13 Penyebab Anemia yang Paling Utama

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 8, 2019 Waktu baca: 4 menit
13 Penyebab Anemia yang Paling Utama

Dalam bahasa awam anemia dikenal dengan istilah kurang darah. Kondisi ini menyebabkan tubuh akan mengalami lemas, pusing berkunang-kunang, dan terlihat pucat. Karena banyaknya orang yang mengalami anemia, dan sebagian besar kasus sulit diketahui penyebabnya. Apa saja penyebab anemia?

Berbagai penyebab anemia yang mungkin sedang dialami

Secara umum, anemia dibagi menjadi tiga kategori besar, yaitu:

  • Anemia karena produksi sel darah merah yang berkurang atau menurun
  • Anemia karena kehilangan darah (perdarahan)
  • Anemia karena mudah rusaknya sel darah merah.

Akan tetapi, masih ada banyak penyebab anemia lainnya, meliputi:

1. Anemia karena perdarahan aktif

Kita akan kekurangan darah ketika terjadi perdarahan atau keluarnya darah dari tubuh, baik yang terlihat jelas ataupun perdarahan yang tersembunyi. Kehilangan darah yang terlihat jelas misalnya menstruasi berat atau perdarahan karena luka. Perdarahan tersembunyi misalnya BAB berdarah yang tak disadari, baik itu karena kanker ataupun penyakit lainnya.

2. Anemia kekurangan zat besi

Sel darah membutuhkan bahan baku dalam pembuatannya, salah satu komponen paling utama adalah zat besi. Besi (Fe) memainkan peran penting pada struktur hemoglobin. Jika asupan zat besi terbatas atau tidak memadai karena asupan makanan yang buruk, maka bisa terjadi anemia (anemia defisiensi besi). Anemia kekurangan zat besi juga bisa terjadi pada orang yang sakit maag atau kurangnya penyerapan zat besi, perdarahan kronis (kanker usus besar, kanker rahim, polip usus, wasir, dll).  Kakurangan zat besi ini merupakan penyebab anemia yang paling sering terjadi.

3. Anemia pada penyakit kronis

Penyakit yang berkepanjangan atau kronis dapat menyebabkan anemia. Kenapa hal ini bisa terjadi belum diketahui secara pasti, tetapi yang jelas setiap penyakit jangka panjang seperti infeksi kronis atau kanker bisa menjadi penyebab anemia.

4. Anemia karena penyakit ginjal

Tahukah Anda, bahwa ginjal melepaskan hormon yang disebut eritropoietin. Hormon ini membantu sumsum tulang membuat sel-sel darah merah. Oleh karena itu, pada orang dengan penyakit ginjal kronis (gagal ginjal kronis), di mana produksi eritropoietin berkurang, maka produksi sel darah merah juga akan berkurang, akhirnya dapat menyebabkan anemia.

5. Anemia pada kehamilan

Meningkatnya jumlah cairan pada pembuluh darah saat kehamilan,  maka darah akan menjadi lebih encer, sedangkan sel darah merah tidak meingkat secara signifikan. Kondisi ini akan dapat tercermin sebagai anemia karena konsentrasi relatif dari sel darah merah yang lebih rendah. Anemia pada ibu hamil juga erat kaitannya dengan zat besi.

6. Anemia Pada gizi buruk

Perlu diketahui bahwa zat besi, vitamin B12 dan folat (atau asam folat) serta vitamin dan mineral lainnya sangat diperlukan untuk produksi hemoglobin (Hb) dan sel-sel darah merah. Kekurangan salah satu nutrisi tersebut akan menjadi penyebab anemia karena produksi sel darah merah yang tidak memadai. Asupan makanan yang buruk atau gizi buruk biasanya yang terjadi adalah kurangnya asam folat dan vitamin B12. Vegetarian sejati yang tidak memenuhi kebutuhan vitamin dengan cukup beresiko vitamin B12 dan menyebabkan anemia pernisiosa. Oleh karena itu ketahui sumber-sumber asam folat dan vitamin B12.

7. Anemia sel sabit

Pada beberapa individu, Anemia mungkin disebabkan oleh produksi molekul hemoglobin yang abnormal.  Molekul hemoglobin yang abnormal dapat menyebabkan masalah dalam integritas struktur sel darah merah dan akibatnya menjadi berbentuk bulan sabit (sickle sel). Secara fungsi sel darah merah seperti ini kurang optimal, dan secara keawetannya sel darah merah berbentuk bulan sabit akan cepat rusak. Sehingga kondisinya menggambarkan anemia.

8. Thalassemia

Ini merupakan jenis anemia lain yang disebabkan oleh gangguan struktur hemoglobin. Ada banyak jenis thalassemia, yang bervariasi dalam hal keparahannya dari ringan (thalassemia minor) sampai yang berat (thalassemia mayor). Penyakit ini juga diturunkan.

9. Alkoholisme

Alkohol dapat meracuni sumsum tulang dan dapat memperlambat produksi sel darah merah. Kombinasi faktor-faktor ini dapat menyebabkan anemia pada pecandu alkohol. Mungkin banyak yang belum tahu mengenai penyebab anemia yang satu ini.

Selain itu pada penderita alcoholism, anemia dapat terjadi akibat kombinasi dari nutrisi yang buruk, peradangan kronis, kehilangan darah, gangguan hati dan proses pembentukan sel darah merah yang tidak efektif akibat kerusakan sumsum tulang

10. Anemia karena masalah pada sumsum tulang

Salah satu penyebab anemia yang sulit di atasi yaitu masalah pada sumsum tulang. Beberapa kanker darah seperti leukemia atau limfoma dapat menekan produksi sel darah merah dan menyebabkan anemia. Penyebab lainnya mungkin terkait dengan kanker dari organ lain yang menyebar ke sumsum tulang.

Jumlah sel darah putih yang banyak dan merusak sel darah merah juga dapat mengakibatkan anemia.

11. Anemia aplastik

Terjadinya penurunan pembentukan darah baik itu sel darah merah ataupun putih. Hal ini bisa disebabkan oleh infeksi virus yang mempengaruhi sumsum tulang dan secara signifikan mengurangi produksi semua sel-sel darah. Kemoterapi (obat kanker) dan beberapa obat lain juga dapat menyebabkan anemia aplastik.

12. Anemia hemolitik

Bentuk sel darah merah yang normal sangatlah penting dalam menunjang fungsinya. Anemia hemolitik adalah jenis anemia di mana sel-sel darah merah mudah pecah (hemolisis) dan menjadi disfungsional. Hal ini bisa terjadi karena berbagai alasan. Beberapa bentuk anemia hemolitik bisa turun-temurun dengan kerusakan yang konstan dan reproduksi cepat sel darah merah (misalnya, seperti dalam sferositosis herediter, elliptocytosis, dan kekurangan glucose-6-phosphate dehydrogenase atau G6PD). Hemolisis juga bisa terjadi pada sel-sel darah merah normal dalam kondisi tertentu, misalnya, pada katup jantung yang abnormal yang dapat merusak sel-sel darah atau obat tertentu yang mengganggu struktur sel darah merah.

13. Anemia karena obat

Banyak obat-obatan yang dapat menyebabkan anemia sebagai efek sampingnya. Hal ini terjadi karena obat tertentu menyebabkan hemolisis dan toksisitas sumsum tulang. Obat-obatan yang paling sering menjadi penyebab anemia adalah obat kemoterapi yang digunakan untuk mengobati kanker. Obat lainnya yang dapat menyebabkan anemia termasuk beberapa obat kejang, obat transplantasi, obat HIV, beberapa obat malaria, beberapa antibiotik (penisilin, kloramfenikol), obat antijamur, dan antihistamin.

Penyebab Anemia Lainnya yang tergolong jarang antara lain masalah tiroid, kanker, penyakit hati, penyakit autoimun (lupus), hemoglobinuria nokturnal paroksismal (PNH), keracunan timbal, AIDS, malaria, hepatitis virus, mononucleosis, infeksi parasit (cacing tambang), gangguan perdarahan, dan paparan insektisida.

Perlu diperhatikan bahwa ada banyak penyebab anemia lainnya mungkin yang tidak masuk dalam daftar di atas karena ini merupakan penyebab yang paling sering terjadi dan yang telah diketahui.


22 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Vitamin B12 [Fact sheet]. (2019). (http://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminB12-QuickFacts/)
Short MW, et al. (2013). Iron deficiency anemia: Evaluation and management. (https://www.aafp.org/afp/2013/0115/p98.html#afp20130115p98-b1)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app