Ingin Pencernaan Tetap Sehat? Ini Cara Meningkatkan Bakteri Baik

Dipublish tanggal: Agu 11, 2019 Update terakhir: Des 17, 2021 Waktu baca: 3 menit
Ingin Pencernaan Tetap Sehat? Ini Cara Meningkatkan Bakteri Baik

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Jumlah bakteri baik ataupun bakteri jahat yang ada pada tubuh juga bergantung pada asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi;
  • Bakteri baik pada saluran pencernaan terbagi menjadi 2 jenis, yaitu Bifidobakterium dan Laktobasilus yang ada di produk susu dan probiotik;
  • Ada beberapa cara untuk meningkatkan bakteri baik, terutama memperhatikan asupan makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh;
  • Perbanyak konsumsi makanan dan produk susu yang difermentasi seperti kimchi, tempe, tapai, kombucha, yoghurt, dan juga kefir;
  • Klik untuk membeli produk vitamin serta asupan makanan dan minuman sehat melalui HDmall. Gratis ongkir ke seluruh Indonesia dan bisa COD.

Bakteri identik dengan mikroba jahat, padahal sebenarnya bakteri tidak selalu bersifat negatif. Ada kalanya keberadaan bakteri justru sangat dibutuhkan untuk membantu fungsi organ tubuh, asal jenis bakteri tersebut adalah bakteri baik atau probiotik.

Jumlah bakteri baik ataupun bakteri jahat pada tubuh juga bergantung pada asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi. Ketika tubuh lebih sering mendapatkan makanan yang kurang bergizi dan tanpa mempertimbangkan kondisi kesehatan, maka ada kemungkinan terdapat lebih banyak bakteri jahat pada tubuh. 

Untuk itu dibutuhkan keseimbangan antara keberadaan bakteri baik dan bakteri jahat dalam tubuh dalam mencegah munculnya berbagai risiko penyakit. Bakteri baik umumnya berada di saluran cerna terutama pada usus, yang berfungsi untuk membantu proses pencernaan. 

Mengenal 2 Jenis bakteri baik dalam pencernaan

Bakteri baik terbagi menjadi 2 jenis, yaitu Bifidobakterium dan Laktobasilus. Laktobasilus adalah jenis kelompok bakteri baik yang paling mudah ditemukan pada beberapa produk minuman seperti yoghurt dan minuman probiotik untuk membantu mengatasi masalah intoleransi laktosa ataupun diare. 

Sedangkan, bakteri baik Bifidobakterium dapat ditemukan dalam berbagai produk susu yang berguna untuk membantu mengurangi gejala sindrom iritasi usus.

Baca juga: Mengulas Lengkap Fungsi dan Anatomi Sistem Pencernaan Manusia

Panduan meningkatkan jumlah bakteri baik dalam pencernaan

Selain diproduksi secara alami oleh tubuh, probiotik atau bakteri baik juga dapat diperoleh dengan mengonsumsi beberapa jenis makanan berikut. Beberapa panduan ini dapat meningkatkan jumlah bakteri baik, di antaranya:

Kurangi asupan pemanis buatan

Kandungan pemanis buatan pada makanan maupun minuman tidak hanya berdampak buruk terhadap kadar gula darah, akan tetapi juga berpengaruh pada jumlah bakteri baik atau probiotik di dalam saluran pencernaan. 

Selain meningkatkan risiko diabetes, konsumsi pemanis buatan juga bisa menurunkan jumlah perkembangan bakteri baik dalam usus. Hal ini secara tidak langsung juga dapat menimbulkan berbagai masalah pada sistem pencernaan.

Perbanyak konsumsi makanan hasil fermentasi

Makanan atau minuman fermentasi sangat dianjurkan apabila Anda ingin meningkatkan jumlah bakteri baik atau probiotik dalam usus. Hal ini disebabkan karena hasil fermentasi secara alami sudah mengandung berbagai jenis probiotik yang dapat menambah jumlah bakteri baik pada usus.

Beberapa jenis makanan fermentasi yang bisa Anda pilih adalah kimchi, tempe, tapai, dan kombucha. Selain makanan, produk olahan susu yang telah difermentasi seperti yoghurt dan juga kefir sangat baik untuk meningkatkan kesehatan saluran cerna. Untuk mendapatkan hasil optimal, Anda dapat mengonsumsi makanan dan minuman hasil fermentasi ini dengan takaran yang sesuai dan tidak berlebihan.

Baca juga: Jenis Yoghurt dan Manfaat Yoghurt Bagi Kesehatan

Konsumsi sayur, buah, dan kacang-kacangan

Mengonsumsi buah dan sayur yang kaya serat akan sangat baik bagi kesehatan karena serat yang masuk ke dalam tubuh akan dibutuhkan oleh bakteri baik untuk berkembang dan membantu memperlancar proses pencernaan.

Tak hanya itu, kacang-kacangan juga mengandung banyak serat yang dapat membantu kesehatan organ pencernaan seperti usus dan membantu makanan agar lebih cepat diserap tubuh. Namun, Anda tetap harus membatasi jumlah kacang-kacangan yang Anda konsumsi agar tidak berlebihan karena kacang memiliki kandungan lemak nabati yang tinggi.

Konsumsi tambahan probiotik dari luar

Selain dari sumber makanan alami, Anda juga dapat meningkatkan jumlah probiotik dalam tubuh dengan mengonsumsi suplemen probiotik. 

Suplemen probiotik sudah banyak tersedia di toko obat dan apotek dalam bentuk cairan maupun kapsul. Fungsi dari probiotik ini sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan tubuh terutama melancarkan fungsi kerja usus.

Mengurangi jumlah asupan protein hewani

Protein tentu sangat baik bagi tubuh, salah satunya untuk menambah massa otot. Sumber protein juga terbagi menjadi dua jenis, yaitu protein hewani dan protein nabati. Kedua jenis protein ini baik, tetapi sebaiknya Anda menghindari konsumsi protein dari hewan terlalu banyak karena akan berpengaruh pada kesehatan usus.

Baca juga: Selain Daging, Ini 5 Makanan Tinggi Protein

Konsumsi makanan yang mengandung polifenol

Selain mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik, cara meningkatkan bakteri baik pada saluran pencernaan lainnya adalah dengan mengonsumsi polifenol. Kandungan polifenol bisa membantu menstabilkan tekanan darah dan mencegah terjadinya inflamasi atau peradangan pada tubuh terutama pada usus.

Selain itu, polifenol juga mengandung antioksidan yang tinggi dan dapat membantu mencegah radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh. Anda dapat memperoleh kandungan polifenol dari makanan seperti dark chocolate, bawang putih, brokoli dan teh hijau.


29 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Zhang et al. (2015). Impacts of gut bacteria on human health and diseases. DOI: . (https://doi.org/10.3390/ijms16047493)
Yano JM, et al. (2015). Indigenous bacteria from the gut microbiota regulate host serotonin biosynthesis. DOI: (https://doi.org/10.1016/j.cell.2015.02.047)
Useros NR, et al. (2015). HYDRAGUT study: Influence of HYDRAtion status on the GUT microbiota and their impact on the immune system. (https://www.fasebj.org/doi/abs/10.1096/fasebj.29.1_supplement.593.1)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app