Jenis dan Efek Samping Penggunaan Essential Oil

Dipublish tanggal: Nov 5, 2019 Update terakhir: Agu 25, 2021 Tinjau pada Des 17, 2019 Waktu baca: 5 menit
Jenis dan Efek Samping Penggunaan Essential Oil

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Penggunaan minyak esensial atau minyak atsiri dikenal memiliki manfaat bagi kesehatan dan kecantikan yang berasal dari berbagai jenis essential oil;
  • Ada jenis essential oil yang perlu melalui proses pengenceran karena sejumlah minyak atsiri bisa menyebabkan racun jika terserap langsung di kulit;
  • Minyak esensial umumnya dapat digunakan sebagai aromaterapi. Salah satunya minyak esensial lavender yang dapat membantu meningkatkan kualitas tidur; 
  • Peppermint oil dapat menyebabkan efek samping seperti ruam atau iritasi kulit. Jenis essential oil ini tidak boleh digunakan pada anak-anak di bawah usia 6 tahun;
  • Klik untuk membeli produk essential oil secara online yang dikirim langsung ke rumah Anda melalui HDmall. *Gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia dan bisa COD.

Berbagai bahan alami seringkali digunakan karena memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan kecantikan. Salah satunya penggunaan minyak esensial atau minyak atsiri yang dapat digunakan untuk membersihkan wajah. 

Namun penggunaan essential oil juga perlu memperhatikan berbagai faktor, seperti usia, kondisi kesehatan, penggunaan obat dan suplemen, dosis, durasi, dan metode penggunaan essential oil, serta komposisi dan kemurnian minyak esensial.

2 Jenis essential oil

Beberapa jenis minyak atsiri bahkan diklaim beracun jika diserap langsung melalui kulit. Selain itu, minyak atsiri dari jeruk, lemon, dan jeruk nipis dapat menyebabkan fototoksisitas jika diaplikasikan sebelum terkena sinar matahari. Maka dari itu, beberapa jenis essential oil perlu melalui proses pengenceran, tetapi ada pula yang tidak.

Pengenceran

Minyak atsiri membutuhkan proses pengenceran untuk mencegah reaksi yang merugikan. Sebagai aturan umum, Anda harus menjaga tingkat konsentrasi minyak atsiri di bawah 5%. Pengenceran 1% setara dengan menambahkan 6 tetes minyak esensial ke 1 ons minyak pembawa atau carrier oil. 

Namun pedoman konsentrasi aman minyak esensial bervariasi berdasarkan usia dan kondisi kesehatan. Minyak pembawa atau carrier oil biasanya berbasis sayuran, sehingga dapat dengan mudah mengencerkan minyak esensial dengan minyak pembawa karena aman diaplikasikan ke kulit.

Jenis minyak esensial yang harus diencerkan:

  • Jinten
  • Serai
  • Daun salam
  • Kulit kayu manis 
  • Kuncup cengkeh
  • Oregano
  • Lemon verbena

Uji tempel

Uji tempel bertujuan untuk melihat kemungkinan bagaimana kulit bereaksi terhadap minyak esensial sebelum benar-benar mengaplikasikan minyak esensial ke seluruh tubuh. Berikut ini adalah langkah-langkah untuk melakukan uji tempel, yaitu dengan mencuci lengan dengan sabun tanpa aroma terlebih dahulu, lalu keringkan. Oleskan sedikit tetes minyak esensial encer ke bagian lengan dan tunggu selama 24 jam (seharian penuh).

Jika bercak kulit berwarna merah, gatal, melepuh, atau bengkak, maka diperkirakan Anda memiliki reaksi negatif terhadap minyak esensial tersebut dan harus menghentikan penggunaannya. Jika Anda mengalami ketidaknyamanan sebelum periode 24 jam berakhir, segera cuci area tersebut dengan sabun dan air hangat untuk membersihkan bekas tetesan minyak esensial.

Jenis minyak esensial dengan atau tanpa pengenceran:

  • Chamomile
  • Lavender
  • Mawar
  • Cemara
  • Kayu putih
  • Kayu cendana
  • Tea tree yang tidak dioksidasi

Baca juga: Essential Oil untuk Atasi Sakit Kepala

Penggunaan Essential Oil

Penggunaan Essential Oil Sebagai Aromaterapi

Menghirup minyak esensial tertentu seperti jeruk dapat membantu mengurangi gejala stres dan kecemasan. Selain itu, menghirup minyak esensial lavender juga dapat meningkatkan kualitas tidur. 

Selain itu, Anda harus mengikuti pedoman pengenceran minyak esensial secara tepat, menggunakan minyak esensial di tempat yang berventilasi baik, dan menyebarkan aroma tiap 30 atau 60 menit sekali supaya tetap aman digunakan.

Berikut ini beberapa jenis minyak atsiri atau essential oil yang tidak berbahaya bagi anak-anak dan hewan peliharaan, di antaranya minyak jeruk bali, lavender, pohon cemara, kayu cedar, jeruk keprok, dan lemon. 

Sedangkan minyak esensial daun salam, kuncup atau daun cengkeh, daun timi, serai, dan kuncup atau daun cengkeh dapat menyebabkan iritasi selaput lendir sehingga tidak boleh digunakan oleh orang yang sensitif terhadap bahan tersebut.

Penggunaan Essential Oil pada Bayi dan Ibu Hamil

Ibu hamil

Mungkin sebagian dari Anda berpikir bahwa minyak atsiri topikal dapat membahayakan janin. Memang sebagian minyak esensial atau atsiri tidak diperbolehkan penggunaannya pada saat kehamilan. Namun menurut beberapa studi, minyak atsiri aman digunakan untuk pijat prenatal atau dalam mengurangi kecemasan dan ketakutan sebelum persalinan. 

Tetapi ada baiknya agar Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan atau bidan terkait penggunaan minyak esensial selama masa kehamilan. Minyak esensial seperti minyak kamper, tarragon, peterseli, pennyroyal, dan hisop tidak boleh digunakan saat sedang hamil maupun dalam masa menyusui.

Bayi dan anak-anak

Bayi dan anak-anak umumnya memiliki kulit yang masih tipis serta organ hati dan sistem kekebalan yang belum berkembang dengan sempurna sehingga menyebabkan anak-anak lebih rentan terhadap potensi toksisitas minyak esensial. 

Contoh pedoman penggunaan minyak esensial pada anak-anak: 

  • Peppermint oil tidak boleh digunakan pada anak-anak di bawah usia 6 tahun
  • Eucalyptus oil tidak boleh digunakan pada anak-anak di bawah usia 10 tahun

Selain itu, beberapa minyak esensial seperti minyak kayu putih, adas, rosemary, verbena, jack frost, dan peppermint dilarang penggunaannya pada bayi dan anak-anak. Sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengaplikasikan minyak esensial pada bayi atau anak-anak.

Efek Samping Penggunaan Essential Oil

Berikut ini beberapa jenis dan efek samping essential oil:

  • Eucalyptus: Jika tertelan, minyak eucalyptus (minyak kayu putih) bisa menyebabkan kejang-kejang, diare, mual, dan sakit perut
  • Peppermint: Peppermint oil dapat menyebabkan ruam dan iritasi lainnya saat dioleskan ke kulit. Apabila dikonsumsi, minyak peppermint juga dapat menyebabkan perut mulas
  • Adas manis: Ketika dikonsumsi, minyak adas manis dapat menurunkan efek antidepresan dari beberapa obat serta meningkatkan efek obat yang mempengaruhi sistem saraf pusat
  • Kayu manis: Apabila minyak kayu manis tidak diencerkan terlebih dahulu sebelum digunakan, maka dapat menyebabkan iritasi selaput lendir, muka memerah, penglihatan ganda, dermatitis kontak, mual, dan muntah
  • Bergamot: Minyak bergamot yang masih tergolong dalam buah citrus dapat meningkatkan sensitivitas kulit dan mengakibatkan kulit terbakar jika digunakan dalam konsentrasi tinggi sebelum terpapar sinar matahari
  • Pala: Minyak pala dapat menyebabkan ruam atau luka bakar bila dioleskan. Selain itu, apabila tertelan dalam konsentrasi tinggi bisa menyebabkan halusinasi bahkan koma
  • Tea tree: Ketika dioleskan, tea tree oil dapat menyebabkan ruam atau iritasi. Sedangkan apabila tertelan dapat menyebabkan hilangnya koordinasi dan disfungsi otot
  • Sage: Apabila minyak sage tertelan dalam jumlah besar maka dapat menyebabkan muntah, vertigo, gelisah, detak jantung menjadi cepat, tremor, kejang, dan kerusakan ginjal
  • Lemon verbena: Minyak lemon verbena dapat menyebabkan fotosensitivitas dan kulit terbakar apabila digunakan sebelum terpapar sinar matahari

Baca juga: Manfaat dan Efek Samping Penggunaan Sage

Cara Mencegah Efek Bahaya Penggunaan Essential Oil

Berikut ini beberapa cara mencegah efek bahaya penggunaan minyak esensial: 

  • Menjauhkan minyak esensial dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan
  • Interval minyak esensial saat disemprotkan antara 30-60 menit dan tidak boleh lebih
  • Disemprotkan pada ruangan berventilasi baik
  • Mengencerkan minyak
  • Tidak menggunakan minyak dengan efek fotosensitivitas sebelum terkena papar sinar matahari atau sinar UV
  • Mencuci tangan sebelum menggunakan minyak esensial
  • Menjauhkan minyak esensial dari api

Cara Mengatasi Efek Samping Penggunaan Essential Oil

Efek samping penggunaan minyak esensial biasanya ringan dan dapat diatasi di rumah. Berikut ini beberapa tips untuk mengatasi efek samping penggunaan essential oil: 

  • Bila minyak esensial masuk ke mata, rendam cotton bud dalam minyak lemak berkualitas seperti wijen atau zaitun, usapkan di atas kelopak mata dengan kondisi tertutup, lalu basuh area mata tersebut dengan air bersih yang sejuk
  • Bila terjadi iritasi kulit,gunakan minyak lemak atau krim untuk menyerap dan menghapus minyak esensial dari kulit
  • Bila tidak sengaja tertelan, segera minum susu, lalu segera hubungi dokter atau rumah sakit terdekat

30 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Cates TH. Get your child to sleep naturally. (n.d.). (https://www.naturopathic.org/content.asp?contentid=225)
Shutes J. (n.d.). Undiluted application of essential oils. (https://aromaticstudies.com/undiluted-application-of-essential-oils/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app