3 menit

Untuk ibu muda yang baru melahirkan anak pertamanya, lahirnya sang bayi ke dalam keluarga dapat menjadi tantangan tersendiri, baik secara fisik maupun emosional. Orang tua baru terkadang akan mengalami perubahan suasana hati, merasa gembira satu menit dan merasa sedih pada menit berikutnya.

Perasaan ini kadang-kadang dikenal sebagai "baby blues," dan akan hilang dalam waktu yang cepat setelah masa persalinan telah lewat. Namun, beberapa orang tua mungkin mengalami depresi yang lebih dalam dan berkelanjutan yang berlangsung lebih lama, yang disebut depresi pasca melahirkan.  

Iklan dari HonestDocs
Derma Filler Wajah Di Genese Clinic

Perawatan ini berfungsi untuk meninggikan hidung, membentuk dagu supaya lebih Vshape, membentuk bibir supaya lebih menawan, dan menghilangkan kantung mata. Perawatan ini di lakukan oleh dokter.

Apa itu Depresi Pasca Melahirkan?

Depresi Pasca Melahirkan adalah gangguan mood yang dapat mempengaruhi wanita setelah melahirkan. Ibu-ibu dengan depresi pasca melahirkan mengalami perasaan sedih, cemas dan kelelahan yang ekstrim yang mungkin akan menghambat aktivitas mereka dalam menjalankan kegiatan sehari-hari bagi diri mereka sendiri maupun orang lain.

Tanda-tanda dari depresi pasca melahirkan termasuk perasaan sedih, tidak berharga, putus asa, bersalah, atau merasa cemas setiap saat. Sebagian orang merasa jengkel atau marah.

Sebagian orang kehilangan minat pada hal-hal yang biasa mereka sukai dan terkadang dapat menarik diri dari orang lain. Depresi dapat membuat sulit untuk fokus pada tugas dan mengingat informasi, sulit untuk berkonsentrasi, kesulitan untuk belajar hal-hal baru, dan kesulitan untuk membuat keputusan.

Depresi dapat mengubah pola makan dan pola tidur seseorang, dan banyak orang mengalami masalah kesehatan fisik.

Seorang ibu atau ayah dengan depresi pasca melahirkan mungkin tidak akan merasa tertarik dengan kehadiran sang bayi dan sering berpikir bahwa mereka adalah orangtua yang buruk. Mereka mungkin juga merasa takut jika mereka akan menyakiti diri sendiri atau bayi mereka.

Meskipun jarang ada orang tua yang benar-benar melakukan hal yang berbahaya berdasarkan pemikiran seperti ini, jika hal ini terjadi, hal ini merupakan situasi serius dan memerlukan perawatan medis segera. Jika Anda yakin orang yang dicintai berada dalam bahaya, jangan ragu untuk menghubungi petugas keamanan setempat. 

Iklan dari HonestDocs
Derma Filler Wajah Di Genese Clinic

Perawatan ini berfungsi untuk meninggikan hidung, membentuk dagu supaya lebih Vshape, membentuk bibir supaya lebih menawan, dan menghilangkan kantung mata. Perawatan ini di lakukan oleh dokter.

Apa yang menyebabkan Depresi Pasca Melahirkan?

Depresi Pasca Melahirkan tidak hanya disebabkan oleh satu faktor, tetapi kemungkinan disebabkan oleh berbagai faktor seperti faktor fisik dan faktor emosional.

Depresi Pasca Melahirkan tidak terjadi karena sesuatu yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh ibu.

Setelah melahirkan, kadar hormon (Estrogen dan Progesteron) dalam tubuh wanita cepat menurun. Hal ini menyebabkan perubahan kimia di otaknya yang dapat memicu perubahan suasana hati.

Selain itu, banyak ibu yang tidak bisa mendapatkan istirahat yang mereka butuhkan untuk sepenuhnya untuk dapat pulih dari melahirkan. Kurang tidur yang terus menerus dapat menyebabkan ketidaknyamanan fisik dan kelelahan, yang dapat berkontribusi pada gejala depresi pasca melahirkan.    

Apa perbedaan dari depresi pasca melahirkan dengan sindrom “baby blues”?

The "baby blues" adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perasaan khawatir, ketidak bahagiaan, dan kelelahan yang dialami banyak wanita setelah melahirkan. Bayi membutuhkan banyak perawatan, jadi wajar bagi ibu untuk khawatir, atau lelah dalam menjalankan perawatan-perawatan tersebut. Baby blues, yang mempengaruhi hingga 80% ibu.

Jika dinilai dari tingkatan depresinya Sindrom “baby blues” lebih ringan jika dibandingkan dengan depresi pasca melahirkan,dan Sindrom “baby blues” biasanya hanya bertahan satu atau dua minggu, dan akan hilang dengan sendirinya.

Iklan dari HonestDocs
Derma Filler Wajah Di Genese Clinic

Perawatan ini berfungsi untuk meninggikan hidung, membentuk dagu supaya lebih Vshape, membentuk bibir supaya lebih menawan, dan menghilangkan kantung mata. Perawatan ini di lakukan oleh dokter.

Pada Depresi Pasca Melahirkan, perasaan sedih dan cemas bisa menjadi ekstrim dan mungkin mengganggu kemampuan seorang wanita untuk merawat dirinya sendiri atau keluarganya.

Berdasarkan tingkat keparahannya, Depresi Pascapartum biasanya membutuhkan perawatan. Kondisi, yang terjadi pada hampir 15% kelahiran, dapat dimulai sesaat sebelum atau kapan pun setelah melahirkan, tetapi biasanya dimulai antara satu minggu dan satu bulan setelah melahirkan.  

Apa yang bisa Anda lakukan untuk menangani Depresi Pasca Melahirkan?

Depresi Pasca Melahirkan bisa menjadi pengalaman yang sangat sulit. Menjadi orang tua baru adalah tantangan yang sulit apalagi bila ditambah dengan gejala depresi. Penting untuk diingat bahwa tidak ada yang namanya kehamilan sempurna, kelahiran sempurna, bayi sempurna, atau orang tua yang sempurna.

Anda melakukan yang terbaik yang Anda bisa. Dan dengan perhatian dan dukungan, Anda dapat memulihkan dan menikmati waktu bersama keluarga Anda.

Seperti gangguan depresi secara umum, penanganan depresi pasca melahirkan dapat dilakukan dengan tanpa menggunakan obat-obatan seperti melakukan sesi konseling dengan psikiater, bermeditasi atau hal apapun yang dapat membuat Anda merasa lebih rileks.

Selain itu jika penanganan tanpa obat-obatan tidak berhasil, Anda dapat menggunakan obat-obatan antidepresant. Untuk penggunaan obat-obatan, mengingat bahwa Anda baru saja melahirkan dan sedang menyusui, dianjurkan untuk pergi ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang aman bagi Anda dan bayi Anda.


22 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Baby Center UK (2013). Postnatal depression (PND). (https://www.samhsa.gov/find-help/national-helpline)
NHS Choices UK (2016). Postnatal depression. (https://www.samhsa.gov/find-help/national-helpline)
Wisner KL, et al. (2013). Onset timing, thoughts of self-harm, and diagnoses in postpartum women with screen-positive depression findings. (http://archpsyc.jamanetwork.com/article.aspx?articleid=1666651)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app