Radang Panggul - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 3, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Radang panggul juga disebut Pelvic Inflammatory Disease (PID ) dalam dunia medis. Penyakit ini merupakan peradangan pada organ panggul wanita. Peradangan biasanya terjadi pada rahim, ovarium, leher rahim, tuba fallopi, atau panggul wanita.

Radang panggul banyak ditemukan pada wanita usia 15 sampai 24 tahun, yang mana aktif secara seksual. Penyakit radang pada panggul jika tidak segera ditanganigt;dapat menjadi kronis. 

 Penyakit ini dapat disebabkan karena beberapa bakteri pada vagina dan menginfeksi organ tubuh lainnya.

Faktor lainnya yang menyebabkan penyakit radang pada panggul seperti tindakan aborsi, keguguran, berganti-berganti pasangan seksual, berhubungan seksual tanpa kondom, memiliki infeksi menular seksual,dll.

Terdapat banyak gejala yang dapat dirasakan wanita yang mengalami peradangan pada panggul. Di bawah ini beberapa gejala yang mungkin terjadi.

Rasa Sakit Pada Perut Bawah
Gejala yang paling umum dapat dirasakan pada bagian perut bawah. Rasa sakit yang dapat dirasakan seperti perut terasa tertekan-tekan menggunakan benda tumpul atau bisa juga seperti haid yang lebih intens.

Untuk yang lebih kroni, rasa sakit yang dirasakan lebih dari itu dan sering muncul. Saat haid terasa kram yang hebat. Jika sudah akut dapat membuat penderita tidak dapat berdiri.

Panggul Sakit Saat Intercourse
Selanjutnya panggul sakit saat intercourse, kebanyakan wanita malu mengatakannya kepada orang lain. Sebelum terlambat dalam penanganannya maka jangan tunda untuk memeriksakannya pada dokter.

Sakit Pada Punggung Bawah
Saat haid sakit pada panggul bawah yang ringan sering terjadi, itu wajar. Namun, jika rasa sakit terjadi sepanjang siklus atau lebih intens ketika haid maka sebaiknya periksakan ke dokter. Terutama jika rasa sakit terjadi di sekitar organ hati atau ginjal.

Pendarahan Haid Abnormal
Jika darah yang keluar saat haid lebih banyak dan Anda mengganti pembalut setiap 1 jam sekali lebih dari 2 sampai 3 jam maka sebaiknya dikonsultasikan ke dokter.

Cairan Vagina Abnormal
Cairan yang keluar pada vagina abnormal dengan jumlah banyak, bau amis atau tidak sedap, warna cairan yang abnormal. Ini dapat menjadi gejala penyakit radang pada panggul atau penyakit lainnya.

Buang Air Kecil Terganggu
Perempuan yang mengalami radang panggul akan biasnya mengalami gangguan saat buang air kecil, seperti sulit kencing dan munculnya rasa terbakar saat buang air kecil.

Flu
Perempun yang mengalami radang pada panggul biasanya mengalami gejala seperti penyakit flu. Misalnya saja mudah lelah, demam tinggi, menggigil, kelenjar limfa bengkak, lemas, dan dll.

Masih ada gejala yang lainnya, ada wanita yang tidak mengeluhkan gejala yang muncul dan baru tahu setelah dilakukan tes kesuburan. Dokter akan memberikan diagnosis penderita berdasarkan gejala yang dialami, riwayat kesehatan dan aktivitas seksual.

Tes yang dilakukan seperti pengambilan sampel cairan vagina atau dari leher Rahim. Cairan tersebut akan menunjukan adanya infeksi bakteri, jenis bakteri dan tes-tes lainnya. 

Maka jika mengalami gangguan yang tidak seperti biasanya pada saat menstruasi atau lainnya, sebaiknya memeriksakannya pada dokter.

Pengobatan Radang Panggul

Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik pada pasien tahapan awal penyakit. Biasanya akan diberikan antibiotik metronidazole, doxycycline, ofloxacin atau ceftriaxone. Untuk mengobati infeksi bakteri kurang lebih selama 14 hari.

Selain antibiotik dapat disertai pemberian obat pereda rasa sakit untuk penderita yang merasakan sakit di daerah perut atau panggul. Untuk ibu hamil sebaiknya berkonsultasi kepada dokter agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Jika penyakit tidak cepat ditangani, penderita dapat menyalami komplikasi radang panggul. Komplikasi dapat berupa nyeri pada panggul yang berkepanjangan, muncul abses, kemandulan (infertilitas), kehamilan ektopik dan penyakit radang yang berulang.

Sementara itu untuk usaha pencegahan radang pada panggul yaitu salah satunya dengan menerapkan berhubungan seksual yang aman. Misalnya saja tidak berganti-ganti pasangan saat melakukan hubungan seksual.

Sebab hubungan yang sering berganti-ganti dapat menularkan infeksi seksual seperti chlamydia. Infeksi ini menyebabkan radang pada panggul, maka hindari hal tersebut.

Selain itu Anda dapat melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Melakukan konsultasi tentang jenis kontrasepsi yang tepat. Pencegahan radang panggul dapat dilakukan bersama pasangan untuk mencegah infeksi menular seksual dan radang yang berulang. 


9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Romito, K. WebMD (2015). Pelvic Inflammatory Disease. (https://www.webmd.com/women/guide/what-is-pelvic-inflammatory-disease)
Newson, L. Patient (2014). Pelvic Inflammatory Disease. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5498682/)
Johnson, T. WebMD (2017). How Do I Know If I Have Pelvic Inflammmatory Disease. (https://www.webmd.com/women/guide/do-i-have-pelvic-inflammatory-disease)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app