Penyebab dan Cara Pencegahan Sel Darah Putih Tidak Normal

Dipublish tanggal: Okt 25, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Tinjau pada Nov 15, 2019 Waktu baca: 3 menit
Penyebab dan Cara Pencegahan Sel Darah Putih Tidak Normal

Sel darah putih di tubuh manusia memiliki fungsi yang sangat penting untuk mencegah berbagai macam infeksi yang berasal dari virus, jamur, dan bakteri yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. 

Sebab itu, jika sel darah putih memiliki jumlah sel yang rendah, maka akan berakibat rentannya tubuh untuk terserang infeksi. Sementara jika jumlah sel darah putih juga hanya sedikit dalam darah, hal ini juga akan mempermudah terjadinya infeksi pada tubuh. Tetapi pemeriksaan kadar sel darah putih di tubuh manusia melalui tes darah biasanya baru akan dilakukan ketika dicurigai adanya keluhan yang menjadi pertanda terjadinya infeksi pada darah.

Sel darah sendiri terbagi menjadi 3 jenis, yakni sel darah merah yang berfungsi untuk membawa oksigen, trombosit yang berfungsi membantu pembekuan darah, serta leukosit (sel darah putih) yang terdiri dari basofil, eosinofil, neutrofil, limfosit, dan monosit. Secara umum, kadar sel darah putih pada orang dewasa berada di kisaran 11.000 tiap mikroliter darah.

Bagaimana jika tubuh kekurangan sel darah putih?

Jumlah sel darah putih di tubuh manusia umumnya berada di batas minimal yakni sebanyak 4.000 per mikroliter darah. Sedangkan batas minimal  jumlah sel darah putih pada anak-anak akan berbeda sesuai dengan usia dan jenis kelamin. Namun jika sel darah putih di tubuh rendah, biasanya disebut dengan leukopenia.

Penyebab kekurangan sel darah putih

Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan rendahnya sel darah putih, yaitu:

  • Penyakit kanker, infeksi virus, atau penyakit yang berkaitan dengan fungsi sumsum tulang dan kelainan bawaan
  • Konsumsi obat-obatan tertentu yang dapat mempengaruhi sumsum tulang atau penyebab sel darah putih
  • Infeksi virus parah yang dapat membuat sel darah putih lebih cepat terpakai daripada kecepatan produksinya
  • Kekurangan asupan asam folat atau vitamin B12 yang dapat mempengaruhi produksi sel darah putih

Namun beberapa kondisi tertentu juga bisa menyebabkan penurunan jumlah sel darah putih, seperti kanker darah (leukimia), anemia aplastik, kemoterapi, lupus, sindrom mielodisplasia, dan HIV/AIDS. Beberapa obat-obatan tertentu juga bisa mempengaruhi jumlah sel darah putih, seperti obat-obatan diuretik dan obat antibiotik. Kondisi lain seperti sindrom Kostmann, gangguan pada fungsi limpa, parasit, terapi radiasi, kekurangan vitamin, dan gangguan imunitas juga termasuk penyebab sel darah putih berkurang. 

Penanganan kekurangan sel darah putih

Jika seseorang memiliki sel darah putih yang rendah, sebaiknya segera lakukan pencegahan untuk mengurangi terjadinya infeksi dengan beberapa cara pencegahan berikut:

  • Menjalani pola makan yang sehat dan teratur
  • Cuci tangan dengan air hangat atau sabun sebelum dan sesudah makan
  • Berhati-hati jika menyentuh hewan peliharaan yang sedang terinfeksi
  • Hindari kontak langsung dengan orang sakit
  • Gunakan masker pelindung

Baca juga: 7 Risiko Penyakit Akibat Malas Cuci Tangan

Bagaimana jika tubuh kelebihan sel darah putih?

Sel darah putih yang kadarnya terlalu tinggi biasa disebut dengan leukositosis. Secara umum, kadar maksimal sel darah putih setiap orang memang berbeda-beda, tetapi bagi orang dewasa yang memiliki sel darah putih lebih dari 11.000 per mikroliter darah sudah termasuk dalam kategori tinggi atau tidak normal.

Penyebab kelebihan sel darah putih

Penyebab tingginya sel darah putih dapat diakibatkan oleh beberapa hal, seperti adanya infeksi, menderita penyakit sumsum tulang yang mengakibatkan tidak normalnya produksi sel darah putih dalam tubuh, mengalami gangguan sistem imunitas, ataupun akibat reaksi obat-obatan tertentu.

Beberapa kondisi tertentu juga dapat menyebabkan kadar sel darah putih menjadi tinggi, termasuk infeksi virus atau bakteri, sedang menjalani program pengobatan seperti epinephrine, menderita kanker darah (leukimia), alergi berat, tuberkulosis, rheumatoid arthritis, polisitemia vera, kebiasaan merokok, batuk rejan, dan juga stres.

Penanganan kelebihan sel darah putih

Untuk mengetahui jumlah sel darah putih dalam tubuh, Anda dapat mengeceknya melalui tes darah. Pemeriksaan ini merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui kadar darah dalam tubuh. Beberapa pemeriksaan tambahan mungkin dibutuhkan termasuk pemeriksaan dahak, foto rontgen dada, hingga pengecekan sumsum tulang. Pemeriksaan tersebut perlu dilakukan sebagai antisipasi untuk menghindari kondisi buruk jika jumlah kadar sel darah putih tidak normal, entah terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Untuk membantu menurunkan jumlah sel darah putih harus diketahui apa yang menjadi penyebabnya. Beberapa obat dan terapi tertentu mampu membantu mengurangi kadar sel darah putih, seperti obat antibiotik,obat antihistamin, obat antiinflamasi, serta kemoterapi, radioterapi, hingga transplatansi sumsum tulang.

Jika mengalami gejala-gejala yang mencurigakan seperti menggigil, mual, muntah, diare, dan demam tinggi lebih dari 3 hari, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.


8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Low white blood cell count and cancer. MedlinePlus. (Accessed via: https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000675.htm)
High White Blood Cell Count Results and Follow-Up. Cleveland Clinic. (Accessed via: https://my.clevelandclinic.org/health/diagnostics/17704-high-white-blood-cell-count/results-and-follow-up)
Abboud R, Sham R. Weakness, Fatigue, and an Abnormal White Blood Cell Count. JAMA. 2014;312(10):1051–1052. doi:10.1001/jama.2014.2440. JAMA Network. (Accessed via: https://jamanetwork.com/journals/jama/article-abstract/1902206)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app