HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Gejala Cacing Pita - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 4, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Menyantap daging tentu sangat nikmat. Beberapa menu makanan yang diolah dari daging dapat dijadikan variasi makanan yang melezatkan. Tetapi apakah anda tahu resiko sakibat mengonsumsi daging yang tidak dimasak dengan matang? Ya, cacing adalah salah satu musuh utama bagi tubuh anda yang dibawa oleh daging mentah melalui telurnya dan berkembang biak di dalam usus.

Cacing pita adalah salah satu cacing yang dapat berkembang dari embrio cacing pita bernama Taenia Saginata dari daging sapi dan Taenia Solium pada daging babi.


Penyebaran infeksi Taenia terjadi di negara berkembang terutama di benua Asia seperti Thiland, Vietnam, China, Korea, dan Indonesia.  Faktor lingkungan dan higienitas yang buruk menjadi pemicu mudahnya infeksi telur cacing pita disebarkan ke manusia dan hewan.

Kondisi ini juga diakibatkan kurangnya pengetahuan dalam penyebaran infeksi dan cacing dari lingkungan kotor dan masuk ke dalam tubuh.

Telur cacing pita berbentuk bulat dengan embrio yang tebal. Jalur masuknya tekur diawali dari feses atau kotoran yang telah terinfeksi telur cacing lalu termakan oleh sapi dan babi. Embrio cacing yang telah masuk ke dalam tubuh hewan tersebut akan menetap di usus dan otot.

Sapi dan babi yang terinfeksi telur Taenia akan dibawa ke dalam tubuh manusia akibat mengonsumsi daging mentah. Daging yang tidak dimasak hingga matang masih menyisakan telur cacing yang hanya akan mati pada suhu tinggi 

Cacing pita akan bertahan di dalam usus dan menjadi dewasa. Cacing pita yang dewasa akan semakin memanjang hingga ukuran 10 meter dan terkadang tidak menimbukan gejala.

Cacing dewasa dapat bertahan di dalam tubuh tanpa gejala hingga mencapai lebih dari 30 tahun.  Cacing muda bisa saja keluar melalui kotoran saat buang air besar. Tetapi banyak kasus yang ditemukan bahwa kondisi akibat cacing pita yang tinggal di dalam usus menimbulkan gejala antara lain:

  • Sakit perut
  • Lemas
  • Nafsu makan menurun
  • Sakit kepala
  • Mual dan Muntah
  • Berat badan menurun
  • Badan Lemas

Selain gejala diatas, terdapat pola kondisi munculnya benjolan di sekitar perut yang pertanda bahwa telah muncul penyakit Sisterkosis akibat telur Taenia Solium.

Diagnosis penyakit Cacing Pita

Untuk menentukan diagnosis penyakit cacing pita maka dokter perlu melakukan pemeriksaan mulai dari riwayat makanan dan lingkungan, gejala yang ditimbulkan pada saat ini, dan penyakit lain yang menyertai.

Untuk memastikan bahwa telur cacing pita adalah penyebab gejala, maka akan dilakukan pemeriksaan analisa tinja. Cara ini dilakukan di rumah sakit dengan menampung tinja di dalam wadah penampung khusus untuk diperiksa dengan mikroskop.

Pada penyakit cacing pita akan ditemukan telur cacing baik itu sebagai Taenia Saginata atau Taenia Solium pada saat pemeriksaan.

Bila pada hasil analisa tinja ditemukan cacing pita berukuran cukup besar, dokter juga dapat menyarankan untuk melakukan pencitraan dengan Ultrasound atau CT-scan untuk melihat koloni cacing yang mungkin saja cukup banyak dan tinggal di dalam usus. Pada sisterkosis biasa dilakukan pemeriksaan fungsi hati.

Pengobatan penyakit Cacing Pita

Butuh terapi obat-obatan untuk membunuh larva dan cacing pita yang telah masuk ke tubuh. Salah satu obat cacing yang menjadi pilihan utama untuk penyakit cacing pita adalah Prazikuantel.

Penggunaan Prazikuantel tidak sembarangan dan butuh dosis dan durasi minum obat yang tepat untuk memaksimalkan pengobatan. Pilihan lain dapat diberikan albendazol selama 2 minggu.

Mencegah penyakit Cacing Pita

Munculnya cacing pada usus anda disebabkan penularan dari telur taenia yang berkembang biak. LIngkungan yang kotor menjadi sarang munculnya segala penyakit terutama cacing pita. Biasakan untuk mencuci daging sebelum dimasak.

Masak daging hingga matang utnuk membunuh bakteri serta telur yang bisa saja masih menempel di dalam daging. Bila anda memiliki binatang peliharaan, jaga kebersihan kandang dari kotoran yang mengundang infeksi dan bau tidak sedap, juga kesehatan binatang peliharaan.

Biasakan cuci tangan dengan air bersih dan sabun setelah membersihkan kotoran binatang dan setelah makan.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app